Pekarangan Kondisi Umum Wilayah Penelitian .1 Letak Geografis dan Administratif

Tegakan kebun campuran pada tingkat pohon memiliki kekayaan jenis R dan keanekaragaman jenis H’ yang tinggi dibandingkan tingkat pertumbuhan lainnya, namun sebaliknya memiliki tingkat dominasi jenis C yang rendah Tabel 18. Hal ini dapat dijelaskan bahwa para petani mengkombinasikan banyak jenis tanaman pada strata atas pohon tetapi jumlah yang ditanam jumlahnya lebih sedikit dibandingkan tanaman yang berdiameter kecil, sehingga pada tingkat pohon dominasi suatu jenis adalah rendah. Kebun campuran di hulu DAS Kali Bekasi Bagian Atas cenderung memiliki indeks kekayaan jenis R yang lebih tinggi 4,29 dibanding hulu DAS Kali Bekasi bagian Tengah dan Bawah. Tabel 18. Indeks kekayaan jenis R, indeks d iversitas H’ Shannon dan Indeks dominansi C pada lokasi pengamatan kebun campuran di Hulu DAS Kali Bekasi Lokasi Tingkat Pertumbuhan R H’ C Atas semai 1,85 1,62 0,24 pancang 3,46 2,34 0,10 tiang 3,38 2,09 0,19 pohon 4,29 2,43 0,13 Tengah semai 2,30 2,00 0,19 pancang 2,92 1,99 0,21 tiang 1,65 1,44 0,32 pohon 2,78 2,09 0,15 Bawah semai 3,61 2,27 0,12 pancang 4,07 2,49 0,12 tiang 2,77 2,04 0,21 pohon 3,88 2,70 0,09

4.2.6 Pekarangan

Pekarangan merupakan salah satu tipe agroforestri yang ada di Indonesia, pekarangan juga merupakan kebun campuran tetapi pada umumnya berada di sekitar rumah pada posisi bagian depan, belakang, samping kanan atau samping kiri tergantung ketersediaan areal serta pada umumnya disertai pagar pembatas yag jelas. Kondisi inilah yang membedakan antara kebun campuran dan pekarangan, selain itu fungsi antara kebun campuran dan pekarangan terdapat sedikit perbedaan, kebun campuran pada umumnya difungsikan untuk tujuan produktivitas sedangkan pekarangan selain kadang memiliki fungsi produktivitas juga mempunyai fungsi untuk keindahan dan kenyamanan tinggal. Luas pekarangan sangat beragam, menurut Arifin et al. 2006 luas pekarangan dapat diklasifikasikan dalam 4 kelas, yaitu: pekarangan sempit 200 m 2 , pekarangan sedang 200-500 m 2 , pekarangan besar 500-1.000 m 2 , dan pekarangan sangat besar 1.000 m 2 . Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan bahwa luas pekarangan di lokasi penelitian berbeda-beda mulai dari 0 m 2 tidak berpekarangan sampai lebih dari 1.000 m 2 . Ilustrasi pekarangan di Hulu DAS Kali Bekasi dapat dilihat pada Gambar 18. Gambar 18. Pekarangan di Hulu Das Kali Bekasi Rata-rata dimensi luas pekarangan yang menjadi contoh penelitian di wilayah hulu DAS Kali Bekasi dapat dilihat pada Tabel 19. Sebagian besar rumah di wilayah Hulu DAS Kali Bekasi Bagian Atas memiliki pekarangan dengan rata- rata luas pekarangan 277,14 m 2 , sedangkan di Bagian Tengah, luas pekarangan yang dimiliki oleh penduduk mengalami keterbatasan karena semakin berkurangnya lahan yang dimiliki. Hulu DAS Kali Bekasi Bagian Bawah memiliki kondisi luas pekarangan yang hampir sama dengan Bagian Tengah, meskipun demikian di Bagian Bawah masih terdapat beberapa penduduk yang memiliki areal pekarangan yang luas. Sentul City sebagai salah satu bentuk pemukiman modern di wilayah kota, hampir tiap rumah memiliki pekarangan dengan luas yang beragam dari 46,5 m 2 sampai dengan 2.750,6 m 2 . Berdasarkan hasil pengamatan vegetasi dengan tinggi diatas 1.3 m pada pekarangan ditemukan 92 jenis tanaman yang tergolong ke dalam 37 famili. Tabel 19 menunjukkan bahwa Hulu DAS Kali Bekasi Bagian Atas memiliki