Sosial Ekonomi Hutan Pinus

4.1.6 Sosial Ekonomi

Berdasarkan data KabupatenKota dalam angka tahun 2009, jumlah penduduk di kawasan hulu DAS Kali Bekasi pada tahun 2008 adalah sebanyak 1.928.138 jiwa dengan mata pencaharian sebagai petani adalah sebanyak 13,33. Jenis pekerjaan lain yang menjadi mata pencaharian penduduk di Hulu DAS Kali Bekasi adalah pedagang, PNSABRI, buruh tani, industri kecil, tukang kayubatu, nelayan, angkutan, ternak dan lain-lain. Tingkat pendidikan penduduk di hulu DAS Kali Bekasi didominasi oleh tingkat pendidikan SD, yaitu terdapat di Kecamatan Megamendung, Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Kalapa Nunggal, Kecamatan Gunung Putri, dan Kecamatan Citeureup. Sedangkan Di Kecamatan Cileungsi, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cimanggis, dan Kecamatan Cibarusah tingkat pencapaian pendidikannya sudah mencapai tingkat SLTP. Di Kecamatan Gunung Putri merupakan kecamatan dengan tingkat pendidikan penduduk tamat perguruan tinggiakademi tertinggi yaitu sebesar 7,89 dibandingkan kecamatan lainnya. 4.2 Struktur Tegakan dan Keanekaragaman Jenis

4.2.1 Hutan Pinus

Hutan pinus di wilayah hulu DAS Kali Bekasi berada di kawasan Taman Wisata Alam TWA Gunung Pancar. Secara administrasi kawasan TWA Gunung Pancar seluas 447,5 ha, yang terdiri dari hutan pinus dan hutan alam. Kawasan ini sebelumnya merupakan berstatus Hutan Produksi dengan jenis tanaman Pinus merkusii yang ditanam pada tahun 1978 Lisnawati, 1993, namun sejak tahun 1988 dirubah statusnya menjadi hutan wisata. Perubahan status ini tentu saja berimplikasi terhadap karakteristik tegakan yang ada. Sebelumnya sebagai hutan tanaman memiliki karakteristik seumur, tetap, teratur dan ekologi relatif sederhana telah mengalami perubahan dengan munculnya regenerasi alami. Kondisi tegakan pinus saat ini dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Tegakan pinus di TWA Gunung Pancar Perubahan status kawasan menjadi TWA berdampak pada tidak adanya kegiatan pemanenan dan pemeliharaan sehingga mempengaruhi struktur tegakan yang ada. Saat ini tegakan pinus memiliki diameter 18,1 – 41,7 cm dan tinggi ± 35 m, dengan kerapatan 727 pohonha dan luas bidang dasar sebesar 50,16 m 2 ha Tabel 5. Tabel 5. Kerapatan K dan luas bidang dasar LBDS tegakan pinus pada tiap kelas diameter KD di Hulu DAS Kali Bekasi KD cm K indha LBDS m 2 ha 10-19,9 20 0,56 20-29,9 397 20,18 30-39,9 290 26,80 40 20 2,62 Total 727 50,16 Berdasarkan Tabel 5 dan Gambar 10 menunjukkan bahwa tegakan Pinus di TWA Gunung Pancar memiliki sebaran normal yang didominasi oleh tegakan berdiameter 20-40 cm. Pada hutan seumur mempunyai karakteristik struktur tegakan membentuk kurva sebaran normal Davis Johnson, 1987. Kerapatan dan luas bidang dasar tegakan pada Tabel 5 merupakan parameter yang sangat penting untuk pendugaan cadangan karbon. Gambar 10. Kerapatan tegakan hutan pinus di Hulu DAS Kali Bekasi Kondisi tumbuhan bawah tegakan Pinus di TWA Gunung Pancar lebat dengan jenis tumbuhan bawah yang mendominasi adalah jenis tepus Hornstedtia megalochelius Ridley, honje Etlingera elatoir Jack R.M. Smith, kirinyuh Eupatorium inulifolium Kunth, saliara Lantana camara L., paku rane Selaginella doederleinii Hieron, babandotan Ageratum conizoides L., jukut pait Axonopus compressus Sw. Beauv., kakawatan Cynodon dactylon L. Pers., paku rasam Gleichenia linearis Burm. f. C. B, harendong Melastoma malabathricum L., mikania Mikania micrantha Kunth, putri malu Mimosa pudica Duchass. Walp.

4.2.2 Hutan Alam