a. Perekrutan Tenaga Kerja
Semua karyawan termasuk tenaga kerja di lapang milik in house direkrut oleh Human Resource Development HRD PT GGPE. Pelaksana yang berasal
dari suatu kontraktor direkrut oleh Departemen HRD perusahaan kontraktor tempat ia bekerja dan ditempatkan oleh kantor pusatnya. Begitu pula untuk
perekrutan pengawas lapangnya.
b. Waktu Kerja Karyawan
Waktu kerja karyawan di Pegambiran Residence adalah hari Senin hingga Jumat pukul 08.30--17.00 dengan waktu istirahat pukul 12.00--13.00. Waktu
istirahat untuk hari Jumat pukul 11.30—13.30. Tenaga kerja lapang tenaga kerja harian yang disediakan oleh kontraktor bekerja pada hari Senin hingga Jumat
yang bekerja pukul 08.00--17.00 dengan waktu istirahat 12.00--13.00. Security bekerja setiap hari dengan waktu 24 jam. Sistem kerja security bergantian dengan
selang waktu kerja 12 jam. Security yang bertugas untuk menjaga keamanan di kawasan ini terdapat 32 orang. Karyawan in house melakukan absensi
menggunakan mesin absen. Piket dan lembur hanya dilakukan jika ada suatu event penting. Tenaga kerja harian yang tidak hadir pada saat waktu kerja tidak ada
penggantian hari. Upah tenaga kerja harian di lapang sebesar Rp 30.000hari.
c. Koordinasi Karyawan
Koordinasi pengelola dengan kontraktor dalam kegiatan pemeliharaan dapat terlihat pada Gambar 13. Menurut Arifin dan Arifin 2005, hal yang harus
dijaga adalah kelancaran komunikasi antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi pengelolaan taman. Koordinasi antara pengelola dan kontraktor di
Pegambiran Residence yang terjalin kurang efektif. Berdasarkan hasil wawancara, pertemuan yang dilakukan oleh MPK
hanya dihadiri oleh direktur dan pengawas saja. Namun, diperlukan pertemuan di dalam organisasi kontraktor dengan dihadiri oleh tenaga kerja harian untuk
membahas sekaligus memberi solusi pada permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pemeliharaan.
Berikut diuraikan hubungan kerja atau pekerja yang disajikan pada Gambar 13. 1
Direktur umum memberikan SPK pemeliharaan di lapang kepada Manager Umum.
2 Manager umum memberikan arahan kepada Supervisor EM mengenai
jadwal kegiatan pemeliharaan sesuai dengan rencana kerja yang sudah tertera di dalam SPK.
3 Supervisor memberikan kepercayaan kepada Koordinator EM untuk
menangani permasalahan yang terjadi di lapang. Mereka melakukan diskusi nonformal dalam menyelesaikan masalah lanskap pada kawasan
Pegambiran Residence.
Direktur Umum Manager Umum
Supervisor Estate Management
Koordinator Estate Management
Pelaksana
Pengawas Lapang Tenaga Kerja Harian TKH
Pengelola PT. GGPE
Pelaksana Pemeliharaan
SPK pemeliharaan Jadwal pemeliharaan
Koordinasi penanganan
komplain
Komunikasi yang baik
Gambar 13 Bagan Koordinasi yang Terjadi di Kegiatan Pengelolaan Pemeliharaan Lanskap
Penanganan masalah di lapang
Pelaksanaan pekerjaan di lapang
Pengawas lapang
4 EM berkoordinasi dengan pengawas lapang dalam penanganan segala
permasalahan di lapang dalam hal kondisi lanskap kawasan, seperti dalam hal mengatasi komplain dari atasan atau penghuni.
5 Direktur memberikan pengarahan pada pengawas lapangan mengenai
pelaksanaan pekerjaan di lapang. Mereka berkoordinasi dalam penanganan tenaga kerja, alat, dan bahan yang dibutuhkan di lapang, serta dalam
penyelesaian permasalahan di lapang. 6
Pendekatan sosial antara pengawas lapang dan tenaga kerja harian TKH diperlukan agar terjalin hubungan yang baik sehingga berdampak pada
lancarnya pelaksanaan kerja, membantu menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan oleh tenaga kerja harian, dan memberi pengarahan langsung
tentang apa yang dikerjakan oleh tenaga kerja harian. 7
Direktur kontraktor dapat berlaku sebagai pengawas lapangan dalam kondisi tertentu, langsung berkoordinasi dengan TKH.
d. Jadwal Kegiatan Pemeliharaan