rata-rata jumlah jenis yang ditemukan pada tiap pekarangan paling tinggi, yaitu 10 jenis 3-20 jenispekarangan. Tabel 19. Dimensi luas pekarangan contoh m 2 dan rata-rata jumlah jenis tiap pekarangan jenispekarangan Lokasi Luas Minimum Luas Maksimum Luas Rata-rata Jumlah Jenis Atas 77,5 950,0 277,14 10 Tengah 51,5 470,0 209,57 9 Bawah 7,5 1.703,5 135,87 8 Wilayah Kota 46,5 2.750,6 216,70 9 Rata-rata jumlah jenis pada tiap pekarangan di Hulu DAS Kali Bekasi semakin menurun seiring dengan menurunnya ketinggian lokasi pengamatan, Bagian Atas 600 m dpl memiliki rata-rata jumlah jenis 10 3-20 jenispekarangan, Wilayah kota 300 m dpl memiliki rata-rata jumlah jenis 9 2- 18 jenispekarangan, Bagian Tengah 280 m dpl memiliki rata-rata jumlah jenis 9 3-14 jenispekarangan, sedangkan Bagian Bawah 200 m dpl memiliki rata- rata jumlah jenis yang paling rendah, yaitu 8 1-19 jenis tiap pekarangan. Rata- rata jumlah jenis tanaman yang ditemukan pada lokasi pengamatan cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan penelitian Roshetko et al. 2001 yang melaporkan pada praktek agroforestri kebun di pekarangan home garden yang telah berumur 12-17 tahun di Lampung, terdapat 45 jenis pohon. Meskipun demikian jumlah jenis tanaman dalam tiap pekarangan sangat dipengaruhi oleh luastipe pekarangan Tabel 20. Hasil uji korelasi Pearson terhadap 47 contoh pekarangan menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang nyata antara luas pekarangan dengan jumlah jenis tanaman pada selang kepercayaan 99, meskipun tingkat korelasinya rendah r=0,425. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar luas pekarangan akan diikuti pertambahan jumlah jenis tanaman yang ada di pekarangan. Tabel 20. Jumlah jenis, kerapatan dan luas bidang dasar tegakan pekarangan pada tiap tipe pekarangan Tipe Pekarangan Jml Jenis jenispekarangan Kerapatan indha Luas Bidang Dasar m 2 ha Sempit 6 1.092 16,91 Sedang 11 857 17,56 Besar 11 683 7,54 Sangat Besar 16 266 6,98 Tabel 20 juga menunjukkan bahwa pada tipe pekarangan sempit tingkat kerapatannya paling tinggi 1.092 individuha, hal ini memberikan gambaran bahwa pada tipe pekarangan sempit orang cenderung berusaha untuk memanfaatkan ruang yang ada di pekarangan dengan sebesar-besarnya, meskipun pekarangannya sempit mereka akan berusaha menanam tanaman sebanyak- banyaknya dengan kecendurangan tanaman yang ditanam adalah tanaman yang berdiameter kecil. Kondisi ini ditunjukan dengan nilai basal area luas bidang dasar yang lebih rendah dibandingkan pada tipe pekarangan sedang. Tipe pekarangan sedang mempunyai jumlah individu yang lebih sedikit dibandingkan pada tipe pekarangan sempit tetapi mempunyai luas bidang dasar paling besar 17,56 m 2 ha dimana luas bidang dasar merupakan fungsi dari jumlah individu dan diameter dari individu tersebut. Secara detail jenis yang ditemukan di pekarangan pada berbagai lokasi pengamatan dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Distribusi jenis di pekarangan pada lokasi pengamatan Jenis Famili Atas Kota Tengah Bawah 1 Akasia Acacia mangium Willd Leguminosae o √ o o 2 Alkesah Pouteria campechiana H.B. K Baehni Sapotaceae o o √ √ 3 Alpukat Persea americana Mill Lauraceae √ o √ √ 4 Araucaria Araucaria cunninghamii Sweet Coniferae o √ o o 5 Asam Tamarindus indica L. Leguminosae √ o √ o 6 Bauhenia Bauhinia purpurea L. Leguminosae o √ o √ 7 Belimbing Averrhoa carambola L. Geraniaceae √ √ √ √ 8 Belimbing wuluh Averhoa