Atribut warna Kinetika Penurunan Mutu Parameter Kritis

55 45 o C yang keduanya hampir saling berhimpit. Kondisi ini memperlihatkan bahwa atribut warna kurang sensitif terhadap perubahan suhu. Gambar 17 . Perubahan Mutu Atribut Warna Selama Penyimpanan Berdasarkan hasil analisis sidik ragam ANOVA, diketahui bahwa sampel berpengaruh nyata terhadap skor mutu atribut warna pada taraf signifikansi 0.05 Lampiran 17. Uji lanjutan Duncan memperlihatkan bahwa sampel mie jagung yang disimpan pada suhu penyimpanan 37 o C dan 45 o C tidak berbeda nyata satu sama lain. Namun kedua sampel tersebut berbeda nyata dengan sampel suhu penyimpanan 50 o C pada taraf α 0.05. Hasil pemplotan grafik penurunan mutu Lampiran 7 menunjukkan bahwa nilai R 2 pada ordo nol lebih besar dibandingkan dengan ordo satu. Oleh karena itu, pendugaan umur simpan pada parameteratribut warna dilakukan dengan menggunakan ordo nol. Selanjutnya, ordo reaksi yang dipakai dalam pendugaan umur simpan produk mie jagung substitusi berdasarkan parameter-parameter mutu lainnya adalah ordo nol. Penetapan ordo reaksi ini didasarkan oleh pemrolehan nilai R 2 yang lebih tinggi pada ordo nol dibandingkan dengan ordo satu. Pengukuran atribut warna mie kering jagung substitusi oleh panelis memperlihatkan pola nilai konstanta penurunan mutu k yang fluktuatif. Nilai k pada suhu penyimpanan 37 o C, 45 o C dan 50 o C masing-masing 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7 14 21 28 35 sk or mut u w arna waktu penyimpanan hari ke- suhu 37 suhu 45 suhu 50 56 sebesar 0.087. 0.081 dan 0.104. Nilai k yang diperoleh ini memiliki kecenderungan pola turun naik yang cukup tajam sehingga dapat diperkirakan atribut ini bukanlah parameter penduga umur simpan yang baik.

b. Atribut Kecerahan

Perubahan mutu atribut kecerahan mie kering substitusi jagung selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 18. Pola grafik penurunan mutu pada ketiga kondisi suhu penyimpanan terlihat berhimpitan satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa atributparameter kecerahan cenderung tidak sensitif terhadap perubahan suhu. Kenaikan suhu diketahui tidak memberikan perubahan penurunan mutu yang berarti diantara ketiga jenis kondisi penyimpanan sampel. Gambar 18 . Perubahan Mutu Atribut Kecerahan Selama Penyimpanan Hasil analisis sidik ragam ANOVA menunjukkan bahwa sampel berpengaruh nyata terhadap skor mutu atribut kecerahan pada taraf signifikansi 0.05 Lampiran 18. Uji lanjutan Duncan memperlihatkan bahwa sampel mie jagung yang disimpan pada ketiga suhu penyimpanan 37 o C, 45 o C dan 50 o C tidak berbeda nyata satu sama lain. Pengukuran terhadap atribut kecerahan mie kering jagung substitusi memperlihatkan pola nilai konstanta penurunan mutu k yang memiliki kecenderungan meningkat. Nilai k pada suhu penyimpanan 37 o C, 45 o C dan 50 o C masing-masing sebesar 0.076. 0.088 dan 0.089. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7 14 21 28 35 skor mutu kecerahan waktu penyimpanan hari ke- suhu 37 suhu 45 suhu 50 57 Adanya tren peningkatan nilai k ini diperkirakan akan memberikan model Arrhenius yang cukup tinggi nilai koofisien korelasinya R 2 . c. Atribut Kerapuhan Atributparameter mutu lain yang dianalisis pada pendugaan umur simpan produk mie kering substitusi jagung adalah atribut tekstur kerapuhan. Hasil pengamatan bersama panelis memperlihatkan bahwa mie kering jagung substitusi yang telah lama disimpan mengalami penurunan mutu tekstur menjadi lebih rapuh dan hancur. Hasil sensori terhadap atribut kerapuhan mie jagung selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 19. Berdasarkan grafik tersebut. diketahui bahwa pola data penurunan mutu sampel pada 3 kondisi suhu penyimpanan cenderung terlihat menyebar dan tidak beraturan. Hal ini menunjukkan bahwa atributparameter mutu ini dikatakan kurang sensitif terhadap perubahan suhu. Gambar 19 . Perubahan Mutu Atribut Kerapuhan Selama Penyimpanan Berdasarkan analisis sidik ragam ANOVA. diketahui bahwa sampel tidak berpengaruh nyata terhadap skor mutu atribut kerapuhan pada taraf signifikansi 0.05 Lampiran 19. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sampel mie jagung yang disimpan pada ketiga suhu penyimpanan 37 o C, 45 o C dan 50 o C tidak berbeda nyata satu sama lain. Pengukuran terhadap atribut kerapuhan mie kering substitusi jagung memperlihatkan pola nilai konstanta penurunan mutu k yang juga tidak memiliki kecenderungan meningkat. Nilai k pada suhu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7 14 21 28 35 skor mutu ker a puhan waktu penyimpanan hari ke- suhu 37 suhu 45 suhu 50