4 EM berkoordinasi dengan pengawas lapang dalam penanganan segala
permasalahan di lapang dalam hal kondisi lanskap kawasan, seperti dalam hal mengatasi komplain dari atasan atau penghuni.
5 Direktur memberikan pengarahan pada pengawas lapangan mengenai
pelaksanaan pekerjaan di lapang. Mereka berkoordinasi dalam penanganan tenaga kerja, alat, dan bahan yang dibutuhkan di lapang, serta dalam
penyelesaian permasalahan di lapang. 6
Pendekatan sosial antara pengawas lapang dan tenaga kerja harian TKH diperlukan agar terjalin hubungan yang baik sehingga berdampak pada
lancarnya pelaksanaan kerja, membantu menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan oleh tenaga kerja harian, dan memberi pengarahan langsung
tentang apa yang dikerjakan oleh tenaga kerja harian. 7
Direktur kontraktor dapat berlaku sebagai pengawas lapangan dalam kondisi tertentu, langsung berkoordinasi dengan TKH.
d. Jadwal Kegiatan Pemeliharaan
Menurut Carpenter et al., 1975, dalam pelaksanaannya pemeliharaan membutuhkan suatu pegangan, yaitu jadwal pemeliharaan yang dikembangkan
dengan baik yang memungkinkan pimpinan atau pengawas lapangan dapat mengawasi dan memberikan saran kepada kontraktor. Dengan demikian,
kontraktor dapat mengelola bawahannya dengan lebih efisien, menggunakan alat- alat dengan lebih efektif, mengatur suplai bahan-bahan tepat pada saat
dibutuhkan, dan dapat melakukan tindakan pemeliharaan secara intensif untuk tanaman serta kegiatan tertentu.
Jadwal pemeliharaan merupakan acuan dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan Nareswari, 2007. Pengelola menentukan rencana
kerja dan checklist lapangan yang disesuaikan dengan spesifikasi pekerjaan perawatan taman dan kebersihan lingkungan dan kemudian menjadi acuan bagi
kontraktor. Checklist pekerjaan pemeliharaan lanskap di lapang dapat dilihat pada Lampiran 8.
Implementasi jadwal pemeliharaan di lapang dilakukan sesuai dengan rencana kerja dan checklist lapangan yang disesuaikan dengan spesifikasi
pekerjaan perawatan taman dan kegiatan kebersihan lingkungan jadwal pemeliharaan Pegambiran Residence. Kegiatan pemeliharaan dilakukan setiap
hari. Kegiatan pemeliharaan dilakukan pada pukul 08.00--17.00 dengan waktu istirahat pada pukul 12.00--13.00. Khusus pada hari Sabtu dan Minggu hanya
dilakukan kegiatan penyapuan saja. Kegiatan pemeliharaan yang bersifat rutin adalah penyiraman, penyapuan jalan, pemangkasan rumput, pembersihan taman,
pengurasan kolam renang, dan penyiangan gulma. Kegiatan pemeliharaan yang bersifat insidental adalah pemangkasan pohon, pemupukan, serta pengendalian
hama dan penyakit. Rutinitas kegiatan penyiraman bergantung pada kondisi cuaca yang sedang
terjadi. Pada musim hujan, kegiatan penyiraman tidak dilakukan. Pada musim kemarau, penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan siang
hari. Kegiatan pemupukan hanya dilakukan secara insidental jika kondisi tanaman layu dan kekurangan unsur hara. Kegiatan pengendalian hama dan penyakit hanya
dilakukan apabila terjadi serangan. Di lapang serangan hama dan penyakit rentan terjadi pada musim hujan.
Pengamatan pelaksanaan kegiatan di lapang tidak sepenuhnya sesuai dengan rencana kerja dan checklist lapangan, contohnya, apabila pekerjaan sudah
masuk periode selanjutnya di tempat X, tetapi masih mengerjakan pekerjaan periode sebelumnya di tempat Y. Hal tersebut akan membuat pekerjaan
mengalami keterlambatan terus-menerus sehingga perlu tindakan yang tegas dari pengelola untuk menghindari ketidakdisiplinan dari kontraktor dengan
pemotongan pembayaran untuk kontraktor yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu. Dengan adanya jadwal pemeliharaan, suatu
pekerjaan dapat diarahkan penyajiannya dengan benar pada saat yang tepat Carpenter et al., 1975. Menurut Carpenter et al., 1975, untuk membuat jadwal
yang baik maka harus meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1.
mengklasifikasikan area berdasarkan tingkat pemeliharaanya; 2.
membuat daftar tanaman yang ada dalam area yang harus dipelihara dan tentukan jenisnya semak, pohon, herba karena jenis aktivitas
pemeliharaan tergantung dari jenis tanaman tersebut;
3. menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
pemeliharaan yang diinginkan.
e. Kapasitas Kerja Tenaga Kerja Pemeliharaan