bilimbi L. Geraniaceae o o √ √ 9 Beringin Ficus benjamina L. Urticaceae o √ o o 10 Bintangur Calophyllum inophyllum L. Guttiferae o √ o o 11 Bunga sepatu Hibiscus rosa-sinensis L. Malvaceae o √ o o 12 Cemara Casuarina equisetifolia L. Casuarinaceae o √ √ o 13 Cengkeh Syzygium aromaticum L. Merrill Perry Myrtaceae √ o o o 14 Kersen Muntingia calabura L. Tiliaceae o o o √ 15 Delima Punica granatum L. Lythraceae o √ o o Tabel 21 Lanjutan 16 Dracaena Dracaena massangeana Hort. Ex E. Morr Liliaceae o √ o o 17 Durian Durio zibethinus Murr. Malvaceae √ √ √ √ 18 Gandaria Bouea macrophylla Griff. Anacardiaceae o o √ o 19 Gmelina Gmelina arborea Roxb. Verbenaceae √ o o o 20 Glodogan tiang Polyalthia longifolia Benth. Hook. F. ex Hook. F. Annonaceae o √ o o 21 Jambu air Syzigium aqueum Alston Myrtaceae √ √ √ √ 22 Jambu biji Psidium guajava L. Myrtaceae √ √ √ √ 23 Jambu bol Syzygium malaccense L. Merrill Perry. Myrtaceae o √ o √ 24 Jarak Jatropha sp. L. Euphorbiaceae √ o √ √ 25 Jati Tectona grandis Linn. f. Verbenaceae o o √ o 26 Jengkol Pithecellobium jiringa Jack Prain Leguminosae o o o √ 27 Jeruk Citrus sp. L. Rutaceae √ √ √ √ 28 Jeruk bali Citrus maxima Merrill. Rutaceae √ √ √ o 29 Jeruk limau Citrus hystrix DC. Rutaceae o o √ o 30 Jeruk Pacitan Citrus sinensis Osbeck. Rutaceae √ o o o 31 Jeruk pontianak Citrus nobilis Lour. var. microcarpa Hassk. Rutaceae o o √ o 32 Kakao Theobroma cacao L. Sterculiaceae √ o √ √ 33 Kamboja Plumeria rubra L. Apocynaceae o √ o o 34 Kanyere Bridelia glauca Blume Euphorbiaceae o o √ o 35 Karet kerbau Ficus elastica Nois ex Blume Moraceae o √ o o 36 Kayu afrika Maesopsis eminii Engl. Rhamnaceae o √ o o 37 Kecapi Sandoricum koetjape Merrill Meliaceae o o √ √ 38 Kedondong Spondias dulcis Forst. f Anacardiaceae √ √ √ o 39 Kelapa Cocos nucifera L. Palmae √ √ √ √ 40 Kelengkeng Dimocarpus longan Lour. Sapindaceae √ √ √ √ 41 Kemang Mangifera kemanga Blume Anacardiaceae o o √ o 42 Kemiri AleuritEs moluccana Willd. Euphorbiaceae √ o o o 43 Kepel Stelechocarpus burakol Hook. f. Thoms. Annonaceae o √ o o 44 Kesumba Bixa arborea Huber Bixaceae o √ o o 45 Khaya Khaya senegalensis A. Juss. Meliaceae o √ o o 46 Ki Acret Spathodea campanulata Beauv. Bignoniaceae √ o o o 47 Kiara Munut Ficus virens Dryand. Urticaceae √ o o √ 48 Kokosan Lansium aquaeum Jack Kosterm. Meliaceae √ o √ √ 49 Kopi Coffea sp. Rubiaceae √ o √ √ 50 Kupa Syzygium polycephalum Miq. Merr. Perry Myrtaceae o o √ o 51 Kweni Mangifera odorata Griff. Anacardiaceae √ o o o 52 Langsat Lansium domesticum Jack Meliaceae o √ o o 53 Limus Mangifera foetida Lour. Anacardiaceae √ o √ o 54 Mahkota dewa Phaleria macrocarpa Boerl. Thymelaeaceae o √ o √ 55 Mahoni Swietenia mahagony Jacq. Meliaceae √ o o o 56 Mangga Mangifera indica Blume Anacardiaceae √ √ √ √ 57 Manggis Garcinia mangostana L. Clusiaceae o o √ √ 58 Mareme Glochidion arborescens Blume Euphorbiaceae √ o √ √ 59 Matoa Pometia pinnata Forst. Sapindaceae √ o o √ 60 Melati Jasminum sambac Soland. Olecaceae o √ o o 61 Melinjo Gnetum gnemon L. Gnetaceae √ o √ √ 62 Mengkudu Morinda citrifolia L. Rubiaceae √ o o o 63 Menteng Baccaurea motleyana Muell. Arg. Euphorbiaceae √ o √ √ 64 Mindi Melia azedarach L. Meliaceae √ o o o 65 Nangka Artocarpus heterophyllus Lamk. Moraceae √ √ √ √ 66 Nusa indah Mussaenda sp. Rubiaceae o o √ √ 67 Pakis Cycas rumphii Miq. Cycadaceae o √ o o 68 Pala Myristica fragans Houtt . Myristicaceae o o √ o 69 Palem botol Mascarena