Perumusan Masalah Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah kredit di Bank BTN Cabang Bogor

1.2 Perumusan Masalah

Bank BTN Cabang Bogor merupakan bank milik pemerintah yang mendapatkan penugasan khusus untuk mendanai KPR. Namun secara umum bank ini mempunyai fungsi dan tujuan yang sama dengan kantor cabang bank lainnya yang ada di seluruh Indonesia, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana serta memberikan jasa-jasa lainnya Kasmir, 2002. Bank BTN selalu berusaha untuk bertahan dan bersaing dengan meningkatkan kinerjanya agar tetap menjadi bank yang sehat dan berkembang dengan baik. Terbukti dengan pertumbuhan aset Bank BTN, yang semula tidak berada pada posisi sepuluh besar, saat ini masuk dalam jajaran sepuluh besar dengan aset Rp 58,4 triliun. Namun persaingan itu tidak hanya bertumpu pada kinerja keuangannya saja, tetapi juga pada kualitas pelayanan. Tabel 2 . Peringkat 10 Bank Terbesar di Indonesia 2010 No Nama Bank Total Aset Rp Triliun 1 Bank Mandiri 375,23 2 BRI 318,44 3 BCA 283,18 4 BNI 226,91 5 Bank CIMB Niaga 106,88 6 Bank Danamon 96,80 7 Bank Panin 76,27 8 Bank International Indonesia 58,73 9 Bank Tabungan Negara BTN 58,48 10 Bank Permata 56,21 Sumber : Bank Indonesia dalam www.infobank.com Bank BTN harus mampu memberikan kualitas pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya. Nasabah merupakan salah satu aset penting bagi BTN, baik nasabah penabung maupun nasabah kredit. Hal ini disebabkan nasabah merupakan sumber utama pengumpulan dana pihak ketiga oleh BTN, dimana dana pihak ketiga ini dapat digunakan oleh BTN untuk menyalurkan kreditnya ke dunia usaha atau masyarakat yang membutuhkannya. Berdasarkan perkembangannya, pengumpulan dana pihak ketiga yang diperoleh BTN Cabang Bogor sejak tahun 2004 sampai dengan 2009 menunjukkan adanya perkembangan yang cukup baik. Pada tahun 2004 jumlah dana pihak ketiga DPK yang berhasil dihimpun Bank BTN mencapai Rp. 389.859 juta dan pada tahun 2009 meningkat menjadi Rp. 641.377 juta. Tabel 3. Laporan Kinerja BTN Cabang Bogor Tahun 2004-2009 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Realisasi Kredit 126,534 258,752 231,896 279,646 534,971 445,723 Kredit Perumahan 79,420 170,875 186,645 238,092 456,638 372,388 Kredit Pend. Prmh 33,730 63,554 41,921 38,912 65,820 61,626 Kredit Lainnya: 1,017 9,022 3,331 2,642 12,512 11,710 1. Kredit Usaha Rakyat KUR - - - - 5,715 855 2. Kredit Investasi 42 - 840 564 180 - Posisi DPK Per Produk 389,859 428,673 477,977 511,515 607,524 641,377 Giro 22,679 50,788 30,570 30,567 65,807 51,777 Tabungan 201,016 179,673 177,166 212,588 224,476 257,280 Deposito 166,163 198,211 270,240 268,360 317,241 332,320 Sumber : BTN Cabang Bogor, 2009 Sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah DPK yang berhasil dihimpun oleh Bank BTN Cabang Bogor, jumlah kredit yang disalurkan juga meningkat. Pada tahun 2004 jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp. 126.534 juta dan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 534.971 juta. Namun demikian pada tahun 2009 jumlah kredit yang disalurkan menurun menjadi Rp. 445.723 juta. Disamping menyalurkan kredit perumahan, Bank BTN Cabang Bogor juga merupakan salah satu bank yang dilibatkan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR. KUR merupakan program kredit untuk sektor usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang diberikan dengan pola penjaminan pemerintah. Penyaluran kredit difokuskan pada lima sektor usaha yakni