6
1.2. Perumusan Masalah
Kecamatan Cijeruk merupakan sentra produksi nenas di Kabupaten Bogor, dengan produksi terbesar berada di Desa Cipelang. Komoditi nenas adalah salah
satu komoditi asli Bogor yang akan dikembangkan sebagai salah satu potensi sumberdaya lokal yang ada di Kecamatan Cijeruk. Hal ini didukung oleh Badan
Perencanaan dan Pengembangan Daerah Bappeda Kabupaten Bogor sebagai salah satu instansi yang mempunyai kewenangan untuk mengembangkan suatu
wilayah. Kondisi lahan nenas di Desa Cipelang merupakan lahan milik Perhutani dan swasta. Lahan tersebut sekarang ini dimanfaatkan oleh petani setempat yang
tergabung dalam kelompok tani Mekar Sejahtera untuk melakukan budidaya nenas dan bersifat tumpang sari dengan tanaman lainnya yaitu talas.
Petani di Desa Cipelang khususnya kelompok tani Mekar Sejahtera masih mengalami beberapa kendala pemasaran dalam menjual produksi nenas yaitu: 1
kurangnya informasi yang dimiliki petani mengenai perkembangan harga nenas di pasar, menyebabkan harga yang diterima petani lebih rendah dibanding harga
akhir di konsumen sehingga keuntungan yang diterima rendah, 2 masih adanya sistem ijon yang dikarenakan hutang-piutang, 3 petani sebagai penerima harga
price taker menyebabkan peran pedagang lebih tinggi dalam menentukan harga dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, serta 4 belum optimalnya peran
kelompok tani. Nenas yang dihasilkan oleh petani di Desa Cipelang dipasarkan melalui
beberapa saluran pemasaran seperti dijual langsung ke pedagang pengumpul desa PPD, pedagang besar, tengkulak dan konsumen langsung. Berdasarkan
informasi yang diperoleh harga yang diterima petani berkisar antara Rp 2.500 sampai dengan Rp 3.500 per buah. Sementara itu harga nenas di tingkat konsumen
mulai dari Rp 3.500 sampai dengan Rp 5.500 per buah. Berdasarkan informasi tersebut terdapat perbedaan harga yang diterima oleh petani dengan yang
dibayarkan oleh konsumen. Margin harga tersebut menurut beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Herawati 2012, Waty 2012, Sihombing 2010
dan Hermansyah 2008 disebabkan oleh panjang pendeknya rantai pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran, serta struktur
pasar yang dihadapi. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan alternatif saluran
7 pemasaran yang efisien. Alternatif saluran pemasaran yang efisien dapat diperoleh
dengan menganalisis marjin pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan atas biaya, serta menganalisis lembaga dan fungsi-fungsi pemasaran, struktur pasar
dan perilaku pasar. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang
menarik untuk dikaji yaitu: 1.
Bagaimana sistem pemasaran nenas yang dilakukan oleh petani di Desa Cipelang?
2. Apakah sistem pemasaran di Desa Cipelang sudah efisien?
1.3 Tujuan Penelitian