Jaringan Sosial-Ekologi Lamun dan Perikanan Skala Kecil

kompleks. Interaksi antara komponen sistem ekologi dan sistem sosial dapat tergambar dari social-ecological networks yang terjadi pada lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 27. Gambar 27. Jaringan Sosial-Ekologi Lamun dan Perikanan Skala Kecil di Lokasi Penelitian. Jaringan sistem sosial-ekologi lamun dan perikanan skala kecil dari hasil penelitian menggambarkan bahwa dalam sistem sosial terdapat hubungan antara nelayan, pemerintah, dan pedagang pengepul stakeholder. Dalam sistem ekologi terdapat hubungan antara produktivitas lamun, dinamika lamun, dan keanekaragaman jenis biota dan ikan di lamun saling terkait satu sama lain. Berikut ini adalah entitas dari gambar jaringan sosial-ekologi lamun dan perikanan skala kecil yang terjadi di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Entitas dalam Jaringan Sosial-Ekologi Lamun dan Perikanan Skala Kecil Entitas Komponen Interaksi yang terjadi 1. Desa Berakit Nelayan dan ekosistem lamun di Desa Berakit Nelayan di Desa Berakit yang melakukan penangkapan di desa masing-masing dan ada juga yang dilakukan di perairan desa lainnya 2. Desa Malang Rapat Nelayan dan ekosistem lamun di Desa Malang Rapat Nelayan di Desa Malang Rapat yang melakukan penangkapan di desa masing-masing dan ada juga yang dilakukan di perairan desa lainnya Tabel 6. Lanjutan Entitas Komponen Interaksi yang terjadi 3. Kota Tanjung Pinang Pemerintahan kota dan tempat pemasaran di kota Mendatangkan beberapa hasil tangkapan nelayan di desa dan koordinasi dengan beberapa lembaga terkait lainnya di desa dan kota 4. Fishing Network Sumberdaya perikanan jenis ikan Sumberdaya perikanan yang ditangkap dan dimanfaatkan oleh nelayan skala kecil baik untuk dijual ataupun dikonsumsi sendiri. 5. Marketing Networks Pengepul desa, pengepul kota, dan restaurant Hasil tangkapan dari nelayan skala kecil yang didistribusikan ke pengepul tauke yang ada di desa, kemudian dari desa didistribusikan ke pengepul kota. Selanjutnya dari pengepul kota didistribusikan ke restaurant dan dikirim ke Batam 6. Policy Networks Pemerintahan kota DKP, Bappeda, Bupati, Sekretaris, BLH, dan dinas terkait lainnya Peerintah yang ada di kota melakukaan koordinasi terkait kebijakan yang akan diambil untuk keberlanjutan pesisir khususnya ekosistem lamun. Sehingga kebijakan yang diambil harus mengintegrasikan antara kepentingan nelayan, pengepul, dan pemerintah. Sumber: Data Primer Diolah 2014

5.4 Hasil Tangkapan Perikanan Skala Kecil

Ketersedian jenis sumberdaya perikanan dengan perikanan skala kecil dalam konteks konektivitas sistem sosial-ekologi lamun dapat dilihat dari hasil tangkapan nelayan skala kecil di kedua desa tersebut. Berikut adalah hasil tangkapan dari nelayan skala kecil berdasarkan jenis alat tangkap yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 28. Gambar 28. Hasil Tangkapan Nelayan Skala Kecil Berdasarkan Alat Tangkap Kg.hari -1 . Beberapa alat tangkap yang digunakan oleh nelayan skala kecil hampir sama di kedua desa yaitu: pancing, jaring, dan bubu rajungan rajungan bubu ketam, sedangkan untuk perangkap ikan kelong karang hanya digunakan oleh nelayan di Desa Berakit. Kapal yang digunakan oleh nelayan di kedua desa juga berupa kapal dayung sampan dan hanya ada dua responden yang menggunakan kapal motor tempel. Nelayan skala kecil dengan menggunakan alat tangkap pancing dan bubu rajungan pada saat melakukan penangkapan mereka membawa umpan untuk menarik perhatian dari jenis biota yang jadi target mereka. Sedangkan nelayan dengan alat tangkap perangkap ikan tidak menggunakan umpan melainkan mengandalkan kondisi pasang surut yang terjadi. Hasil penelitian didapatkan bahwa hasil tangkapan nelayan skala kecil berdasarkan jenis alat tangkap nelayan yang digunakan di Desa Berakit lebih tinggi daripada hasil tangkapan di Desa Malang Rapat. Rata-rata hasil tangkapan di Desa Berkit yaitu 6,2 – 23,1 kg.hari -1 , sedangkan untuk nelayan di Desa Malang Rapat yaitu 7,0 – 16,5 kg.hari -1 Gambar 27. Dimana kontribusi terbesar terhadap hasil tangkapan nelayan skala kecil di Desa Malang Rapat yaitu alat tangkap jenis jaring sebesar 16,5 kg.hari -1 , sedangkan untuk nelayan skala kecil di Desa Berakit yaitu alat tangkap jenis perangkap ikan kelong karang. Hasil tangkapan tersebut merupakan rata-rata dari hasil tangkapan nelayan selama 3 – 5 hari secara berurutan yang dijual kepada pedagang pengepul tauke.

5.5 Komposisi Jenis Ikan di Ekosistem Lamun

Analisis komposisi jenis sumberdaya perikanan yang telah dimanfatkan oleh perikanan skala kecil di lokasi penelitian tersebut merupakan sumber mata pencaharian mereka dan merupakan beberapa contoh ikan ekonomis penting yang tersaji pada Tabel 7 komposisi jenis ikan Desa Malang Rapat dan Tabel 7 komposisi jenis ikan Desa Berakit. Dimana analisis komposisi jenis sumberdaya perikanan ini merupakan jenis ikan dan spesies hewan air yang tertangkap secara