sekaligus petugas promosi kesehatan yang menangani posyandu Flamboyan II, serta enam orang ibu-ibu posyandu Flamboyan II yang telah terpapar
dengan promosi kesehatan program ASI eksklusif. Karakteristik dari informan pendukung yang diperoleh antara lain nama, umur, pendidikan
terakhir, dan pekerjaan.
a. Informan utama
Informan utama yaitu empat orang kader kesehatan yang bertugas di posyandu Flamboyan II. Peneliti melakukan wawancara mendalam
pada kader kesehatan setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan kader tersebut bersedia menjadi informan dengan mengisi lembar
informed consent. Kader kesehatan yang bertugas di posyandu Flamboyan II rata-rata memiliki pengalaman bertugas menjadi kader
kesehatan selama dua puluh tahun. Karakteristik informan utama yang peneliti dapatkan sebagai berikut:
Partisipan pertama P
1
berusia 47 tahun, pendidikan terakhir SMEA, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan lama bertugas di posyandu
Flamboyan II selama 22 tahun.
Partisipan kedua P
2
berusia 42 tahun, pendidikan terakhir SMEA, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan lama bertugas di posyandu
Flamboyan II selama 3 tahun.
Partisipan ketiga P
3
berusia 52 tahun, pendidikan terakhir SD, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan lama bertugas di posyandu Flamboyan II
selama 22 tahun.
Partisipan keempat P
4
berusia 55 tahun, pendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan lama bertugas di posyandu
Flamboyan II selama 11 tahun.
b. Informan pendukung
Informan pendukung yaitu satu orang bidan dan satu orang koordinator kader kesehatan sekaligus petugas promosi kesehatan
bertugas di puskesmas Ciputat Timur yang merupakan puskesmas yang menangani posyandu Flamboyan II. Peneliti melakukan wawancara
mendalam pada bidan dan petugas promosi kesehatan tersebut setelah menjelaskan maksud serta tujuan penelitian dan informan bersedia
menjadi informan penelitian dengan mengisi lembar informed consent. informan pendukung selanjutnya yaitu enam orang ibu-ibu posyandu
setempat yang telah terpapar dengan promosi kesehatan program ASI eksklusif. Peneliti melakukan FGD pada ibu-ibu posyandu setelah
menjelaskan maksud serta tujuan penelitian dan ibu-ibu tersebut bersedia menjadi informan dengan mengisi lembar informed consent, karakteristik
informan pendukung dapat berkomunikasi dengan baik dan masih aktif dalam aktifitas posyandu balita merupakan penduduk yang bertempat
tinggal di sekitar posyandu Flamboyan II. Kriteria lain pada informan pendukung sebagai berikut:
Partisipan kelima P
5
berusia 27 tahun, pendidikan terakhir D3, bekerja sebagai bidan di puskesmas Ciputat Timur.
Partisipan keenam P
6
berusia 29 tahun, pendidikan terakhir D3, bekerja sebagai petugas promosi kesehatan sekaligus koordinator kader
kesehatan di wilayah puskesmas Ciputat Timur.
Partisipan ketujuh P
7
berusia 25 tahun, pendidikan terakhir SD, bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Partisipan kedelapan P
8
berusia 29 tahun, pendidikan terakhir D3, bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Partisipan kesembilan P
9
berusia 25 tahun, pendidikan terakhir SD, bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Partisipan kesepuluh P
10
berusia 24 tahun, pendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Partisipan kesebelas P
11
berusia 25 tahun, pendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Partisipan kedua belas P
12
berusia 25 tahun, pendidikan terakhir SD, bekerja sebagai ibu rumah tangga.
2. Hasil Analisis Tematik
Dari hasil analisis tematik ditemukan 4 tema, yaitu makna dan arti ASI eksklusif, upaya kader kesehatan, kebutuhan promosi kesehatan ASI
ekslusif, dan hambatan promosi kesehatan ASI eksklusif. Berikut penjelasan tema dari hasil analisa tematik.
a. Makna dan Arti ASI Eksklusif.
Tema ini didapatkan dari tiga kategori yaitu definisi ASI eksklusif, manfaat diberikannya ASI eksklusif, dan kerugian jika tidak diberikan ASI