lagenicaulis L.H. Baiey Palmae o √ o o 70 Palem ekor tupai Wodyetia bifurcata A. Irvine Palmae o √ o o 71 Palem putri Veitchia merrillii Becc. H.E. Moore Palmae o √ o o 72 Palem raja Roystonea regia O.F. Cook Palmae o √ o o Tabel 21 Lanjutan 73 Pepaya Carica papaya L. Caricaceae √ o √ √ 74 Petai Parkia speciosa Hassk. Leguminosae √ √ √ √ 75 Petai china Leucaena leucocephala Lam. de Wit. Leguminosae √ √ √ o 76 Picung Pangium edule Reinw. Bixaceae √ o o o 77 Pinang Areca catechu L. Palmae o √ √ √ 78 Pinisilin Jatropha multifida L. Euphorbiaceae √ o √ o 79 Pinus Pinus merkusii Jungh. De Vriese Coniferae o √ o o 80 Pisang Musa x paradisiaca L, pro spec,; C. Jeffrey Musaceae √ √ √ √ 81 Pisang kipas Ravenala madagascariensis J.F. Gmel. Scitamineae o √ o o 82 Pisitan Dysoxylum nutans Miq. Meliaceae √ o o o 83 Rambutan Nephelium lappaceum L. Sapindaceae √ √ √ √ 84 Randu Ceiba pentandra Gaertn. Malvaceae √ o o o 85 Rendang Carissa carandas L. Apocynaceae o o o √ 86 Salam Syzygium polyanthum Miq. Myrtaceae √ o √ √ 87 Sapu tangan Maniltoa grandiflora Scheff. Leguminosae o √ o o 88 Sawo Achras zapota L. Sapotaceae o √ √ o 89 Sengon Paraserianthes falcataria L. I. Nielsen Leguminosae √ o o o 90 Sikat botol Callistemon citrinus Domin Myrtaceae o √ o o 91 Sirsak Annona muricata L. Annonaceae √ √ √ √ 92 Sukun Artocarpur altilis Parkinson Fosberg Moraceae √ o √ o Keterangan : √ ditemukan pada lokasi, o tidak ditemukan pada lokasi Gambar 19. Beberapa jenis tanaman di pekarangan Hulu DAS Kali Bekasi Pekarangan di wilayah perdesaan secara umum didominasi oleh tanaman yang dapat dimanfaatkan hasilnya terutama buah seperti pisang Musa Spp., rambutan N. lappaceum, mangga M. indica, kelapa C. nucifera. Selain jenis- jenis tanaman tersebut, masih terdapat juga tanaman buah asli yang mulai jarang dijumpai Gambar 19, seperti : Alkesah P. campechiana, Gandaria B. macrophylla, Kecapi S. koetjape, Kemang M. kemanga, kepel S. burahol, kokosan L. aquaeum, kupagowok S. polycephalum, kweni M. odorata, langsat L. domesticum, limus M. foetida, manggis G. mangostana, pisitan D. nutans dan rendang C. carandas. Meskipun demikian introduksi jenis-jenis eksotik juga ditemukan di pekarangan perdesaan terutama jenis-jenis tanaman buah yang telah mengalami domestikasi. Komposisi jenis tanaman di pekarangan wilayah perdesaan sangat berbeda dengan pekarangan yang ada di wilayah kota. Wilayah kota yang merupakan kawasan pemukiman modern dengan tingkat pendapatan keluarga yang mencukupi, sebagian besar pekarangan dimanfaatkan hanya untuk keindahan dan kenyamanan tinggal sehingga tanaman yang mendominasi sebagian besar jenis tanaman hias yang eksotik, seperti palem raja R. regia, palem putri V. merrillii, pinang A. catechu dan cemara C. equisetifolia. Meskipun demikian terdapat juga tanaman buah tetapi yang telah mengalami domestikasi, seperti rambutan N. lappaceum dan mangga M. indica. Kondisi ini tentu saja sangat mengkhawatirkan terhadap keanekaragaman jenis dan keanekaragaman genetik tanaman lokal ditengah bertambah luasnya pemukiman modern. Upaya penggalakan pekarangan sebagai tempat pelestarian keanekaragaman biodiversitas harus segera dilakukan ditengah menurunnya luasaan hutan dan kebun campuran, karena hampir setiap rumah tinggal memiliki pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk ditanami. Secara detail jenis-jenis vegetasi dengan INP tertinggi yang menggambarkan tingkat peranan vegetasi tersebut