lapangan diharapkan dapat meminimalkan kesalahan pekerjaan dan apabila ada kekurangan dalam pengerjaan dapat segera diselesaikan.
Evaluasi kerja pelaksanaan pemeliharaan adalah suatu tahap yang sangat menentukan apakah tujuan pemeliharaan tercapai atau tidak. Evaluasi dilakukan
secara tertulis seperti laporan harian pengawas atau kontraktor dan pengecekan langsung ke lapangan oleh supervisor. Apabila ada kekurangan dalam
pelaksanaan, biasanya pengawas akan memanggil kontraktor yang menangani kegiatan pemeliharaan untuk selanjutnya diberi arahan agar pelaksanaan
pemeliharaan menjadi lebih baik.
4.2.7 Rekomendasi Rencana Pengelolaan dan Pemeliharaan Lanskap
Rencana pengelolaan lanskap merupakan suatu usaha yang dilakukan secara berkelanjutan dalam menjaga kualitas estetika dan fungsional lanskap.
Pengelolaan yang dilakukan harus terencana dengan baik dan teratur, dalam hal struktur organisasi, tenaga kerja, penjadwalan kegiatan pengelolaan, alat dan
bahan yang digunakan, dan rencana anggaran biaya. Rencana pengelolaa lanskap diperlukan sebagai bahan acuan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan.
Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun suatu rencana pengelolaan, seperti anggaran biaya, waktu, dan persepsi masyarakat.
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh mahasiswa dalam proses magang dan persepsi masyarakat yang diperoleh sewaktu wawancara, rencana pengelolaan
dapat disusun sebagai berikut. 1.
Mahasiswa sependapat dengan hasil persepsi responden bahwa sistem pengelolaan lanskap yang dilaksanakan oleh pihak pengelola saat ini
belum sesuai dengan rencana pengelolaan lanskap yang telah dibuat. 2.
Evaluasi tentang pelaksanaan pengelolaan didasarkan atas pertimbangan pertimbangan tertentu, termasuk mendengarkan persepsi masyarakat.
Struktur organisasi pengelolaan lanskap di Pegambiran Residence sudah baik dan fungsional. Pihak-pihak yang ada di dalamnya sudah menjalankan
tugasnya dengan baik dan saling berhubungan satu sama lain. Pengawas lapang bertugas sesuai dengan tugasnya dalam mengawasi kegiatan pemeliharaan dan
bertanggung jawab memberikan laporan hasil kegiatan kepada Supervisor Estate Management.
Tenaga kerja di Pegambiran Residence dalam melaksanakan tugasnya kurang efektif. Hal ini dikarenakan jumlah tenaga kerja yang ada kurang memadai
dan perlu keterampilan yang lebih dari setiap pekerja dalam melaksanakan tuganya masing-masing.
Jadwal pemeliharaan tertulis dari pihak pengelola tidak ada. Jadwal pemeliharaan hanya didasarkan kepada kemampuan seorang pengawas dalam
membaca situasi dan kondisi Pegambiran Residence. Meskipun seorang pengawas sangat menguasai situasi dan kondisi Pegambiran Residence, jadwal pemeliharaan
harus tetap dibuat dan dilampirkan. Pembuatan jadwal pemeliharaan sangat dibutuhkan dalam kegiatan pemeliharaan yang berkelanjutan. Hal ini dapat
dirasakan apabila terjadi penggantian pengawas lapang. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan Pegambiran
Residence sudak cukup memadai. jumlah peralatan disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja.
Peralatan yang baik dalam pemeliharaan lanskap perlu dipertahankan oleh pihak pengelola agar pemeliharaan di Pegambiran Residence
berkelanjutan. Pemeliharaan alat dan bahan yang dilaksanakan dnegan baik akan menghemat biaya yang dikeluarkan.
Pengelolaan yang dilaksanakan oleh pihak pengelola saat ini adalah pengelolaan dengan sistem kontrak. Pihak pengelola menyerahkan seluruh
kegiatan pemeliharaan kepada Multi Prima Kontraktor. Penggunaan sistem pemeliharaan kontrak ini memudahkan pelaksanaan pemeliharaan yang ada
sehingga pihak pengelola hanya perlu mengatur dan menetapkan standar awal pemeliharaan yang ideal kemudian pihak kontraktor menjalankannya sesuai
dengan perjanjian kontrak. Sistem ini juga menguntungkan kedua belah pihak baik dari pengelola maupun kontraktor. Ketika pelaksanaan pemeliharaan
dilimpahkan kepada pihak kontraktor, pihak pengelola dapat meminimalkan pengeluaran biaya.
Persepsi masyarakat sebaiknya dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan.