53 Struktur pasar yang dihadapi oleh pedagang besar mengarah kepada
struktur pasar oligopoli terdiferensiasi. Pada pasar tersebut jumlah penjual lebih sedikit bila dibandingkan dengan pembeli. Selain itu, nenas yang dipasarkan oleh
pedagang besar dapat dibedakan berdasarkan ukuran dengan berat minimal 0,6 g dan tingkat kematangan. Pada struktur pasar ini hambatan keluar masuk pasar
besar disebabkan adanya persaingan antara pedagang besar dalam memperoleh nenas dari petani. Hambatan lainnya adalah apabila pedagang besar akan
memasuki pasar ini dibutuhkan modal yang cukup besar.
6.3.4 Struktur Pasar Pengecer dan Tengkulak
Struktur pasar yang dihadapi oleh pengecer dan tengkulak mengarah kepada struktur pasar persaingan atau kompetitif market. Hal tersebut dapat
dilihat dari banyaknya jumlah pengecer dan tengkulak sehingga terjadi persaingan dalam mendapatkan konsumen, barang yang dijual belikan homogen dan
informasi harga diperoleh dari sesama pedagang pengecer. Secara umum hambatan keluar masuk pasar pada pedagang pengecer dan tengkulak besar,
karena sulitnya mendapatkan izin berjualan tetap di pasar Bogor dan pasar Anyar. Hambatan lainnya adalah apabila pengecer dan tengkulak akan memasuki pasar
ini dibutuhkan modal yang cukup besar.
6.4 Perilaku Pasar
Analisis perilaku pasar dilakukan untuk mengetahui bagaimana pasar dijalankan serta menganalisis proses pemasaran yang dilakukan oleh lembaga
pemasaran. Hal tersebut diketahui dengan melakukan pengamatan pada praktek penjualan dan pembelian, sistem penentuan dan pembayaran harga, serta
kerjasama antar pelaku pemasaran.
6.4.1 Praktek Penjualan dan Pembelian Nenas di Desa Cipelang
Pola pemasaran nenas di Desa Cipelang melibatkan lembaga-lembaga pemasaran yang melakukan kegiatan penjualan dan pembelian. Kegiatan
pemasaran nenas dimulai sejak panen. Kegiatan pemanenan dilakukan pada pagi hari dan dilakukan sendiri oleh petani atau juga bergotong royong antar petani
54 yang lain, sehingga petani tidak mengeluarkan biaya panen dan biaya transportasi
untuk mengangkut nenas. Terdapat 1 orang petani yang mengeluarkan biaya transportasi untuk mengangkut nenas hasil panen kemudian dijual di lingkungan
perumahan. Setelah proses panen nenas dijual ke PPD, pedagang besar dan tengkulak.
Praktek pembelian dimulai ketika pedagang pengumpul desa, pedagang besar dan tengkulak membeli nenas dari petani. Biasanya hampir sebagian besar
petani menjual hasil panennya ke pedagang pengumpul desa. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan kerjasama antara petani dengan PPD walaupun tidak bersifat
resmi. Selanjutnya PPD menjual nenas ke pengecer di pasar Anyar dan pasar Bogor serta ke pedagang olahan dengan sistem langganan.
6.4.2 Sistem Penentuan Harga
Sistem penentuan harga nenas didasarkan pada kondisi pasar. Harga nenas di tingkat petani ditentukan oleh PPD karena petani tidak memiliki akses
informasi pasar. Sementara itu, penentuan harga antara PPD dengan pedagang olahan dan pengecer biasanya ditetapkan secara tawar menawar. Harga antara
petani dengan tengkulak biasanya relatif lebih rendah yaitu Rp 2.000 dari harga yang berlaku di tingkat petani yaitu Rp 2.500. Tengkulak mempunyai posisi tawar
yang tinggi dibandingkan dengan petani, hal ini dikarenakan petani memiliki hutang untuk membiayai keperluan hidup sehari-hari.
6.4.3 Sistem Pembayaran
Pada pemasaran nenas di Desa Cipelang terdapat 2 macam sistem pembayaran yang dilakukan yaitu:
1. Sistem pembayaran tunai
Pembayaran tunai dilakukan oleh PPD dengan petani, pengecer dengan PPD, pedagang besar dengan petani, pedagang olahan dengan PPD.
2. Sistem pembayaran kemudian
Sistem pembayaran kemudian dilakukan antara pengecer dengan PPD, biasanya hal ini terjadi apabila pengecer kehabisan modal sehingga
pembayaran dilakukan setelah nenas yang dibeli terjual. Selain itu PPD
55 dengan petani yang disebabkan karena PPD belum menerima bayaran dari
pengecer. 3.
Sistem pembayaran dimuka Sistem pembayaran dimuka dilakukan oleh tengkulak dengan petani, hal
ini terjadi karena petani telah mengambil bayaran terlebih dahulu sebelum nenas siap untuk dipanen.
6.4.4 Kerjasama Antar Lembaga Pemasaran