Kemampuan Kerja Pribadi Analisis Kemampuan Kerja Pribadi dan Kemampuan Kerja Jabatan .1 Kemampuan Kerja Jabatan

Tabel 18. Penentuan Daerah Kebutuhan Pelatihan No. Subjek Analisis Gap Daerah Urutan 1. Kemampuan Perencanaan Bidang Manajemen 4,2 B 1 2. Kemampuan Pengendalian Bidang Manajemen 3,4 B 2 3. Pemeliharaan Bidang Teknis 2,3 B 3 4. Kemampuan Organisasi Bidang Manajemen 2,2 B 4 5. Penyiapan Bibit Bidang Teknis 1,9 B 5 6. Kemampuan Pelaksanaan Bidang Manajemen 1,4 B 6 7. SaranaPeralatan Bidang Teknis 1,4 B 7 8. Panen dan Pascapanen Bidang Teknis 1,3 B 8 9. Kemampuan Kepemimpinan Bidang Manajemen 1,0 C 9

5.3 Analisis Fungsi dan Hubungan Karateristik Petani Terhadap Kebutuhan Pelatihan

Analisis fungsi dilakukan menggunakan rumus no.6 dimaksudkan untuk memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang untuk memberikan kontribusi dalam menentukan keputusan terbaik. Sedangkan analisis hubungan adalah digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, mengetahui tingkat kecocokan variabel bebas dan terikat terhadap kelompok yang sama, dan mengukur data kuantitatif secara eksakta. Kedua analisis ini dilakukan terhadap karateristik objek penelitian, yang meliputi profil : a identitas petani, b faktor pribadi petani, c faktor usahatani, d faktor eksternal petani, dan e aktivitas gapoktan. Identitas Petani a. Analisis Fungsi Identitas Petani Terhadap Kebutuhan Pelatihan Identitas reponden memuat empat indikator ukuran, yaitu : jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bergabung dengan gapoktan. Hasil analisis menunjukkan bahwa karateristik indikator yang perlu ditingkatkan kompetensinya berdasarkan pendekatan identitas petani, yaitu : laki-laki 44,1, petani yang berusia antara 30-49 tahun 31,4, petani dengan pendidikan tamat SD atau sederajat 45,9, dan petani yang lama bergabung dengan gapoktan lebih dari 3 tahun 34,7. Hubungan fungsionalnya dalam bentuk persamaan Y = -0,956 + 0,071x1 + 0,135x2 + 0,111x3 – 0,213x4 dengan tingkat signifikansi 0,003. Jika pengukuran nilai signikansi ditetapkan 0,05, maka secara simultan faktor: petani laki-laki, petani yang berumur antara 30-49 tahun, petani dengan pendidikan tamatan SD atau sederajat, dan petani yang lama bergabung dengan gapoktan lebih dari 3 tahun; berpengaruh terhadap kebutuhan pelatihan ρ = 0,003 0,05. Namun jika secara partial yang mempunyai hubungan fungsional terhadap kebutuhan pelatihan hanya faktor petani yang lama bergabung dengan gapoktan lebih dari 3 tahun dengan nilai ρ = 0,013 0,05. b. Analisis Hubungan Identitas Petani Terhadap Kebutuhan Pelatihan Data deskriptif petani sebagai data yang dianalisis untuk mengetahui hubungan keterkaitan dengan kebutuhan pelatihan baik dari bidang organisasi maupun kemampuan petani. Faktor deskriptif petani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah : jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lama bergabung dengan gapoktan. Hasil Crosstab Analysis diperoleh gambaran pada Tabel 19. sebagai berikut. Tabel 19. Hubungan Deskriptif Petani Terhadap Kebutuhan Pelatihan No. Faktor Nilai Interpretasi α = 0,1 P Chi-Square Pearson’s R Spearman C

A. Organisasi

1. Jenis Kelamin 0,002 -0,421 -0,421 Ada hubungan signif. 2. Usia 0,695 -0,069 -0,071 t.a hubungan signif 3. Tingkat Pendidikan 0,216 0,224 0,227 t.a hubungan signif 4. Lama Bergabung 0,817 -0,015 0,002 t.a hubungan signif

B. Kemampuan Petani

1. Jenis Kelamin 0,256 -0,156 -0,156 t.a hubungan signif 2. Usia 0,412 -0,179 -0,179 t.a hubungan signif 3. Tingkat Pendidikan 0,704 0,022 0,017 t.a hubungan signif 4. Lama Bergabung 0,319 -0,176 -0,148 t.a hubungan signif Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada kecenderungan hubungan yang sangat nyata antara faktor jenis kelamin laki-laki dengan kebutuhan pelatihan bidang organisasi ρ = 0,002 dengan hubungan keeratan -0,421. Hal ini merefleksikan bahwa seiring jumlah frekuensi laki-laki yang membutuhkan pelatihan di bidang organisasi, diikuti dengan pengurangan kebutuhan pelatihan petani yang berjenis kelamin wanita. Hubungan negatif yang terjadi menandakan bahwa ada dugaan potensi yang dapat saling mengisi, jika petani yang berjenis