mengerti tentang kekurangan yang ada. Peristiwa, percobaan, pengalaman, perjuangan, pergaulan, pekerjaan, pengangguran, kemalasan, semua kejadian
itu merupakan pengalaman yang memberi hasil yang berbeda Hadiwijono, 2010.
B. Kader Kesehatan
1. Pengertian
Direktorat Bina Peran serta Masyarakat Depkes 2006 memberikan batasan mengenai kader yaitu warga masyarakat setempat yang dipilih dan
ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela. Kader kesehatan yaitu kader yang dipilih oleh masyarakat tersebut menjadi penyelenggara
Posyandu. Beberapa ahli mengemukakan mengenai pengertian tentang kader kesehatan menurut Gunawan 1980 dalam Efendi 2009 yang memberikan
batasan tentang kader kesehatan sebagai promotor kesehatan desa adalah tenaga sukarela dan dipilih oleh dari masyarakat bertugas mengembangkan
masyarakat. Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah
kesehatan perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungannya yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan
kesehatan WHO, 1995 dalam Efendi, 2009.
2. Peran dan Tugas Kader Kesehatan
Kader kesehatan mempunyai peran yang besar dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal. Peran kader lainnya yaitu ikut membina
masyarakat dalam bidang kesehatan melalui kegiatan yang dilakukan di Posyandu. Tugas kader kesehatan meliputi pelayanan kesehatan dan
pembangunan masyarakat, tetapi yang harus mereka lakukan itu seyogyanya terbatas pada bidang-bidang atau tugas-tugas yang pernah diajarkan pada
mereka. Mereka harus benar-benar menyadari tentang keterbatasan yang mereka miliki. Mereka tidak diharapkan mampu menyelesaikan semua
masalah-masalah yang dihadapinya, namun semua masalah-masalah umum yang terjadi di masyarakat dan amat mendesak untuk diselesaikan WHO,
1995. Hamid dkk dalam survey data dasar pengembangan model pelayanan
kesehatan maternal 2010 mengungkapkan tentang tugas kader kesehatan masyarakat di Indonesia yaitu;
1. Pemberian motivasi dan saran-saran pada ibu-ibu sebelum dan sesudah
melahirkan 2.
Pemberian motivasi dan saran-saran tentang perawatan anak 3.
Pemberian motivasi dan peragaan tentang gizi 4.
Program penimbangan balita dan pemberian makanan tambahan 5.
Pemberian motivasi tentang imunisasi dan bantuan pengobatan 6.
Pemberian motivasi KB 7.
Pemberian motivasi tentang sanitasi lingkungan, kesehatan perorangan dan kebiasaan sehat secara umum.
8. Pemberian motivasi tentang penyakit menular, pencegahan dan perujukan
9. Pemberian motivasi tentang perlunya follow-up pada penyakit menular dan
perlunya memastikan diagnosa kasus