Gambar 19 Pemupukan Tanaman Menurut Ingels 2004 diacu dari Radin, 2008, metode pemupukan tidak
terlalu signifikan pengaruhnya terhadap tanaman, tetapi yang perlu diperhatikan adalah dalam pencapaian pengambilan pupuk oleh tanaman. Pupuk harus tersebar
seragam di atas tanah dengan sebagian besar pupuk berada di bagian tepi luar di bawah tajuk tanaman tempat akar rambut yang menyerap zat-zat penting. Pupuk
sebaiknya tidak menyentuh dedaunan agar daun tidak terbakar akibat reaksi kimiawi yang ditimbulkan. Jika kondisi tanah kering, pemberian pupuk dilakukan
dengan menggunakan alat bantu, misalnya cangkul dalam pengolahan tanahnya. Jika kondisi tanah masih kering, pupuk tetap dapat dibiarkan di tanah sampai
terjadi hujan atau dilakukan penyiraman. Lebih lanjut diungkapkan oleh Sulistyantara 2006 bahwa perlakuan penyiraman setelah pemupukan itu tepat
dilakukan karena pemupukan tanpa diikuti dengan penyiraman akan menyebabkan kerusakan pada tanaman.
e. Penyiangan Gulma
Penyiangan gulma yang dilakukan di Pegambiran Residence menggunakan kored sebagai alat pencungkil dengan waktu spesifikasi pekerjaan yang tidak tentu
karena bergantung pada pertumbuhan vegetasinya. Penyiangan gulma dilakukan di sekitar bantaran Sungai Sigemplo dan Sungai Suba. Perlakuan pemeliharaan
penyiangan gulma dilakukan satu kali dalam satu bulan. Gambar 20 Penyiraman Setelah Pemupukan
f. Penyulaman dan Penggantian Tanaman
Kegiatan penyulaman dan penggantian tanaman juga merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan oleh pelaksana. Kondisi tanaman yang tidak sehat
dapat memberikan dampak terhadap keseluruhan sehingga perlu diganti dengan tanaman lain yang lebih sehat. Kegiatan penyulaman dilakukan karena tanaman
terkena penyakit, kerusakan mekanis, atau karena tanaman sudah layu. Penggantian tanaman tidak hanya mempertimbangkan masalah penyakit tanaman,
tetapi juga memperhatikan unsur estetikanya seperti penggantian pot-pot tanaman yang tidak tertata dengan rapi atau penggantian tanaman karena tanaman tersebut
tidak berbunga. Tanaman yang tidak berbunga diganti dengan tanaman sejenis yang telah berbunga. Tanaman pohon berakar sangat besar dapat mempengaruhi
perkerasan jalan serta daun-daunnya yang mudah rontok dapat menyulitkan pihak kebersihan dalam kegiatan penyapuan. Penyulaman tapak didasarkan atas
intensitas pengguna tapak. Area dengan intensitas pengguna tinggi lebih diutamakan daripada area yang intensitas penggunanya lebih rendah. Pernah juga
dilakukan penyulaman rumput. Menurut Arifin dan Arifin 2005, hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan penyulaman tanaman adalah sebagai berikut. 1
Tanaman pengganti kondisinya harus lebih baik daripada tanaman yang akan diganti.
2 Tanaman yang rusak atau mati sebaiknya dicabut atau dibuang terlebih
dahulu dengan tidak mengganggu tanaman lain yang masih baik dan sehat. 3
Lubang tanam bekas tanaman yang mati dipersiapkan untuk dapat ditanami kembali. Pastikan lubang tersebut bebas dari gangguan patogen
yang ada di dalam tanah. 4
Lubang tanam dibiarkan atau diangin-anginkan beberapa saat dan diberi pupuk kandang bila perlu.
5 Tanaman baru dilepaskan dari kontainernya pot, karung, atau polybag,
kemudian ditanam. 6
Penyiraman dilakukan secara rutin. Tanaman pengganti disesuaikan dengan memperhatikan desain yang
dibuat dan hendaknya dilakukan pada pagi hari untuk menghindari evaporasi yang