Pembibitan Pengolahan Lahan Gambaran Umum Budidaya Nenas

38 menjalankan usaha, pengalaman sangat dibutuhkan karena dapat dengan mudah mengidentifikasi segala kondisi pasar dengan cepat dan baik.

5.4 Gambaran Umum Budidaya Nenas

Budidaya nenas terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembibitan, pengolahan lahan atau media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman serta pemanenan.

5.4.1 Pembibitan

Keberhasilan penanaman nenas sangat ditentukan oleh kualitas bibit yang baik, yaitu bibit yang berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama dan penyakit. Bibit yang digunakan oleh petani di kelompok tani Mekar Sejahtera berasal dari anakan tanaman sebelumnya dan juga dari petani lainnya tanpa harus membeli. Nenas dapat dikembangkan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif biasanya menggunakan tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah serta stek batang. Sedangkan cara generatif adalah dengan menggunakan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian. Petani di lokasi penelitian, biasanya melakukan pembibitan dengan cara vegetatif yaitu dengan menggunakan tunas batang. Varietas nenas yang dibudidayakan di lokasi penelitian adalah varietas Queen atau yang lebih dikenal dengan sebutan nenas bogor. Proses pembibitan nenas yang menggunakan tunas batang mempunyai ciri-ciri yaitu tunas yang tumbuh pada tangkai buah berada di bawah tangkai buah dan di atas tunas batang. Proses pembibitan nenas dilakukan sekaligus pada saat pemanenan dan setelah pemanenan. Pemilihan dan pengumpulan bibit dilakukan secara bertahap karena pertumbuhan tunas nenas tidak seragam. Bibit yang telah diperoleh, dikumpulkan di suatu lahan yang memperoleh sinar matahari yang cukup kemudian dijemur selama 2 minggu. Penjemuran bibit nenas dilakukan untuk mengurangi jumlah tanaman yang mati akibat dari kebusukan setelah ditanam. 39

5.4.2 Pengolahan Lahan

Penanaman nenas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik adalah di saat musim kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Para petani mengolah tanah dengan menggunakan cangkul atau bajak. Tanah dicangkul kemudian dibiarkan hingga kering minimal 15 hari agar benar-benar siap untuk ditanam. Setelah tanah siap untuk ditanam, tanah dicangkul sedalam 25-30 cm atau dibajak sebanyak dua kali kemudian digaru sebanyak dua kali sehingga tanah rata. Setelah digaru tanah diberi pupuk kandang dan setelah itu dibuatkan bedengan. Bedengan yang biasa dibuat oleh petani adalah bedengan dengan jarak antar barisan 100-120 cm dan jarak tanam dalam barisan 30-50 cm.

5.4.3 Teknik Penanaman