mendominasi wilayah Hulu DAS Kali Bekasi yaitu sekitar 36 dari luas wilayah BPDAS Citarum-Ciliwung, 2009.
4.1.4 Topografi
Wilayah DAS Kali Bekasi bagian hulu memiliki bentuk topografi yang bervariasi mulai dari bentuk datar 0-8, landai 8-15, bergelombang 15-
25, curam 25-40, sampai sangat curam 40 BPDAS Citarum- Ciliwung, 2009. Secara umum, bentuk topografi di hulu DAS Kali Bekasi
didominasi oleh bentuk datar, yaitu seluas 54,10 dari luas wilayah. Lokasi pengamatan hulu DAS bagian atas berada pada wilayah dengan bentuk topografi
sangat curam hingga curam, sedangkan pada lokasi pengamatan hulu DAS bagian tengah dan bawah mempunyai bentuk topografi datar hingga landai.
4.1.5 Hidrologi
Kondisi tata air di wilayah hulu DAS Kali Bekasi dibentuk dari beberapa aliran sungai yang mengalir dari anak-anak sungai yang selanjutnya bergabung
dalam suatu tangkapan sungai utama yaitu sungai Kali Bekasi. Adapun sungai sungai maupun anak-anak sungai yang terdapat di bagian hulu DAS dan kemudian
mengalirkan airnya menuju bagian hilir adalah sebanyak 41 sungai besar dan kecil. Sungai-sungai tersebut antara lain sungai Ciateul, Cibadak, Cibaren, Cibaran,
Cibarengkok, Cibatu, Cibinong, Cibodas, Cibago, Cicadas, Cihaur, Ciherang, Cijanggel, Cijayanti, Cijere, Cikarang, Cikeas, Cikeruh, Cilandak, Cileungsi,
Cimalaya, Cimandala, Cipancar, Cipandan, Ciparigi, Cipatujah, Cireundeu, Ciseupan, Ciseuseupan, Ciseyah, Citaringgul, Citatah, Citeureup, Ciukuy, Kali
Kiuntang, Kali Demang, Situ Tunggilis, Situ Cibuntu, Situ Citatah, dan Situ Gedong BPDAS Citarum-Ciliwung, 2009. Seluruhnya sungai dan anak sungai
ini nantinya bermuara pada Kali Bekasi. Lokasi pengamatan hulu DAS bagian atas berada di sekitar sungai Cimandala, sedangkan lokasi pengamatan hulu DAS
bagian tengah berada di sekitar sungai Cipancar. Untuk lokasi pengamatan hulu DAS bagian bawah berada di sekitar sungai Citaringgul. Ketiga sungai ini
kemudian menuju ke sungai Citeureup dan pada akhirnya menyatu menuju sungai Kali Bekasi.
4.1.6 Sosial Ekonomi