pada masing- masing lokasi pengamatan dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Jenis vegetasi dengan INP tertinggi pada pekarangan Lokasi Pengamatan Jenis Vegetasi INP Atas Musa Spp. Mangifera indica Psidium guajava Artocarpur altilis Parkia speciosa Cocos nucifera 53,81 19,27 18,98 16,87 14,21 13,78 Tengah Nephelium lappaceum Musa Spp. Mangifera indica Artocarpus heterophyllus Psidium guajava Cocos nucifera Averhoa bilimbi 43,18 40,46 25,37 22,97 16,46 16,20 12,91 Bawah Musa Spp. Nephelium lappaceum Syzigium aqueum Mangifera indica Cocos nucifera Carica papaya Parkia speciosa 62,14 38,90 31,60 14,58 14,17 12,10 11,41 Wilayah Kota Mangifera indica Roystonea regia Pinus merkusii Areca catechu Veitchia merrillii Casuarina equisetifolia Nephelium lappaceum 30,52 30,43 26,25 22,71 17,52 15,91 11,26 Pekarangan di Hulu DAS Kali Bekasi Bagian Tengah memiliki kekayaan jenis yang tertinggi, sedangkan keanekaragaman jenis tertinggi terdapat pada pekarangan di Wilayah Kota. Secara umum Hulu DAS Kali Bekasi Bagian Atas memiliki keanekaragaman jenis tinggi dan semakin menurun pada hulu DAS Bagian Bawah. Indeks dominasi suatu jenis senantiasa berlawanan dengan indeksi diversitas, semakin rendah nilai indeks dominansi menggambarkan bahwa pada lokasi tersebut tidak di dominasi oleh satu jenis tanaman tetapi beragam jenis tanaman terdapat pada lokasi tersebut dan terdistribusi merata. Secara detail parameter yang menggambarkan kualitas tegakan pada masing-masing lokasi pengamatan dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Indeks kekayaan Jenis R, indeks diversitas H’ Shannon dan indeks dominansi C pada lokasi pengamatan pekarangan Lokasi Ketinggian Lokasi mdpl R H’ C Atas 600 7,97 3,31 0,06 Tengah 280 8,87 3,22 0,07 Bawah 200 6,65 2,99 0,08 Wilayah Kota 300 7,92 3,36 0,05 Diameter tanaman yang paling banyak dijumpai secara umum di pekarangan hulu DAS Kali Bekasi adalah 5-20 cm. Distribusi jumlah tanaman berdasarkan kelas diameter dapat dilihat pada Gambar 18. Gambar 20. Kerapatan tegakan pekarangan di Hulu DAS Kali Bekasi Struktur horisontal tegakan penyusun pekarangan dapat dilihat berdasarkan dimensi tegakan, seperti kerapatan indha, luas bidang dasar m 2 ha dan diameter rata-rata cm Tabel 24. Pekarangan di Hulu DAS Kali Bekasi Bagian Bawah mempunyai kerapatan tanaman dan luas bidang dasar yang paling tinggi dibandingkan lokasi lainnya. Rata-rata diameter tanaman paling besar di jumpai di Bagian Tengah 14 cm, meskipun demikian pekarangan di Bagian Bawah juga memiliki diameter yang cukup besar juga 13,79. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pekarangan di Bagian Bawah selain tanamannya rapat juga memiliki 50 100 150 200 250 300 5 5-9.9 10-14.9 15-19.9 20-24.9 25-29.9 30-34.9 35 K er a pa ta n NH a Kelas Diameter cm Atas Tengah Bawah Wilayah Kota pohon-pohon yang berdiameter besar seperti rambutan. Secara umum jika dilihat dari sebaran diameter pada Gambar 20 maka penyusun tegakan pekarangan sebagian besar adalah tegakan berdiameter kecil 5-19,9 cm. Tabel 24. Kerapatan, diameter rata-rata dan luas bidang dasar tegakan pekarangan pada tiap lokasi pengamatan Lokasi Ketinggian Lokasi mdpl Kerapatan indha Luas Bidang Dasar m 2 ha Diameter rata-rata cm Atas 600 949 15,54 12,44 Tengah 280 902 15,93 14,00 Bawah 200 1.209 19,71 13,79 Wilayah Kota 300 654 11,58 12,38 dimensi tegakan dibatasi tanaman dengan tinggi 1,3 m

4.2.7 RTH Publik Area Sentul City