7 pemasaran yang efisien. Alternatif saluran pemasaran yang efisien dapat diperoleh
dengan menganalisis marjin pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan atas biaya, serta menganalisis lembaga dan fungsi-fungsi pemasaran, struktur pasar
dan perilaku pasar. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang
menarik untuk dikaji yaitu: 1.
Bagaimana sistem pemasaran nenas yang dilakukan oleh petani di Desa Cipelang?
2. Apakah sistem pemasaran di Desa Cipelang sudah efisien?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1.
Mengidentifikasi dan menganalisis sistem pemasaran nenas di Desa Cipelang melalui saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, struktur
pasar dan perilaku pasar. 2.
Menganalisis efisiensi saluran pemasaran petani nenas di Desa Cipelang.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1.
Sebagai bahan informasi dan masukan bagi petani nenas dalam upaya melakukan efisiensi pemasaran dan pengembangan usahatani nenas.
2. Sebagai sarana pengembangan wawasan dan pengembangan kemampuan
analitis terhadap masalah-masalah praktis yang ada khususnya tentang efisiensi pemasaran nenas.
3. Sebagai tambahan referensi bagi penelitian-penelitian lain.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Nenas
Nenas atau ananas Ananas comosus L Merr adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brazilia Amerika Selatan yang telah didomestikasi
sebelum masa Colombus. Nenas merupakan tanaman monokotil dan bersifat merumpun bertunas anakan. Pada abad ke 16 orang Spanyol membawa nenas ini
ke Filipina dan Semenanjung Malaysia sebelum masuk ke Indonesia pada abad ke 15 1599. Di Indonesia, nenas pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan
dan meluas di lahan kering tegalan di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropis dan subtropis. Budidaya nenas dilakukan dengan
cara vegetatif yaitu dengan menggunakan tunas-tunasnya. Berdasarkan habitus tanaman, bentuk daun dan buah nenas dibedakan
menjadi empat golongan yaitu: Cayene yaitu daun nenas halus, tidak berduri dan buah besar, Queen yaitu daun nenas pendek dan berduri tajam, buah lonjong
mirip kerucut, SpanyolSpanish yaitu daun nenas panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar dan Abacaxi yaitu daun nenas
panjang, berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida. Varietas cultivar nenas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene dan Queen.
Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia, sedangkan golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia.
Bagian utama yang bernilai ekonomi penting dari tanaman nenas adalah buahnya. Buah nenas selain dapat dikonsumsi secara langsung, dapat juga diolah
menjadi bermacam makanan dan minuman seperti selai dan sirup. Selain buah, daun nenas juga dapat dimanfaatkan untuk membersihkan jaringan kulit yang mati
skin debridement. Enzim dalam daun dan buah nenas dapat mengangkat jaringan kulit yang mati akibat luka bakar. Enzim ini terus bekerja sampai jaringan kulit
yang sehat terbentuk. Nenas dapat menjadi tanaman obat karena memiliki enzim bromelain
dalam buah nenas yang berkhasiat sebagi anti radang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker dan
mencegah terjadinya penggumpalan darah blood coagulation. Selain itu, jika nenas dimakan pada saat matang maka memiliki khasiat yang baik bagi
9 perempuan terutama setelah melahirkan karena akan mempercepat pengeringan
luka dalam, dan nenas juga baik untuk penderita sinusitis sebagai penekan pembengkakan. Kandungan serat dalam buah nenas yang cukup tinggi dapat
digunakan untuk mengobati sembelit serta zat-zat yang terkandung dalam nenas dapat meningkatkan penyerapan obat ke dalam tubuh
3
.
2.2 Kajian Mengenai Saluran Pemasaran