Pengertian ASI Eksklusif Undang-Undang Kesehatan mengenai ASI Eksklusif

32 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DAFTAR ISTILAH

A. Kerangka Konsep

Konsep merupakan abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti Nursalam, 2008. Pada penelitian ini peneliti ingin meneliti mengenai pengalaman kader kesehatan dalam promosi kesehatan program ASI eksklusif dimana variabel yang akan diteliti meliputi makna dan arti ASI eksklusif bagi kader kesehatan, segala upaya yang telah kader lakukan dalam melaksanakan promosi kesehatan ASI eksklusif, termasuk hambatan atau kendala yang kader temui dalam proses pelaksanaan, serta kebutuhan baik yang telah atau belum terpenuhi dalam melaksanakan program promosi tersebut.

B. Daftar Istilah

1. Pengalaman kader kesehatan dalam promosi kesehatan program ASI

eksklusif adalah segala hal yang telah dilalui kader kesehatan baik usaha ataupun kendala dalam mempromosikan ASI eksklusif

2. Makna dan arti ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. 33

3. Upaya kader kesehatan yaitu usaha atau kegiatan tertentu yang dilakukan

kader kesehatan untuk mewujudkan program ASI esklusif di masyarakat.

4. Hambatan adalah hal-hal yang membuat para pelaku usaha menemukan

kesulitan atau tantangan dalam melakukan usahanya.

5. Kebutuhan adalah aspek dalam menggerakan pelaku usaha menjalankan

aktivitasnya dan menjadi alasan pelaku usaha untuk berusaha. BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan kokoh, dan memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Penelitian kualitatif ini dapat memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang setempat, memperoleh penjelasan yang kaya dan bermanfaat karena penelitian kualitatif isinya adalah narasi kata-kata Siswanto, 2005 dalam Prastowo, 2010. Menurut Rahardjo 2010, Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami to understand fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Fenomenologi adalah ilmu yang berorientasi untuk mendapatkan penjelasan tentang realitas sosial yang tampak. Fenomena yang tampak adalah refleksi dari realitas yang tidak berdiri sendiri karena ia memiliki makna yang memerlukan penafsiran lebih lanjut Kuswarno, 2009. Pendekatan ini diharapkan peneliti dapat menggali informasi secara mendalam mengenai pengalaman kader kesehatan dalam promosi kesehatan program ASI eksklusif.

B. Lokasi dan Waktu penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di posyandu Flamboyan II wilayah Rempoa kotamadya Tangerang Selatan provinsi Banten.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2012.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pedoman wawancara mendalam indepth interview dengan bantuan alat pencatat dan alat perekam suara tape recorder 2. Pedoman FGD

D. Informan Penelitian

Pemilihan informan penelitian ini ditetapkan secara langsung purposive dengan prinsip kesesuaian appropriateness dan kecukupan adequancy. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan utama dan informan pendukung. 1. Informan utama Informan utama yaitu empat orang kader kesehatan yang telah ditetapkan bertugas di suatu posyandu setempat dengan kriteria meliputi bersedia menjadi informan dalam penelitian dengan mengisi lembar informed consent, memiliki pengalaman bertugas menjadi kader kesehatan minimal satu tahun, dan pernah melakukan promosi kesehatan mengenai ASI esklusif. 2. Informan Pendukung Informan pendukung yaitu satu orang bidan dan satu orang koordinator kader kesehatan yang menangani posyandu setempat dengan kriteria bersedia menjadi informan penelitian dengan mengisi lembar informed consent, serta enam orang ibu-ibu posyandu setempat yang telah terpapar dengan promosi kesehatan program ASI eksklusif dengan kriteria bersedia menjadi informan penelitian dengan mengisi lembar informed consent, dapat berkomunikasi dengan baik, masih aktif dalam aktifitas posyandu balita maksimal lima tahun terakhir, merupakan penduduk yang bertempat tinggal di daerah setempat minimal satu tahun.

E. Tekhnik Pengumpulan Data

1. Pengumpul data Tekhnik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta dilapangan Pohan, 2007. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono, 2007. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2012. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan metode wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara dan FGD menggunakan pedoman FGD.