dirancang asri, terdapat boulevard di jalur utama proyek selebar 20 meter yang akan menjadi koridor komersial baru bagi kota Cirebon.
4.1.1.2 Iklim, Jenis Tanah, Curah Hujan, Kelembaban Udara, dan Kecepatan Angin
Kota Cirebon termasuk daerah beriklim tropis, dengan suhu udara minimum rata-rata 22,3
o
C dan maksimun rata-rata 33,0
O
C dan banyaknya curah hujan 1.351 mm per tahun. Terdapat tiga macam keadaan angin di Kota Cirebon,
yaitu Angin Musim Barat Desember – Maret, Angin Musim Timur Mei – Oktober, dan Angin Pancaroba April – November.
Keadaan air tanah pada umumnya dipengaruhi oleh intrusi air laut sehingga kebutuhan air bersih masyarakat untuk keperluan minum sebagian besar
bersumber dari pasokan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Kota Cirebon yang sumber mata airnya berasal dari Kabupaten Kuningan. Untuk keperluan
lainnya sebagian besar diperoleh dari sumur dengan kedalaman antara dua meter sampai dengan enam meter.
Tanah sebagian subur dan sebagian kurang produktif disebabkan tanah pantai yang semakin luas akibat endapan sungai-sungai. Pada umumnya tanah di
Kota Cirebon berjenis regosol yang berasal dari endapan lava dan piroklasik pasir, lempung, tanah liat, tupa, breksi lumpur, dan kerikil.
4.1.1.3 Vegetasi dan Satwa
Vegetasi yang ada di kawasan Pegambiran Residence terdiri dari jenis pohon, semak, dan groundcover. Vegetasi yang berada di sepanjang jalan
merupakan jenis pohon besar yang berfungsi sebagai tanaman peneduh. Tanaman tersebut adalah ki hujan. Median jalan, ditanami dengan pohon kurma. Vegetasi
yang dipilih oleh Pegambiran Residence adalah vegetasi yang pemeliharaannya mudah atau praktis, mudah berbunga, dan biaya pemeliharaannya rendah. Area
yang belum dikembangkan, tetapi sudah menjadi milik perusahaan memiliki beragam vegetasi liar. Satwa yang dijumpai terdiri dari burung, kadal, dan ular.
Daftar vegetasi yang ditanam di kawasan perumahan Pegambiran Residence dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Daftar Vegetasi di Pegambiran Residence
No. Jenis Vegetasi
Nama Ilmiah Nama Indonesia
1. Allamanda sp.
Alamanda 2.
Artocarpus communis Sukun
3. Axonopus compressus
Rumput paetan 4.
Bauhinia purpurea Bunga kupu-kupu
5. Carex morrowi
Kucai jepang 6.
Chlorophytum sp. Lili paris
7. Cordia sebestana
Jati mas 8.
Cuphea hyssopifolia Taiwan beauty
9. Cycas revoluta
Sikas 10.
Cynodon dactylon Rumput bermuda
11. Dracaena sanderiana
Drasaena strip 12.
Euphorbia milii Euphorbia
13. Ficus elastica
Beringin karet 14.
Ficus lyrata Biola cantik
15. Gmelina arborea
Jati putih 16.
Heliconia sp. Pisang-pisangan
17. Hymenocallis speciosa
Spider lily 18.
Mangifera indica Mangga
19. Palisota barteri
Palisota 20.
Pandanus amaryllifolius Pandan wangi
21. Paraserianthes falcataria
Sengon 22.
Phoenix dactylifera Puniks
23. Plumeria sp.
Kamboja kuburan 24.
Pterocarpus indicus Angsana
25. Rhapis excelsa
Palem wregu 26.
Rhoeo discolor Adam hawa
27. Samanea saman
Ki hujan 28.
Sansevieria sp. Sanseviera
29. Spathodea campanulata
Kecrutan 30.
Tagetes patula Bunga tahi kotok
31. Terminalia catappa
Ketapang 32.
Wodyetia bifurcata Palem ekor tupai
4.1.1.4 Sirkulasi, Utilitas, dan Fasilitas