bidang kemampuan
perencanaan, kemampuan
organisasi, kemampuan
pelaksanaan, kemampuan pengendalian, dan kemampuan mengembangkan kepemimpinan kelompok. Sedangkan komponen kemampuan petani terdiri dari :
bidang sarana dan peralatan, penyiapan bibit dan bakalan, pemeliharaan, panen dan pascapanen. Hasil pengolahan data KKJ seluruhnya berada pada kategori
peringkat baik dengan skala 7-9, seperti yang disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Standarisasi Kemampuan Kerja Jabatan
No. Bidang
Subjek Analisis Nilai
KKJ Kategori
Peringkat 1.
Organisasi Kemampuan Perencanaan
8,9 Baik
Kemampuan Organisasi 9,0
Baik Kemampuan Pelaksanaan
8,3 Baik
Kemampuan Pengendalian 8,7
Baik Kemampuan Kepemimpinan
8,3 Baik
2. Kemampuan Petani
SaranaPeralatan 8,0
Baik Penyiapan Bibit
8,3 Baik
Pemeliharaan 8,5
Baik Panen dan Pascapanen
8,7 Baik
Merujuk pada Tabel 14,secara kualitatif hal ini dimaknai bahwa subjek pekerjaan yang berkaitan dengan bidang organisasi dan kemampuan petani, memerlukan
keterampilan dan pengetahuan yang baik dikarenakan subjek pekerjaan dimaksud menggunakan jenis keterampilan tertentu dan bersifat rutinitas, sehingga
menjadikan suatu alasan kuat bahwa keterampilan ke dua bidang tersebut harus dipenuhi segera mendesak.
Tabel 14. Interpretasi Indikator Peringkat Kemampuan Kerja Jabatan
5.2.2 Kemampuan Kerja Pribadi
Nilai KKP diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui pengisian kuesioner yang dilakukan oleh anggota kelompok tani yang kemudian hasilnya
diverifikasi oleh Petugas Penyuluh Lapang yang diharapkan berfungsi sebagai filter terhadap informasi tentang kompetensi petani. Subtansi yang dinilai
berdasarkan komponen yang terkait dengan pengelolaan organisasi manajemen gapoktan dan kemampuan petani teknis ternak domba. Komponen organisasi
terdiri dari
: bidang
kemampuan perencanaan,
kemampuan organisasi,
kemampuan pelaksanaan,
kemampuan pengendalian,
dan kemampuan
mengembangkan kepemimpinan kelompok. Sedangkan komponen kemampuan petani terdiri dari : bidang sarana dan peralatan, penyiapan bibit dan bakalan,
pemeliharaan, panen dan pascapanen. Hasil KKP menunjukan rata-rata berada pada kategori peringkat cukup skala 4-6, seperti yang tersaji pada Tabel 15.
Tabel 15. Nilai Kemampuan Kerja Pribadi
No. Bidang
Subjek Analisis Nilai
KKP Kategori
Peringkat 1.
Organisasi Kemampuan Perencanaan
4,7 Cukup
Kemampuan Organisasi 6,8
Baik Kemampuan Pelaksanaan
6,9 Baik
Kemampuan Pengendalian 5,3
Cukup Kemampuan Kepemimpinan
7,3 Baik
2. Kemampuan Petani
SaranaPeralatan 6,6
Baik Penyiapan Bibit
6,4 Baik
Pemeliharaan 6,2
Baik Panen dan Pascapanen
7,4 Baik
Merujuk pada Tabel 16,secara kualitatif hal ini dimaknai bahwa kompetensi petani relatif cukup di bawah KKJ tetapi bisa mengimbangi dengan subjek
pekerjaan yang dijalani. Indikator potensi kemandirian usaha nampak, namun harus tetap dilakukan pendampingan agar potensi tersebut bisa berkembang
menjadi kemandirian yang sesungguhnya. .
Tabel 16. Interpretasi Indikator Peringkat Kemampuan Kerja Pribadi
5.2.3 Analisis Gap Kemampuan Kerja Jabatan dan Kemampuan Kerja
Pribadi
Hasil analisis gap KKJ dan KKP menunjukkan bahwa semua subjek analisis baik di bidang organisasi maupun kemampuan petani mempunyai selisih x 1,
hal ini mengindikasikan semua bidang memerlukan pelatihan. Secara rinci nilai gap tersebut disajikan dalam Tabel 17.
Tabel 17. Analisis Gap Kemampuan Kerja Jabatan dan Kemampuan Kerja
Pribadi
No. Subjek Analisis
Nilai KKJ
Nilai KKP
Gap 1.
Kemampuan Perencanaan Bidang Manajemen 8,9
4,7 4,2
2. Kemampuan Pengendalian Bidang Manajemen
8,7 5,3
3,4 3.
Pemeliharaan Bidang Teknis 8,5
6,2 2,3
4. Kemampuan Organisasi Bidang Manajemen
9,0 6,8
2,2 5.
Penyiapan Bibit Bidang Teknis 8,3
6,4 1,9
6. Kemampuan Pelaksanaan Bidang Manajemen
8,3 6,9
1,4 7.
SaranaPeralatan Bidang Teknis 8,0
6,6 1,4
8. Panen dan Pascapanen Bidang Teknis
8,7 7,4
1,3 9.
Kemampuan Kepemimpinan Bidang Manajemen 8,3
7,3 1,0