Pembuatan Tepung Jagung Penelitian Pendahuluan

22

b. Pembuatan Mie Kering Jagung Substitusi

Pembuatan mie kering substitusi tepung jagung pada penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada Kusnandar 2008. Dalam penelitian ini, tingkat substitusi tepung jagung yang digunakan adalah 35. Tahap pembuatan mie jagung substitusi terdiri dari proses pencampuran bahan, pembulatan pengistirahatan adonan, pencetakan pressing, slitting, dan cutting , pengukusan dan pengeringan. Secara skematis, proses produksi mie jagung substiutusi dapat dilihat pada Gambar 4. tepung jagung 35 - tepung terigu 65 , air 40 garam 1, guar gum 0.5, baking powder 0.1, K 2 CO 3 0.1 Pencampuran dengan vary mixer selama 10 menit Pengistirahatan adonan selama 10 menit Pembentukan lembaran mie sheeting hingga ketebalan 1.6 mm Pencetakan untaian mie slitting Pemotongan mie cutting Pengukusan steaming 100 C, 10 menit Pengeringan mie drying 70 C, 80 menit Pengemasan mie Gambar 4 . Proses Pembuatan Mie Kering Metode Sheeting

c. Karakterisasi Mie Kering Jagung Substitusi

Karakterisasi mie jagung substitusi dilakukan secara fisik, meliputi analisis tekstur TA-XT2, analisis KPAP dan analisis warna Hunter.

2. Analisis Preferensi Konsumen

Analisis preferensi konsumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan serta penerimaan konsumen terhadap produk mie jagung substitusi. Produk yang akan diuji ini disajikan dalam produk olahan mie 23 bakso. Hal ini dikarenakan sasaran produk olahan mie kering adalah mie bakso.

a. Jenis dan Cara Pengumpulan Data, Metode Survei Simamora,

2002 Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner meliputi persepsi konsumsi responden terhadap pangan mie bakso serta preferensi responden terhadap produk olahan mie berbasis jagung Lampiran 1. Pertanyaan dalam kuesioner ini bersifat tertutup. Setiap responden diminta untuk memberikan tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dengan cara memilih satu atau lebih dari jawaban yang tersedia. Metode untuk penentuan lokasi pengambilan responden menggunakan metode Non Probability Sampling NPS, yaitu seleksi unsur populasi berdasarkan pertimbangan peneliti. Metode NPS terdiri dari tiga jenis contoh, yaitu contoh kemudahan accidental sampling, pertimbangan purposive sampling dan quota Singarimbun dan Effendi, 1989. Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden kemudian ditampilkan dalam bentuk diagram frekuensi.

b. Cara Pengujian Sampel

Cara penyajian sampel uji ini bekerjasama dengan pedagang baso Kabayan dan Favorit di lingkar kampus IPB Darmaga. Responden merupakan 100 orang masyarakat berbagai latar belakang sosial ekonomi yang diambil secara acak di sekitar kampus. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode purposive sampling. Responden yang dipilih adalah masyarakat umum yang pernah membeli atau mengkonsumsi mie serta yang sesuai dengan target usia, jenis kelamin dan tingkat ekonomi yang telah ditentukan. Sampel mie kering jagung substitusi dalam produk mie bakso disajikan kepada responden berikut dengan form kuesioner. Responden