Kalo kerugiannya kita ga bakal dapet kekebalan tubuh, sering sakit nanti anak. Kalo manfaatnya bagus untuk anak, untuk
menambah anak sehat, kuat, nanti kalo anak umur sekian-sekian bagus. Beda sama susu formula saya bilang gitu. Anak nya lemah,
lembek, pokonya banyak deh kerugiannya, saya bialng gitu. Kalo tete ngga, kalo menyusi tidak, itu bagus. Cuma itu aja. itu setau
ibu”. Ibu P
4
b. Upaya Kader Kesehatan
Tema ini peneliti dapatkan dari 8 kategori yaitu bentuk pelaksanaan promosi kesehatan program ASI eksklusif, materi yang
disampaikan dalam penggalakkan ASI eksklusif, kerjasama kader kesehatan dengan pihak terkait mengenai promosi kesehatan program ASI
eksklusif, kerja sama antara kader kesehatan setempat dalam promosi kesehatan program ASI eksklusif, capaian promosi kesehatan ASI
eksklusif ke seluruh lapisan masyarakat, penyampaian promosi kesehatan program ASI eksklusif sehingga dapat sampai ke seluruh lapisan
masyarakat, evaluasi program promosi kesehatan tentang ASI eksklusif, serta inovasi-inovasi kader kesehatan dalam mempengaruhi budaya
setempat mengenai ASI eksklusif. Pengetahuan kader kesehatan di posyandu Flamboyan II mengenai
promosi kesehatan program ASI eksklusif masih sangat minim, dibuktikan dengan jawaban para kader kesehatan yang mengatakan bahwa mereka
tidak tahu apa itu promosi kesehatan ketika peneliti mewawancarainya. Para kader kesehatan mengungkapkan penggalakan ASI eksklusif yang
mereka lakukan selama ini hanya menganjurkan saja, ketika peneliti mewawancarai mengenai pengetahuan secara umum tentang promosi
kesehatan, sebagian besar dari mereka tidak mengetahuinya. Berikut hasil wawancaranya:
“Kita kalo disini, di posyandu-posyandu, kita cuma menganjurkan aja ya sama ibu-ibu yang datang ke posyandu. Kan kita hanya
sek edar menganjurkan doang.” P
1
Tidak ada kader kesehatan di posyandu Flamboyan II yang dapat mendefinisikan tentang pengertian promosi kesehatan secara umum.
Jawaban lain yang peneliti dapatkan dari salah satu kader kesehatan yang berumur 55 tahun yaitu:
“Promosi? Ya kalo promosi kesehatan ya kalo ada acara-acara di posyandu maupun di arisan-arisan gitu sering melakukan
penyuluhan-penyuluhan tentang ASI eksklusif sampe 6 bulan. Cuma kebanyakan kaya anak saya sendirilah contohnya, dia air
tetenya sedikit. Jadi menyusui sampe 2 tahun tapi untuk 6 bulan untuk ASI eksklusif itu dia ga bisa harus ada tambahan makanan.
Ya kalo saya si terus terang promosi ga bisa ya, promosi ya sekedar ngasih tau kalo ketemu kita ngomong. Kalo promosi-
promosi ya ngga ada. Paling juga kalo arisan, masalah ASI, masalah kesehatan , masalah anak sakit, kalo promosi bukannya
belum, contoh deh tetangga saya, saya bilangin. Minimal mulut ke mulut.
” P
2
Hasil wawancara yang peneliti dapatkan, di posyandu Flamboyan II belum pernah ada promosi kesehatan tentang ASI eksklusif secara
khusus. Penggalakan ASI eksklusif yang selama ini dilakukan hanya berupa informasi yang disampaikan pihak puskesmas bagian ahli gizi
hanya kepada kader kesehatan setempat pada saat rapat koordinasi rakor setiap bulannya. Rapat koordinasi setiap bulan tidak selalu menyampaikan
mengenai program ASI eksklusif, melainkan tergantung tema yang ditentukan sesuai masalah kesehatan terkini. Kader kesehatan kemudian
menyampaikan melalui mulut ke mulut kepada masyarakat ibu-ibu yang