Stadium ASI ASI Eksklusif

Sucking puting susu menimbulkan let-down refleks:  Duktus dan alveoli kosong.  Prolaktin dan oksitosin dengan mioepitel mengisi kembali  Sucking segera setelah persalinan bahkan sebelum tali pusat dipotong atau sekitar ½ jam.

5. Mekanisme Pengeluaran ASI

Setelah persalinan maka hormon estrogen, progesteron, dan human placental lactogen hormone menurun dan menghilang, sehigga proses pengeluaran ASI ditentukan oleh prolaktin dan oksitosin neurohipofisis dengan matarantai hipothalamus dan serat saraf. Konsep pemberian ASI berdasarkan call feeding on demand, artinya bayi sendiri mengukur rasa laparnya. Makin cepat disusukan, makin mantap mata rantai sucking proses berlangsung Manuaba, 2001. Skema 2.2 Mekanisme pengeluaran ASI Nervus interkostal 4-6 menuju central nervus system:  Nucleus paraventrikuler  Nucleus supra optimal hipotalamus Neurohipofisis: Pengeluaran: prolaktin dan oksitosin.

6. Manfaat ASI

Pemberian ASI sangat penting dan dianjurkan karena mempunyai banyak manfaat serta akan menghemat biaya pembelian susu formula. Manfaat-manfaat ASI antara lain ASI dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi paru-paru berat pada bayi perempuan yang dirawat di rumah sakit. Penemuan ini berdasarkan studi yang dilakukan pada bayi di Buenos Aires, Argentina Polack, 2009. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya Depkes RI, 2005. Manfaat ASI yang diungkapkan oleh Roesli 2004 meliputi: ASI sebagai nutrisi, ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh, ASI juga dapat meningkatkan kecerdasan serta meningkatkan tali kasih antara ibu dan bayi. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tubuh bayi normal sampai usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan, bayi harus mulai diberi makanan padat, tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia dua tahun atau lebih. ASI meningkatkan daya tahan tubuh. Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin zat kekebalan tubuh dari ibunya melalui ari-ari, namun kadar zat ini akan cepat menurun segera setelah bayi lahir.