Manajemen Sumberdaya Manusia dan Organisasi Perilaku Individu, Kelompok, dan Organisasi

sasaran organisasi dan yang kedua, kelompok informal terbentuk secara alamiah sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan kontak sosial. Untuk mulai memahami perilaku kelompok kerja, perlu memandangnya sebagai substansi yang tertanam ke dalam sistem yang lebih besar. Perilaku kelompok dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang dipaksakan dari luar. Kondisi- kondisi eksternal ini mencakup strategi keseluruhan organisasi, struktur wewenang, peraturan formal, sumber daya, proses seleksi karyawan, evaluasi kerja dan sistem imbalan, budaya, dan tatanan kerja fisik seperti ditunjukan pada Gambar 1. Sumber : Robbins, 2007. Gambar 1. Model Perilaku Kelompok Gambar 2 menunjukkan pada pengerjaan tugas kelompok ada kecenderungan bagi individu untuk mengurangi upaya mereka. Dengan kata lain, kemalasan sosial melukiskan kerugian juga dapat menghasilkan hasil yang positif. Kelompok dapat menciptakan output yang lebih besar daripada jumlah input-nya. Sumber : Robbins, 2007. Gambar 2. Dampak Proses Kelompok Munandar 2008 mengambarkan proses terbentuknya perilaku organisasi dimulai dari terbentuknya perilaku individu, kemudian perilaku individu membentuk perilaku kelompok dan perilaku kelompok menggambarkan perilaku organisasi Gambar 3. Sumber : Munandar, 2008. Gambar 3. Sistem Perilaku Organisasi

2.2 Teori Kelembagaan dan Organisasi

Syahyuti 2010 dalam penelitiannya menyatakan bahwa dalam hal konsep, setidaknya ada empat bentuk cara untuk membedakan ~ kata yang menerangkan fenomena sosial ini ~ lembaga dan organisasi, yaitu : 1 tradisional dan modern, 2 asal pembentukannya dari bawah dan atas, 3 berbeda level namun dalam satu kontinum, dan 4 organisasi merupakan elemen dari lembaga. Menghadapi berbagai kekeliruan dan ketidaksepakatan selama ini, khususnya di Indonesia, maka perlu dilakukan perumusan rekonseptualisasi tentang terminologi lembaga dan organisasi Tabel 2. Tabel 2. Rekonseptualisasi Terminologi Lembaga dan Organisasi Terminologi dalam literatur berbahasa Inggris Terminologi dalam literatur berbahasa Indonesia Terminologi semestinya Materi didalamnya 1. Institution Kelembagaan, Institusi Lembaga Norma, nilai, regulasi pemerintah, pengetahuan petani tentang regulasi 2. Institutional Kelembagaan, Institusi Kelembagaan Hal-hal berkenaan dengan lembaga 3. Organization Organisasi, Lembaga Organisasi Contoh: kelompok tani, koperasi, asosiasi petani berdasar komoditas 4. Organizational Keorganisasian, Kelembagaan Keorganisasian Hal-hal yang berkenaan dengan organisasi, misalnya perihal kepemimpinan, keanggotaan, manajemen, dan keuangan organisasi Sumber : Syahyuti, 2010.

2.2.1 Teori Kelembagaan

Studi terhadap lembaga di mulai abad ke-19 dan 20, Max Weber mengemukakan hasil studinya tentang pengaruh birokrasi terhadap perilaku masyarakat. Teori ini berkembang menjadi lebih mikro dan individual melalui pendekatan Teori Perilaku behavioural theory dan Teori Pilihan Rasional rational choice theory. Durkheim menjelaskan bahwa lembaga adalah sistem simbol yang berisi pengetahuan, kepercayaan dan otoritas moral yang menghasilkan keteraturan kolektif yang didasarkan pada tindakan rasional. Weber dan Durkheim sepakat menentukan faktor norma dan pengetahuan sebagai pembentuk perilaku.

2.2.2 Teori Organisasi

Studi tentang organisasi diawali dengan studi tentang birokrasi oleh Weber yang membangun Teori Lebih Rendah middle range theory dan dilanjutkan dengan Selznick dengan Teori Struktural Fungsional function structure theory dan kelembagaan lama old institutional. Studi ini menekankan bahwa pentingnya kontrol norma yang secara bersamaan kemudian menginternalisasi aktor dan menekannya dalam situasi sosial.