pertanian, perikanan, kelautan, koperasi, kehutanan, perindustrian, dan perdagangan Tempointeraktif, 2007. KUR mensyaratkan bahwa agunan pokok kredit adalah proyek yang dibiayai. Namun karena agunan tambahan yang dimiliki oleh UMKM pada umumnya kurang, maka sebagian di-cover dengan program penjaminan. Kebijakan penjaminan kredit ini diharapkan akan dapat memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku UMKM dan koperasi yang telah feasible namun dianggap belum bankable pelaku UMKM tidak memiliki jaminan pinjaman yang sesuai bagi bank. Pada saat awal diluncurkan, skim KUR hanya satu jenis yaitu kredit untuk UMKM dengan plafon kredit sampai dengan 500 juta rupiah. Namun setelah berjalan beberapa waktu, Presiden Republik Indonesia mengarahkan agar penyaluran KUR lebih banyak untuk nasabah-nasabah usaha mikro dengan plafon kredit maksimal lima juta rupiah. Retnadi 2008 mengungkapkan bahwa sejak diluncurkan pada tanggal 5 November 2007, posisi jumlah KUR maupun jumlah debitur KUR terus menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan. Bahkan jumlah debitur KUR yang menikmati fasilitas di bawah lima juta rupiah mencapai kurang lebih 90 persen dari total penyaluran KUR. Pada tahun 2008 jumlah KUR yang disalurkan Bank BTN Cabang Bogor mencapai Rp. 5.715 juta, namun pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi Rp. 855 juta. Sehubungan dengan kondisi tersebut maka berbagai strategi perusahaan untuk meningkatkan jumlah debitur maupun realisasi KUR perlu diperhatikan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan MRI Marketing Research Indonesia terhadap kualitas pelayanan, terdapat posisi sepuluh besar bank umum yang termasuk dalam kategori The best Bank Service Excellence Monitor BSEM tahun 2008 2 . Namun Bank BTN sendiri belum termasuk sepuluh besar dalam kategori tersebut. BSEM merupakan suatu survei mengenai kualitas suatu bank berdasarkan seluruh unsur layanan yang bersentuhan langsung dengan nasabah. Dalam kelompok pelayanan ini, penilaiannya mencakup unsur pelayanan staf satpam, customer service, teller, dan pelayanan telepon staf cabang, sedangkan sisanya untuk fisik cabang yang terdiri dari peralatan ruangan, kenyamanan ruangan, toilet dan ATM. Berdasarkan hasil data survei tersebut, tentunya itu merupakan suatu masalah yang harus mendapat perhatian utama dari BTN termasuk kantor cabangnya. Maka berbagai strategi perusahaan untuk melayani nasabah harus lebih ditingkatkan, sehingga pihak BTN Cabang Bogor sebagai bank yang ada di daerah Bogor harus berpikir keras agar memperbaiki kualitas pelayanannya kepada nasabah. Hal ini dilakukan agar kualitas pelayanan yang selama ini telah diberikan kepada nasabah dapat lebih ditingkatkan lagi dan 2 www.infobank.com.[7 September 2009] mencapai sepuluh besar peringkat bank umum yang termasuk dalam kategori The best Bank Service Excellence Monitor BSEM. Sehingga dengan adanya perbaikan pelayanan ini, selain untuk meningkatkan jumlah nasabah penabung, diharapkan juga dapat meningkatkan posisi jumlah debitur Bank BTN Cabang Bogor baik itu debitur KPR maupun debitur KUR. Berdasarkan kondisi dan permasalahan di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Faktor-faktor pelayanan manakah yang paling berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BTN Cabang Bogor? 2. Bagaimana langkah atau upaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah terhadap pelayanan di BTN Cabang Bogor? 3. Bagaimana implikasi pelayanan nasabah dalam menyalurkan KUR BTN Cabang Bogor?

1.3 Tujuan Penelitian