Lillesand dan Kiefer, 1979; Jaya,1997. Klasifikasi terbimbing didasarkan pada data hasil pekerjaan lapangan atau peta. Pendekatan klasifikasi ini menghasilkan
informasi yang lebih realistis dan membuahkan hasil klasifikasi yang lebih akurat daripada klasifikas tidak terbimbing unsupervised classification atau analisis
cluster yang hanya menghasilkan kelas-kelas spektral yang memerlukan interpretasi lebih lanjut. Metode kemiripan maksimum maximum likelihood
method adalah metode yang paling banyak digunakan, dimana digital number DN pada kanal untuk setiap kelas mewakili pengamatan yang bebas
independent dan populasi yang digambarkan mengikuti distribusi normal peubah ganda multivariate normal distribution.
5 Evaluasi Ketelitian Klasifikasi
Penilaian ketelitian klasifikasi dilakukan dengan rumus Kappa Acuracy. Rumus ini digunakan karena memperhitungkan semua elemen dalam matrik
kesalahan Confussion matrix. Rumus kappa accuracy ini juga digunakan untuk menguji kesignifikasian dua matrik kesalahan yang berasal dari metode yang
berbeda atau kombinasi kanal yang berbeda Jaya, 1997.
3.5.3 Analisis Data
- Analisis struktur tegakan dan keanekaragaman jenis
Untuk mengetahui struktur dan komposisi jenis tumbuhan maka pada masing-masing plot pengamatan dilakukan analisis kerapatan, frekuensi, dan
dominasi untuk setiap jenis tumbuhan. Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Soerianegara Indrawan, 2008 :
x100 jenis
seluruh Kerapatan
jenis suatu
Kerapatan KR
jenis suatu
relatif Kerapatan
contoh petak
- sub
seluruh Jumlah
jenis suatu
ditemukan petak
- sub
Jumlah F
jenis suatu
Frekuensi
contoh petak
Luas jenis
suatu individu
Jumlah K
jenis suatu
Kerapatan
x100 jenis
seluruh Frekuensi
jenis suatu
Frekuensi FR
jenis suatu
relatif Frekuensi
Contoh Petak
Luas jenis
suatu dasar
bidang Luas
D jenis
suatu Dominansi
Selanjutnya dihitung nilai Indeks Nilai Penting INP untuk mengetahui jenis dan tingkat tumbuhan yang dominan dengan rumus sebagai berikut :
Semai: INP = KR + FR
Pancang, Tiang, Pohon: INP = KR + FR + DR
Secara kuantitatif, gambaran kualitas tegakan dapat dilihat berdasarkan indeks kekayaan R, indeks keanekaragaman
H’ dan indeks dominasi C Whittaker, 1975.
Indeks kekayaan margalef R
Indeks keanekaragaman Shannon
H’
Indeks dominansi Simpson C
- Analisis tutupan lahan dan perubahannya
Analisis tutupan lahan dilakukan dengan menginterpretasi citra AVNIR-2 tahun 2009, sedangkan analisis perubahan RTH Permanen dilakukan dengan
menganalisis perubahan tutupan lahan berdasarkan peta tutupan lahan tahun 2000, 2003 dan 2009.
Keterangan : R
= indeks kekayaan jenis S
= jumlah total jenis dalam suatu habitat NO
=jumlah individu pada suatu habitat
NO Ln
1 S
R
N
ni Ln
N ni
H
Keterangan : H’
= indeks keanekaragaman ni
= Nilai INP jenis ke-i N
= Nilai INP total
2 N
ni C
Keterangan : C
= indeks dominansi ni
= nilai INP jenis ke-i N
= nilai INP total
x100 jenis
seluruh Dominansi
jenis suatu
Dominansi DR
jenis suatu
relatif Dominansi
- Analisis cadangan karbon
Penentuan potensi karbon biomassa pohon dilakukan penghitungan hanya dengan menggunakan faktor konversi nilai biomassa menjadi nilai karbon
sebagaimana disarankan IPCC, 2000; Brown, 1999, yaitu dengan factor konversi sebesar 0,5.Terdapat variasi potensi persediaan karbon untuk setiap tipologi lahan.
Variasi dapat terjadi karena perbedaan dalam komposisi jenis tanaman dan kerapatan. Sejauhmana variasi yang terjadi dalam potensi persediaan karbon pada
masing-masing tipe lahan, maka akan dianalisis besarnya nilai rata-rata yang diperoleh untuk setiap tipe lahan.
Sedangkan potensi karbon biomassa pohon pada skala lanskap ditentukan dengan data spasial yaitu melakukan ekstrapolasi data sampling karbon biomassa
pohon pada skala plot terhadap luasan masing-masing tutupan lahan yang diperoleh dari pengolahan citra. Serapan CO
2
dihitung dengan menggunakan perbandingan massa molekul relatif CO
2
44 dan massa atom relatif C 12 yaitu serapan CO
2
= 3,67 x cadangan karbon. -
Korelasi cadangan karbon dengan struktur komunitas vegetasi Kerapatan, luas bidang dasar, dan keanekaragaman jenis menggambarkan
struktur dari sebuah tegakan. Dalam penelitian ini juga akan dianalisis korelasi parameter
– parameter tersebut dengan cadangan karbon yang tersimpan pada tegakan tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Umum Wilayah Penelitian 4.1.1 Letak Geografis dan Administratif