Identifikasi Estimasi Uji Kecocokan Model

dengan urutan kedatangan merupakan indikator atau variabel teramati dari variabel laten emphaty empati. - Y11 secara umum, apakah responden merasa puas dengan layanan Bank BTN Cabang Bogor kepuasan menyeluruh atau overall satisfaction; Y12 sikap responden berdasarkan pengalaman, apakah berminat untuk tetap menjadi nasabah Bank BTN loyalitas ; Y13 kesediaan responden untuk merekomendasikan Bank BTN kepada orang lain, keluarga dan kerabat dekat anda merupakan indikator atau variabel teramati dari variabel laten kepuasan.

6.1.2 Identifikasi

Dalam pemrosesan analisis model penelitian ini diketahui bahwa varians error serta korelasi antar koefisien estimasi berada dalam rentang nilai yang tidak mengindikasikan adanya problem identifikasi. Hal ini juga dijelaskan oleh banyaknya degree of freedom yaitu sebesar 652 yang menunjukkan bahwa model mempunyai degree of freedom positif yang berarti over-identified Lampiran 7. Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab IV mengenai masalah identifikasi, bahwa di dalam SEM berusaha untuk memperoleh model yang over-identified dan menghindari model yang underidentified.

6.1.3 Estimasi

Teknik estimasi yang digunakan adalah Maximum Likelihood Estimator yang difokuskan kepada model pengukuran measurement equations. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab IV, berikut adalah hal-hal yang diperiksa:  Pada Lampiran 6 menunjukkan tidak ditemukannya error variances yang negatif offending estimates.  Pada diagram lintasan Gambar 5, dapat dilihat semua nilai t-value dari muatan faktor estimasi berada diatas 1,96. Hal ini menunjukkan berarti estimasi muatan faktor tersebut signifikan. Gambar 5. Diagram Lintasan Nilai Uji-t Model Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan  Pada diagram lintasan Gambar 6, kecuali X26 0,20 semua nilai muatan faktor standar berada diatas 0,30. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil estimasi muatan faktor dari model adalah baik. Gambar 6. Diagram Lintasan Nilai Loading Factor Model Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

6.1.4 Uji Kecocokan Model

6.1.4.1 Uji Kecocokan Keseluruhan Model

Uji kecocokan ini ditujukan untuk mengevaluasi secara umum derajat kecocokan atau Goodness of Fit GOF antara data dengan model. Menurut Wijanto 2008, menilai GOF suatu SEM secara menyeluruh overall tidak dapat dilakukan secara langsung seperti pada teknik multivariate yang lain multiple regression, MANOVA, dan lain-lain. SEM tidak mempunyai satu uji statistik terbaik yang dapat menjelaskan “kekuatan” prediksi model. Sebagai gantinya, para peneliti telah mengembangkan beberapa ukuran GOF atau Goodness Of Fit Indices GOFI yang dapat digunakan secara bersama-sama atau kombinasi. Ukuran yang dapat digunakan sebagai patokan kesesuaian atau model dalam SEM adalah p-value, GFI, AGFI, RMR dan RMSEA Firdaus, 2008 dalam Elbany, 2009. Tabel 6. Hasil Uji Kecocokan Keseluruhan Model No Kriteria Nilai yang disarankan Hasil Uji Keterangan 1 P-Value ≥ 0,05 1,000 Good Fit 2 RMSEA ≤ 0,08 0,000 Good Fit 3 RMR ≤ 0,05 0,043 Good Fit 4 GFI ≥ 0,90 0,91 Good Fit 5 AGFI ≥ 0,90 0,90 Good Fit Nilai dari indeks-indeks tersebut dapat dilihat pada Lampiran 7 yang merupakan hasil perhitungan Lisrel 8.72. Uji kecocokan yang dilakukan terhadap koefisien-koefisien persamaan struktural yang dihasilkan dengan menspesifikasi pada tingkat signifikansi tertentu. Pada penelitian ini tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 tingkat kepercayaan 95 persen, sehingga nilai t dari setiap koefisien persamaan struktural harus lebih besar dari 1,96. Ferdinand, 2002 dalam Agisty, 2005 menyatakan bahwa nilai t yang lebih besar dari 1,96 juga mengindikasikan validitas yang baik dari setiap indikator terhadap konstruk atau peubah latennya. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa uji kecocokan keseluruhan model struktural yang dianalisis cocok atau dapat diterima. Dimana nilai p-value hasil uji sebesar 1,000 sedangkan nilai yang disarankan ≥ 0,05. RMSEA sebesar 0,000 yang berarti cukup dekat dengan data yang ada. RMR memiliki nilai lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,043 yang artinya nilai sisaan dalam membangun model pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah sudah sangat bagus. GFI yang dikatakan layak berada pada batas minimal 0,90 dalam penelitian ini GFI memiliki nilai 0,91 yang berarti layak. Nilai AGFI yang sering dijadikan acuan suatu model dikatakan layak adalah 0,90 dalam penelitian ini nilai AGFI berada pada nilai 0,90 yang berarti layak. Nilai p-value, RMSEA, RMR, GFI dan AGFI yang dihasilkan menunjukkan bahwa model yang dibangun sudah good fit bagus sehingga dapat digunakan untuk menduga parameter.

6.1.4.2 Analisis Model Pengukuran

Setelah kecocokan model dan data secara keseluruhan adalah baik, langkah berikutnya adalah evaluasi atau analisis model pengukuran. Evaluasi ini dilakukan terhadap setiap model pengukuran atau konstruk secara terpisah melalui evaluasi terhadap validitas validity dari model pengukuran dan evaluasi terhadap reliabilitas reliability dari model pengukuran. Kedua evaluasi tersebut akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini.

a. Hasil Uji Validitas