Struktur Organisasi Gapoktan Juhut Mandiri

Sebagai organisasi, gapoktan Juhut Mandiri memiliki struktur organisasi dengan kelengkapan seperti; Rapat Anggota Tahunan RAT, pengawas, pengurus, dan anggota. Agar organisasi berjalan dengan baik, maka masing- masing kelengkapan organisasi harus memiliki tugas dan tanggungjawab yang diatur secara jelas, dipahami dan dilaksanakan secara konsekwen. Pada umumnya masing-masing kelengkapan organisasi gapoktan masih kurang memahami tugas dan tanggungjawabnya, sehingga organisasi belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu pemahaman tentang organisasi dan kelengkapan gapoktan sangat diperlukan. Rapat Anggota Tahunan Rapatpertemuan ini merupakan permusyawaratan tertinggi dalam rangka pertanggungjawaban pengurus dan pengawas kepada anggota yang dilaksanakan setiap akhir tahun. Tugas Pengawas Gabungan Kelompok 1. Memberikan saran dan nasehat kepada pengurus gapoktan, baik diminta maupun tidak diminta dalam rangka meningkatkan kinerja pengurus gapoktan. 2. Melakukan pemeriksaan secara priodik terhadap seluruh kegiatan keuangan maupun non keuangan pada gapoktan. 3. Memberikan saran perbaikan terhadap temuan-temuan yang kurang benar. 4. Membuat laporan hasil pengawasan dan menyampaikannya pada rapat anggota tahunan. Tugas Ketua Gabungan Kelompok 1. Mengkoordinasikan, mengorganisasikan seluruh kegiatan gapoktan. 2. Memimpin rapat pengurus, rapat pengurus dengan perwakilan kelompok dan rapat anggota tahunan. 3. Menandatangani surat menyurat. 4. Mewakili gapoktan dalam pertemuan dengan pihak lain. 5. Memimpin pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen gapoktan. Tugas Wakil Ketua Gabungan Kelompok Membantu Ketua dalam rangka menjalankan tugasnya. Tugas Sekretaris Gabungan Kelompok 1. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan administrasi kegiatan non keuangan gapoktan. 2. Menyelenggarakan surat-menyurat dan pengarsipannya. 3. Menyusun laporan bulanan dan laporan tahunan kegiatan non keuangan gapoktan. Tugas Bendahara Gabungan Kelompok 1. Bertanggungjawab menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan gapoktan. 2. Menerima pembayaran, atas nama gapoktan dan menyimpannya dengan baik. 3. Melakukan pembayaran atas persetujuan Ketua Gapoktan 4. Menyimpan dan memelihara arsip transaksi keuangan. 5. Menyusun laporan keuangan bulanan dan tahunan gapoktan. Tugas Seksi Pelayanan Gabungan Kelompok 1. Bertanggungjawab melayani dan memfasilitasi kepentingan anggota gapoktan, sesuai dengan jenis pelayanannya. 2. Menyelenggarakan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan bidang pelayanan yang ditangani. 3. Membuat dan mempertanggungjawabkan laporan bulanan dan laporan tahunan sesuai dengan bidang pelayanan pada rapat pengurus.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Deskriptif

Metode pengumpulan data primer objek penelitian adalah wawancara dan FGD. Metode wawancara kepada petani dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dari rencana sebanyak 64 kuesioner, kuesioner yang kembali sebanyak 58 kuesioner. Informasi dari 58 kuesioner tersebut, memberikan gambaran mengenai deskriptif tentang petani yang terlibat dalam penelitian ini. Analisis ini dilakukan terhadap karateristik identitas petani, yang meliputi profil : a jenis kelamin, b umur, c pendidikan, dan d lama bergabung dengan gapoktan.

5.1.1 Sebaran Petani Berdasarkan Jenis Kelamin

Karateristik petani penelitian berdasarkan jenis kelamin, digambarkan bahwa petani laki-laki sebanyak 44 orang atau sebesar 75,86 dan petani wanita sebanyak 14 orang atau sebesar 24,14. Data ini mendekati komposisi petani berdasarkan jenis kelamin di populasi gapoktan Juhut Mandiri, dimana keanggotaan laki-laki sebesar 74,78 dan keanggotaan wanita sebesar 25,22. Sebaran ini menggambarkan bahwa mayoritas anggota yang terlibat dalam usaha gapoktan adalah berjenis kelamin laki-laki. Gambar 10. Sebaran Petani Berdasarkan Jenis Kelamin

