Farmer’s Share Rasio Keuntungan Atas Biaya

57 Tabel 13. Margin Pemasaran Nenas di Desa Cipelang. Unsur margin Saluran I Saluran II Saluran III Saluran IV Saluran V Rpbuah Rpbua h Rpbua h Rpbua h Rpbuah Petani Harga jual 2.500 45,4 3.000 54,5 2.000 40 2.500 71,4 4.000 100 B. pemasaran 1.580 39,5 Keuntungan 2.420 60,5 Harga jual 4.000 100 πC 1,5 PPD Harga beli 2.500 45,4 2.500 71,4 B. pemasaran 28,1 0,5 96,7 2,8 Keuntungan 471,9 8,6 903,3 25,8 Harga jual 3.000 54,5 3.500 100 Margin 500 9,1 1.000 28,6 πC 16,8 9,3 Pedagang Olahan Harga beli 3.500 100 Pedagang Besar Harga beli 3.000 54,5 B. pemasaran 946 17,2 Keuntungan 1.554 28,2 Harga jual 5.500 100 Margin 2.500 45,4 πC 1,6 Pengecer Harga beli 3.000 54,5 B. pemasaran 37,8 0,7 Keuntungan 2.462,2 44,8 Harga jual 5.500 100 Margin 2.500 45,4 πC 65,2 Tengkulak Harga beli 2.000 40 B.pemasaran 323,8 6,5 Keuntungan 2.676,2 53,5 Harga jual 5.000 100 Margin 3.000 60 πC 8,3 Tot B. Pemasaran 65,9 1,2 946 17,2 323,8 6,5 96,7 2,8 1.580 39,5 Total π 2.934,1 53,3 1.554 28,2 2.676,2 53,5 903,3 25,8 2.420 60,5 Tot. Margin 3.000 54,5 2.500 45,4 3.000 60 1.000 28,6 Rasio πC 44,5 1,6 8,3 9,3 1,5

6.5.2 Farmer’s Share

Farmer’s share adalah perbandingan tingkat harga yang diterima oleh petani dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir. Farmer’s share merupakan konsep balas jasa atas kegiatan usahatani. Berdasarkan hasil penelitian, besarnya farmer’s share petani nenas di Desa Cipelang berbeda untuk masing-masing saluran pemasaran hal ini dapat dilihat pada Tabel 14. 58 Tabel 14 . Farmer’s Share pada Saluran Pemasaran Nenas di Desa Cipelang Saluran pemasaran Harga di tingkat petani Rpbuah Harga di tingkat konsumen Rpbuah Farmers share I 2.500 5.500 45,45 II 3.000 5.500 54,54 III 2.000 5.000 40,00 IV 2.500 3.500 71,43 V 4.000 4.000 100,00 Tabel 14 menunjukkan farmer’s share tertinggi terdapat pada saluran pemasaran V petani – konsumen yaitu sebesar 100 dengan harga jual di tingkat petani dan konsumen akhir sama yaitu Rp 4.000, sedangkan farmer’s share terendah terdapat pada saluran pemasaran III petani – tengkulak – konsumen yaitu sebesar 40 . Perbedaan farmer’s share yang terjadi pada setiap saluran pemasaran dikarenakan adanya perbedaan harga yang diterima setiap lembaga pemasaran, jumlah lembaga pemasaran yang terlibat serta fungsi-fungsi yang dilakukan sehingga meningkatkan harga di tingkat konsumen. Selain itu pada saluran pemasaran III, petani tidak memiliki posisi tawar dikarenakan petani telah menerima bayaran sebelum nenas siap untuk di panen. Berdasarkan penelitian Sihombing 2010, farmer’s share tertinggi terdapat pada saluran pemasaran II petani – PPD – pedagang pengolah yaitu sebesar 75 , sedangkan farmer’s share terendah terdapat pada saluran pemasaran I petani – PPD – pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen yaitu sebesar 60 . Hal ini disebabkan karena saluran II merupakan saluran pemasaran terpendek dibandingkan dengan saluran pemasaran I karena tidak banyak melibatkan lembaga pemasaran dalam mendistribusikan nenas.

6.5.3 Rasio Keuntungan Atas Biaya

Salah satu alat ukur efisiensi pemasaran adalah dengan melihat besarnya rasio keuntungan atas biaya yang terbentuk pada masing-masing saluran pemasaran. Rasio keuntungan atas biaya digunakan untuk melihat sebaran keuntungan dan biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran. Berdasarkan 59 rasio keuntungan atas biaya, pola saluran pemasaran I petani – PPD – pengecer - konsumen memiliki nilai rasio keuntungan atas biaya paling tinggi yaitu 44,5; sedangkan pola saluran pemasaran V petani – konsumen nilai rasio keuntungan atas biaya rendah yaitu dengan nilai 1,5. Informasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Rasio Keuntungan Atas Biaya pada Saluran Pemasaran Nenas di Desa Cipelang Lembaga Pemasaran Keuntungan RpBuah Biaya RpBuah Rasio πC Saluran I PPD 471,9 28,1 16,8 Pengecer 2.462,2 37,8 65,2 Rasio πC 2.934,1 65,9 44,5 Saluran II Pedagang besar 1.554 946 1,6 Rasio πC 1.554 946 1,6 Saluran III Tengkulak 2.676,2 323,8 8,3 Rasio πC 2.676,2 323,8 8,3 Saluran IV PPD 903,3 96,7 9,3 Rasio πC 903,3 96,7 9,3 Saluran V Petani 2.420 1.580 1,5 Rasio πC 2.420 1.580 1,5 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Sihombing 2010, rasio keuntungan atas biaya paling tinggi berada pada saluran pemasaran II petani – PPD – pedagang pengolah yaitu 1,5 satuan, sedangkan rasio keuntungan atas biaya terendah terdapat pada pola saluran pemasaran 1 petani – PPD – pedagang besar – pedagang eceran – konsumen yaitu dengan nilai 1,5.

6.5.4 Efisiensi Pemasaran