Uji Kecocokan Keseluruhan Model Analisis Hubungan Kausal

empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi 4 . Menurut Kotler 2003, penelitian eksploratori merupakan salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti sesuatu yang belum diketahui, belum dipahami, belum dikenali dengan baik yang bertujuan menghimpun informasi awal yang akan membantu upaya menetapkan masalah dan merumuskan hipotesis. Selama eksplorasi peneliti dilapangan, ada sebagian kecil responden yang tidak mengisi kuesioner dengan konsisten sehingga mempengaruhi nilai construct reliability. Berdasarkan acuan diatas, maka disimpulkan bahwa reliabilitas model pengukuran konstruk masih dapat diterima baik walaupun ada beberapa nilai construct reliability CR yang di bawah 0,6.

6.1.4.3 Analisis Model Struktural

Telah dijelaskan sebelumnya pada Bab IV, pada analisis model struktural ini berhubungan dengan evaluasi terhadap koefisien-koefisien atau parameter- parameter yang menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh variabel laten terhadap variabel laten yang lain. Adapun evaluasi terhadap model struktural ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Uji Kecocokan Keseluruhan Model

Dari Goodness of Fit Statistics pada Tabel 5. dapat dilihat bahwa Nilai p- value, RMSEA, RMR, GFI dan AGFI yang dihasilkan menunjukkan kecocokan yang baik. Dari kombinasi berbagai ukuran kecocokan tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model adalah baik.

b. Analisis Hubungan Kausal

1 Nilai-t dan Koefisien Persamaan Struktural Pada persamaan struktural structural equation pada Lampiran 6, nilai t dari koefisien tangibles = 4,45 1,96, reliability = 4,94 1,96, responsiveness = 4,33 1,96, assurance = 4,84 1,96, emphaty = 5,91 1,96, dan kepuasan = 6,14 1,96. Hal ini berarti koefisien dari tangibles, reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan kepuasan adalah signifikan. Ikhtisar dari nilai-t dan koefisien persamaan struktural dapat dilihat pada Tabel 8. 4 Malholtra dalam Solimun.yeniabsahunair.www.google.com [25 September 2010] Tabel 9. Nilai-t dan Koefisien pada Model Struktural Path Faktor Muatan Nilai-t R 2 Kesimpulan 1 Tangible → Kualitas 0,86 4,45 0,75 Signifikan 2 Reliability → Kualitas 1,00 4,94 1,00 Signifikan 3 Responsiveness → Kualitas 1,00 4,33 1,00 Signifikan 4 Assurance → Kualitas 1,00 4,84 1,00 Signifikan 5 Emphaty → Kualitas 0,92 5,91 0,85 Signifikan 6 Kualitas → Kepuasan 0,93 6,14 0,86 Signifikan 2 Koefisien Determinasi R 2 Komponen ini menunjukkan nilai R 2 yang juga dikenal dengan Koefisien Determinasi yang dapat diartikan seberapa besar variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Ikhtisar nilai R 2 untuk masing- masing koefisien dapat dilihat pada Tabel 8 dan dijelaskan sebagai berikut:  Tangibles → Kualitas Diketahui bahwa nilai R 2 koefisien tangible adalah 0,75 yang menunjukkan bahwa 75 persen dari variasi kualitas dijelaskan oleh variasi dari tangible. Korelasi positif tersebut juga menunjukkan bahwa dimensi tangible berpengaruh sebesar 75 persen terhadap kualitas pelayanan, atau semakin tingginya dimensi tangible maka kualitas pelayanan juga akan semakin tinggi.  Reliability → Kualitas Diketahui bahwa nilai R 2 koefisien reliability adalah 1,00 yang menunjukkan bahwa 100 persen dari variasi kualitas dijelaskan oleh variasi dari reliability. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dimensi reliability berpengaruh sebesar 100 persen terhadap kualitas pelayanan, atau semakin tingginya dimensi reliability maka kualitas pelayanan juga akan semakin tinggi.  Responsiveness → Kualitas Diketahui bahwa nilai R 2 koefisien responsiveness adalah 1,00 yang menunjukkan bahwa 100 persen dari variasi kualitas dijelaskan oleh variasi dari responsiveness. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dimensi responsiveness berpengaruh sebesar 100 persen terhadap kualitas pelayanan, atau semakin tingginya dimensi responsiveness maka kualitas pelayanan juga akan semakin tinggi.  Assurance → Kualitas Diketahui bahwa nilai R 2 koefisien assurance adalah 1,00 yang menunjukkan bahwa 100 persen dari variasi kualitas dijelaskan oleh variasi dari assurance. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dimensi assurance berpengaruh sebesar 100 persen terhadap kualitas pelayanan, atau semakin tingginya dimensi assurance maka kualitas pelayanan juga akan semakin tinggi.  Emphaty → Kualitas Diketahui bahwa nilai R 2 koefisien emphaty adalah 0,85 yang menunjukkan bahwa 85 persen dari variasi kualitas dijelaskan oleh variasi dari emphaty. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dimensi emphaty berpengaruh sebesar 85 persen terhadap kualitas pelayanan, atau semakin tingginya dimensi emphaty maka kualitas pelayanan juga akan semakin tinggi.  Kualitas → Kepuasan Diketahui bahwa nilai R 2 koefisien kualitas adalah 0,86 yang menunjukkan bahwa 86 persen dari variasi kepuasan dijelaskan oleh variasi dari kualitas. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dimensi kualitas pelayanan berpengaruh sebesar 86 persen terhadap kepuasan nasabah, atau semakin tingginya kualitas pelayanan maka kepuasan nasabah juga akan semakin tinggi.

6.2 Hubungan Kausal antar Variabel