Hubungan Dimensi Tangibles terhadap Kualitas

tingginya dimensi responsiveness maka kualitas pelayanan juga akan semakin tinggi.  Assurance → Kualitas Diketahui bahwa nilai R 2 koefisien assurance adalah 1,00 yang menunjukkan bahwa 100 persen dari variasi kualitas dijelaskan oleh variasi dari assurance. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dimensi assurance berpengaruh sebesar 100 persen terhadap kualitas pelayanan, atau semakin tingginya dimensi assurance maka kualitas pelayanan juga akan semakin tinggi.  Emphaty → Kualitas Diketahui bahwa nilai R 2 koefisien emphaty adalah 0,85 yang menunjukkan bahwa 85 persen dari variasi kualitas dijelaskan oleh variasi dari emphaty. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dimensi emphaty berpengaruh sebesar 85 persen terhadap kualitas pelayanan, atau semakin tingginya dimensi emphaty maka kualitas pelayanan juga akan semakin tinggi.  Kualitas → Kepuasan Diketahui bahwa nilai R 2 koefisien kualitas adalah 0,86 yang menunjukkan bahwa 86 persen dari variasi kepuasan dijelaskan oleh variasi dari kualitas. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dimensi kualitas pelayanan berpengaruh sebesar 86 persen terhadap kepuasan nasabah, atau semakin tingginya kualitas pelayanan maka kepuasan nasabah juga akan semakin tinggi.

6.2 Hubungan Kausal antar Variabel

6.2.1 Hubungan Dimensi Tangibles terhadap Kualitas

Hasil uji SEM menunjukkan bahwa hubungan antara dimensi tangibles terhadap kualitas memiliki nilai- t sebesar 4,45 yang memenuhi syarat yaitu ≥ 1,96 dan nilai R 2 sebesar 0,75 75 persen. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dimensi tangibles memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kualitas pelayanan dan menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen dimensi tangibles akan meningkatkan kualitas pelayanan sebesar 75 persen. Dimensi tangibles memiliki sembilan peubah indikator atau peubah pengukuran. Berdasarkan Tabel 10, dapat dilihat seluruh variabel indikator yang digunakan untuk mengukur dimensi tangibles secara signifikan memiliki hubungan dan dapat diterima sebagai indikator pembentuk dimensi tangibles. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji-t dari masing-masing variabel indikator yang memiliki nilai lebih besar dari 1.96 nilai signifikansi 5 persen. Tabel 10 . Hasil Nilai t Hitung dan Muatan Faktor Dimensi Tangibles Variabel Indikator Tangibles Simbol Faktor Muatan Nilai-t Lingkungan ruangan customer service teratur, bersih, dan selalu menarik X11 0,36 - Penampilan customer service rapi, sopan, dan menarik X12 0,41 3,63 Kelengkapan fasilitas customer service seperti kursi tunggu, brosur dan form selalu tersedia dan cukup untuk nasabah X13 0,33 3,22 Lingkungan ruangan teller teratur, bersih, dan selalu menarik X14 0,36 3,38 Penampilan teller rapi, bersih, sopan, dan menarik X15 0,42 3,65 Kelengkapan fasilitas teller seperti kursi tunggu, meja tulis, nomor antrian, papan nilai kurs mata uang, form selalu tersedia dan cukup untuk nasabah X16 0,38 3,50 Lingkungan ruangan loan service teratur, bersih, dan selalu menarik X17 0,41 3,62 Penampilan loan service rapi, sopan, dan menarik X18 0,46 3,83 Kelengkapan fasilitas loan service seperti kursi tunggu, brosur dan form selalu tersedia dan cukup untuk nasabah X19 0,41 3,62 Keterangan: - : Ditetapkan secara default oleh Lisrel, nilai-t tidak diestimasi atau = 0 Target nilai- t ≥ 1,96 Pada Tabel 10, dapat dilihat bahwa faktor muatan yang paling besar adalah peubah indikator penampilan loan service rapi, sopan, dan menarik X18, yaitu sebesar 0,46 46 persen yang memiliki pengaruh nyata dengan nilai t sebesar 3,83 1,96. Kontribusi yang paling rendah dimiliki oleh peubah indikator kelengkapan fasilitas customer service seperti kursi tunggu, brosur, dan form selalu tersedia dan cukup untuk nasabah X13 dengan faktor muatan sebesar 0,33 33 persen. Hal ini menunjukkan peubah indikator X18 memiliki kontribusi yang paling besar dalam membentuk dimensi tangibles. Penampilan karyawan loan service sangat penting, karena bagian ini berinteraksi secara langsung dengan para debitur. Penampilan loan service yang rapi, sopan, dan menarik akan memberikan persepsi awal terhadap jasa yang diberikan dan memberikan kesan bahwa kinerja yang diberikan juga baik. Dengan memperhatikan atribut ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan debitur di BTN Cabang Bogor, terutama pada kredit KPR dan KUR yang pada tahun 2009 jumlah debitur dan realisasinya mengalami penurunan.

6.2.2 Hubungan Dimensi Reliability terhadap Kualitas