Ruang Terbuka Hijau Analysing of Tree Carbon Stock on Green Open Space Area in The Upstream of Kali Bekasi Watershed

2.3 Jasa Fungsi Ekologis Penyimpanan Karbon oleh Vegetasi

Menurut Salisbury 1995, peningkatan CO 2 di atmosfer di seluruh dunia mendapat perhatian karena CO 2 dan beberapa gas lainnya yang disebut gas rumah kaca seperti metana, menyerap lebih banyak energi cahaya pada panjang gelombang panjang daripada panjang gelombang pendek. Panjang gelombang pendek terdapat dominan pada cahaya matahari dan menembus atmosfer, memanaskan bumi dan apa saja yang ada di atas bumi. Bumi kemudian memancarkan panjang gelombang yang lebih panjang karena bumi jauh lebih dingin daripada matahari yang diserap oleh gas rumah kaca, yang selanjutnya memancarkan sebagian energi pada panjang gelombang panjang kembali ke bumi, sehingga lebih memanaskan bumi lagi. Pemanasan permukaan bumi tersebut dalam waktu ratusan tahun akan mencairkan cukup banyak es di daerah kutub sehingga permukaan air laut akan naik dan menggenangi banyak kota pantai. Perubahan iklim lain yang menyertainya terutama pada pola curah hujan, akan sangat banyak mengubah pertanian dan vegetasi alam. Salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah sekuestrasi karbon melalui vegetasi. Sekuestrasi karbon melalui vegetasi dilandasi oleh dua pendapat. Pertama, CO 2 adalah gas yang beredar secara global; konsekuensinya segala usaha untuk mengurangi GRK di atmosfir akan selalu sama efektifnya apabila dilakukan dimanapun di bagian belahan bumi ini, dekat ataupun jauh dari sumber emisinya. Kedua, tumbuhan mengambil CO 2 yang ada di atmosfir melalui proses fotosintesis dan menghasilkan gula dan senyawa organik lain yang digunakan untuk metabolisme dan pertumbuhan. Tumbuhan berkayu dengan umur lebih panjang menyimpan karbon di kayu dan jaringan lain sampai tumbuhan tersebut mati dan terdekomposisi, yang pada waktunya akan dilepas kembali ke atmosfir sebagai CO 2 , karbon monoksida atau metana, atau mungkin saja tetap bersatu dengan tanah sebagai bahan organik Anderson Spencer, 1991. Sekuestrasi karbon umumnya diartikan sebagai pengambilan CO 2 secara semi permanen oleh tumbuhan melalui fotosintesis dari atmosfer ke dalam komponen organik, atau disebut juga fiksasi karbon Hairiah et al., 2001. Jaringan tumbuhan bervariasi kandungan karbonnya. Batang dan buah mempunyai lebih banyak karbon per satuan beratnya dibanding dengan daun, tetapi tumbuhan umumnya mempunyai beberapa jaringan yang banyak karbon dan beberapa jaringan lagi sedikit karbon, dengan konsentrasi karbon rata-rata sekitar 45-50 yang telah diterima secara umum Chan, 1982. Jumlah karbon yang disimpan di dalam pohon atau hutan dapat dihitung jika diketahui jumlah biomassa atau jaringan hidup tumbuhan di hutan tersebut dan memberlakukan suatu faktor konversi.

2.4 Biomassa dan Cadangan Karbon Pohon

Komponen cadangan karbon terbesar dalam vegetasi berasal dari biomassa pohon Tresnawan Rosalina, 2002; Onrizal, 2004; Rusolono, 2006; Langi, 2007; Widyasari, 2010 sehingga penetapan besarnya biomassa pohon yang menempati suatu hamparan tegakan adalah bagian paling penting dalam penghitungan potensi karbon Tabel 1. Tabel 1. Komponen biomassa pada berbagai tipe ekosistem Tipe Ekosistem Biomassa tonha C-stok Pohon Tumbuhan bawah Serasah Nekromas Pohon tCHa Autor Hutan Primer Htn tropis dataran Rendah 348,02 0,83 6,36 11,74 Tresnawan Rosalina 2002 Hutan 1 th setelah penebangan Htn tropis dataran rendah 221,39 0,92 6,70 119,13 Tresnawan Rosalina 2002 Hutan 3 th setelah penebangan Htn tropis dataran rendah 189,26 1,09 5,34 116,68 Tresnawan Rosalina 2002 Agroforestry 84,56 0,73 7,05 42,28 Rusolono 2006 Kebun campuran 78,06 0,68 5,7 39,03 Rusolono 2006 Hutan Rakyat Cempaka murni 504,8 6,9 15,8 158,39 Langi 2007 Hutan Rakyat Cempaka campuran 142,9 18,05 2,5 52,60 Langi 2007 Hutan Kerangas 874,87 4,45 12,16 169,2 Onrizal 2004 Hutan Gambut 4 th setelah terbakar 69,15 11,11 7,03 64,37 Widyasari 2010 Hutan sekunder bekas kebakaran dan pembalakan 36,83 2,42 3,77 22,64 Adinugroho 2006