Kajian Mengenai Saluran Pemasaran Kajian Mengenai Fungsi-Fungsi dan Lembaga Pemasaran

9 perempuan terutama setelah melahirkan karena akan mempercepat pengeringan luka dalam, dan nenas juga baik untuk penderita sinusitis sebagai penekan pembengkakan. Kandungan serat dalam buah nenas yang cukup tinggi dapat digunakan untuk mengobati sembelit serta zat-zat yang terkandung dalam nenas dapat meningkatkan penyerapan obat ke dalam tubuh 3 .

2.2 Kajian Mengenai Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran yang terbentuk dalam kegiatan pemasaran sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh daerah tujuan pemasaran yang luas. Hermansyah 2008 dan Waty 2012 melakukan analisis mengenai tataniagapemasaran nenas dan hasilnya terdapat 3 pola saluran tataniagapemasaran. Saluran tataniaga nenas Palembang yang dianalisis Hermansyah 2008 yaitu: pola I Petani – Pedagang Pengumpul Desa PPD – Pengecer – Konsumen lokal dan non lokal, pola II Petani – PPD – Pedagang Pengecer Kota PPK – Pedagang Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen Pulau Jawa, pola III Petani – PPK – Pedagang Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen Pulau Jawa. Berbeda dengan Waty 2012 yang menganalisis pemasaran nenas Subang. Berdasarkan hasil analisis, pada pola I, pemasaran nenas Subang telah melibatkan koperasi dan selanjutnya disalurkan ke pedagang pengecer yaitu supermarket.

2.3 Kajian Mengenai Fungsi-Fungsi dan Lembaga Pemasaran

Proses penyampaian produk pertanian dari petani hingga ke konsumen akhir melibatkan beberapa lembaga pemasaran. Menurut Hermansyah 2008 dan Sihombing 2010, lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran nenas yaitu: pedagang pengumpul desa, pedagang besar dan pedagang pengecer. Sihombing 2010 juga menyatakan bahwa terdapat lembaga pemasaran seperti pedagang pengolah dalam saluran pemasaran nenas. Hal ini disesuaikan dengan kegiatan pemasaran di lokasi penelitian. 3 www.anneahira.commanfaat-buah-nanas-untuk-kesehatan.htm. Manfaat buah nenas untuk kesehatan anneahira.com. 10 Menurut Waty 2011, lembaga pemasaran nenas yang terlibat yaitu: pedagang pengumpul desa, koperasi, pedagang pengecer lokal dan non lokal, sedangkan menurut Herawati 2012, lembaga pemasaran nenas yang terlibat yaitu: pedagang pengumpul desa, pedagang besar lokal dan non lokal, pedagang pengecer lokal dan non lokal. Menurut Siregar 2010, Waty 2012 dan Herawati 2012, lembaga pemasaran yang terlibat menjalankan fungsi-fungsi pemasaran untuk mempertimbangkan bagaimana pekerjaan harus dilakukan, menganalisis biaya- biaya pemasaran, memahami perbedaan biaya antar lembaga dan berbagai variasi komoditi serta fungsi yang dilakukan oleh lembaga pemasaran. Fungsi-fungsi dalam pemasaran dapat dikategorikan menjadi 3 fungsi yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Siregar 2010, Waty 2012 dan Herawati 2012, menyatakan bahwa petani tidak melakukan fungsi fasilitas yaitu sortasi dan grading pada hasil panennya. Sortasi dan grading terkadang dilakukan oleh petani khususnya yang telah mengikuti Standard Operational Procedure SOP dalam Hermansyah 2008 dan Sihombing 2010. Herawati 2012 menyatakan bahwa fungsi pengemasan dilakukan oleh pedagang besar dan pedagang pengecer. Pedagang besar melakukan pengemasan dengan menggunakan karung plastik dan tali plastik, sedangkan pedagang pengecer hanya menggunakan kantung plastik. Pengemasan dilakukan untuk memudahkan penimbangan dan pengangkutan saat penjualan, selain itu juga bertujuan untuk melindungi fisik buah dari benturan saat proses pengangkutan.

2.4 Kajian Mengenai Struktur Pasar