bulan peternak mampu menjual 1 ekor anak kambing dengan kisaran harga Rp 500.000 – Rp 700.000 per ekor. Maka target pendapatan 50 UMR Provinsi
Banten Rp. 490.000 dapat dipenuhi.
Tabel 11. Perkembangan Pengelolaan Ternak Domba Gapoktan
4.5 Struktur Organisasi Gapoktan Juhut Mandiri
Gapoktan adalah kelompok tani lanjutan yang dibentuk dari beberapa kelompok tani, bersifat informal, sukarela dan swadaya atas dasar kesepakatan
dan kepentingan bersama. Sebagai kelompok lanjutan, maka pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah dan mufakat oleh pengurus gapoktan dan
kelompok tani. Tujuan dibentuknya gapoktan untuk memberikan pelayanan dan manfaat ekonomi dan sosial secara berkelanjutan bagi anggotanya, seperti
peningkatan skala
usaha, produktivitas,
daya saing
dan kemandirian.
Keberadaannya tidak hanya dianggap untuk mempermudah pembinaan, tapi harus benar-benar terasa manfaatnya oleh seluruh anggota.
Tabel 12. Monografi Gapoktan Juhut Mandiri, per Juni 2012.
Gapoktan Juhut Mandiri terdiri dari 11 keanggotaan kelompok tani, dimana 2 Kelompok Tani Noval Mandiri dan Suka Mandiri adalah kelompok tani yang
sudah lama berdiri namun baru bergabung ke Gapoktan Juhut Mandiri dalam beberapa bulan terakhir. Komoditas usahanya integrasi ternak domba dan sayuran,
domba dan tanaman duren, serta olahan talas beneng. Keragaan mengenai monografi gapoktan tersaji pada Tabel 12.
Gambar 9. Bagan Struktur Organisasi Gapoktan Juhut Mandiri
Sebagai organisasi, gapoktan Juhut Mandiri memiliki struktur organisasi dengan kelengkapan seperti; Rapat Anggota Tahunan RAT, pengawas,
pengurus, dan anggota. Agar organisasi berjalan dengan baik, maka masing- masing kelengkapan organisasi harus memiliki tugas dan tanggungjawab yang
diatur secara jelas, dipahami dan dilaksanakan secara konsekwen. Pada umumnya masing-masing kelengkapan organisasi gapoktan masih kurang memahami tugas
dan tanggungjawabnya, sehingga organisasi belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu pemahaman tentang organisasi dan kelengkapan
gapoktan sangat diperlukan.
Rapat Anggota Tahunan
Rapatpertemuan ini merupakan permusyawaratan tertinggi dalam rangka pertanggungjawaban pengurus dan pengawas kepada anggota yang dilaksanakan
setiap akhir tahun.
Tugas Pengawas Gabungan Kelompok
1. Memberikan saran dan nasehat kepada pengurus gapoktan, baik diminta maupun tidak diminta dalam rangka meningkatkan kinerja pengurus gapoktan.
2. Melakukan pemeriksaan secara priodik terhadap seluruh kegiatan keuangan maupun non keuangan pada gapoktan.
3. Memberikan saran perbaikan terhadap temuan-temuan yang kurang benar. 4. Membuat laporan hasil pengawasan dan menyampaikannya pada rapat anggota
tahunan.
Tugas Ketua Gabungan Kelompok
1. Mengkoordinasikan, mengorganisasikan seluruh kegiatan gapoktan. 2. Memimpin rapat pengurus, rapat pengurus dengan perwakilan kelompok dan
rapat anggota tahunan. 3. Menandatangani surat menyurat.
4. Mewakili gapoktan dalam pertemuan dengan pihak lain. 5. Memimpin pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen gapoktan.
Tugas Wakil Ketua Gabungan Kelompok
Membantu Ketua dalam rangka menjalankan tugasnya.