sebesar 1,000 sedangkan nilai yang disarankan ≥ 0,05.
RMSEA sebesar 0,000 yang berarti cukup dekat dengan data yang ada. RMR memiliki nilai lebih kecil
dari 0,05 yaitu 0,043 yang artinya nilai sisaan dalam membangun model pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah sudah sangat bagus. GFI yang
dikatakan layak berada pada batas minimal 0,90 dalam penelitian ini GFI memiliki nilai 0,91 yang berarti layak. Nilai AGFI yang sering dijadikan acuan
suatu model dikatakan layak adalah 0,90 dalam penelitian ini nilai AGFI berada pada nilai 0,90 yang berarti layak. Nilai p-value, RMSEA, RMR, GFI dan AGFI
yang dihasilkan menunjukkan bahwa model yang dibangun sudah good fit bagus sehingga dapat digunakan untuk menduga parameter.
6.1.4.2 Analisis Model Pengukuran
Setelah kecocokan model dan data secara keseluruhan adalah baik, langkah berikutnya adalah evaluasi atau analisis model pengukuran. Evaluasi ini
dilakukan terhadap setiap model pengukuran atau konstruk secara terpisah melalui evaluasi terhadap validitas validity dari model pengukuran dan evaluasi terhadap
reliabilitas reliability dari model pengukuran. Kedua evaluasi tersebut akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini.
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas untuk mengetahui apakah variabel indikator mampu mengukur variabel laten. Seperti yang disebutkan sebelumnya, suatu variabel
dikatakan mempunyai validitas yang baik terhadap konstruk atau variabel latennya jika:
o Validitas suatu indikator dapat dievaluasi dengan tingkat signifikansi
pengaruh antara variabel laten dengan indikatornya. Jika nilai loading nya λ
signifikan yaitu nilai t lebih besar dari 1,96 dengan tingkat signifikansi lima persen, maka suatu indikator tersebut adalah valid memberikan pengaruh
yang nyata. o
Muatan faktor standarnya standardized factor loadings ≥ 0,γ0 Igbaria et al. 1997 dalam Wijanto, 2008.
Nilai-t muatan faktor dari variabel-variabel teramati terhadap variabel laten dari model dapat dilihat pada Gambar 5, sedangkan muatan faktor standar
dapat dilihat pada Gambar 6. Nilai t dan muatan faktor standar dari model di rangkum pada Tabel 7.
Tabel 7. Nilai-t, Muatan Faktor Standar, dan Validitas Model
Vδ → Tangible
Reliability Responsiveness
Assurance Emphaty
Kepuasan Kesimpulan
VT SLF
Nilai t SLF
Nilai t SLF
Nilai t SLF
Nilai t SLF
Nilai t SLF
Nilai t Validitas
X11 0,36
Baik X12
0,41 3,63
Baik X13
0,33 3,22
Baik X14
0,36 3,38
Baik X15
0,42 3,65
Baik X16
0,38 3,50
Baik X17
0,41 3,62
Baik X18
0,46 3,83
Baik X19
0,41 3,62
Baik X21
0,36 Baik
X22 0,36
3,63 Baik
X23 0,42
3,94 Baik
X24 0,41
3,87 Baik
X25 0,42
3,96 Baik
X26 0,20
2,44 Baik
X31 0,32
Baik X32
0,34 3,24
Baik X33
0,41 3,55
Baik X34
0,39 3,46
Baik X35
0,39 3,49
Baik X41
0,36 Baik
X42 0,27
2,98 Baik
X43 0,38
3,70 Baik
X44 0,40
3,78 Baik
X45 0,37
3,64 Baik
X46 0,40
3,79 Baik
X47 0,28
3,04 Baik
X48 0,36
3,57 Baik
X49 0,39
3,75 Baik
X51 0,47
Baik X52
0,59 5,34
Baik X53
0,61 5,45
Baik X54
0,56 5,19
Baik X55
0,60 5,40
Baik X56
0,62 5,48
Baik Y1
0,47 Baik
Y2 0,56
5,20 Baik
Y3 0,51
4,94 Baik
Sumber: Data primer yang diolah Keterangan : VL = Variabel Laten, VT = Variabel Teramati
SδF = Standardized δoading Factors. Target SδF ≥ 0,γ0 = Ditetapkan secara default oleh Lisrel, nilai-t tidak diestimasi. Target nilai-t
≥ 1,96
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa: o
Semua nilai-t muatan faktor variabel ≥ 1,96, jadi muatan faktor dari variabel-variabel yang ada dalam model adalah signifikan atau tidak sama
dengan nol. o
Kecuali muatan faktor standar SLF dari X26 = 0,20, semua muatan faktor standar lainnya ≥ 0,γ0.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa validitas semua variabel teramati terhadap variabel latennya adalah baik.
b. Hasil Uji Reliabilitas