5.1.2 Sebaran Petani Berdasarkan Usia

Usia mempengaruhi fungsi biologis dan psikologis seseorang. Informasi mengenai usia petani dalam penelitian ini dibuat dalam 3 kategori kelompok umur, yaitu : 1 kelompok umur muda dengan rentang usia 15-29 tahun, 2 kelompok umur sedang dengan rentang usia 30-49 tahun, dan 3 kelompok umur tua dengan rentang usia 50-65 tahun. Secara rinci informasi mengenai usia petani adalah usia muda sebanyak 11 orang atau sebesar 18,96, usia sedang sebanyak 33 orang atau sebesar 56,90, dan usia tua sebanyak 14 orang atau sebesar 24,13. Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya manusia gapoktan berusia produktif, yaitu kisaran usia 30-49 tahun. Gambar 11. Sebaran Petani Berdasarkan Usia

5.1.3 Sebaran Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan formal tertinggi yang dicapai oleh petani adalah SMA atau sederajat. Informasi mengenai usia petani dalam penelitian ini dibuat dalam 3 kategori kelompok pendidikan, yaitu : 1 kelompok pendidikan tidak tamat SD atau sederajatnya, 2 kelompok pendidikan tamat SD atau sederajatnya, dan 3 kelompok pendidikan tamat SMP-SMA atau sederajatnya. Secara rinci informasi mengenai tingkat pendidikan petani adalah tidak tamat SD atau sederajatnya sebanyak 8 orang atau sebesar 13,79, tamat SD atau sederajatnya sebanyak 48 orang atau sebesar 82,76, dan tamat SMP-SMA atau sederajatnya sebanyak 2 orang atau sebesar 3,45. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal petani relatif rendah. Merujuk kepada data BPS Kabupaten Pandeglang tahun 2010, ketersediaan tempat pendidikan formal relatif mencukupi untuk menampung kebutuhan pendidikan penduduk Kabupaten Pandeglang yang berjumlah 38.590 jiwa. Ketersediaan tempat pendidikan untuk strata TK atau sederajat sebanyak 30 sekolah, SD atau sederajat sebanyak 1.036 sekolah, SMP atau sederajat sebanyak 259 sekolah, SMA atau sederajat sebanyak 137 sekolah, dan perguruan tinggi sebanyak 5 sekolah. Hal ini mengindikasikan bahwa belum berimbangnya antara ketersediaan dan kebutuhan pendidikan formal. Jika merujuk kepada kebijakan pemerintah dengan program pendidikan gratis, diduga bahwa kesadaran belajar dalam jenjang pendidikan formal, belum sepenuhnya terbangun di masyarakat Kabupaten Pandeglang. Gambar 12. Sebaran Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan 5.1.4 Sebaran Petani Berdasarkan Lama Bergabung Informasi mengenai lama bergabung petani dalam penelitian ini dibuat dalam 3 kategori kelompok, yaitu : 1 lama bergabung X 1 tahun, 2 lama bergabung 2-3 tahun, dan 3 lama bergabung X 3 tahun. Secara rinci informasi mengenai tingkat lama bergabung petani adalah X 1 tahun sebanyak 3 orang atau sebesar 5,17, lama bergabung 2-3 tahun sebanyak 18 orang atau sebesar 31,04, dan X 3 tahun sebanyak 37 orang atau sebesar 63,79. Data tersebut menunjukkan bahwa petani yang terlibat dalam keanggotaan gapoktan adalah mayoritas petani yang ikut dari awal pendirian organisasi hingga penelitian ini dilakukan. Kondisi ini menjadi suatu keuntungan karena informasi umpan balik tentang proses aktivitas organisasi dari awal berdiri hingga kekinian berasal dari saksi sejarah pendirian Gapoktan Juhut Mandiri. Gambar 13. Sebaran Petani Berdasarkan Lama Gabung 5.2 Analisis Kemampuan Kerja Pribadi dan Kemampuan Kerja Jabatan 5.2.1 Kemampuan Kerja Jabatan Nilai KKJ diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui pengisian kuesioner yang dilakukan oleh Ketua Gapoktan dan Ketua Kelompok Tani yang hasilnya diverifikasi oleh Penyuluh Lapang. Subtansi yang dinilai berdasarkan komponen yang terkait dengan pengelolaan organisasi manajemen gapoktan dan kemampuan petani teknis ternak domba. Komponen organisasi terdiri dari :