Gambar 22. Peta Sebaran Tangkapan Perikanan Skala Kecil Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengamatan pada Gambar 22 menyebutkan bahwa nelayan pesisir yang berada di Desa Berakit dan Malang Rapat melakukan
penangkapan di daerah sekitar lamun yang berada di masing-masing desa. Beberapa alat tangkap yang digunakan oleh nelayan pesisir di desa pengamatan
yaitu pancing, jaring, dan bubu rajungan bubu ketam. Sedangkan alat tangkap perangkap ikan kelong karang hanya digunakan oleh nelayan yang ada di Desa
Berakit. Nelayan di Desa Berakit sebagian besar melakukan penangkapan di laut Berakit dan ada beberapa yang melakukan penangkapan di daerah panglong suku
laut. Sedangkan nelayan di Desa Malang Rapat daerah penangkapannya dekat dengan pulau payung, penyusuk, tanjung keling, pulau pucung, pulau bakau, dan
pulau kerengga. Berikut ini merupakan upaya tangkapan nelayan berdasarkan alat tangkap di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Upaya Tangkapan Nelayan di Lokasi Penelitian
Nelayan Upaya Penangkapan
Keadaan Laut Lama Waktu
Perangkap ikan Kelong karang
Jaring Pancing
Bubu Ketam 1 kali trip
1 kali trip 1 kali trip
1 kali trip Pasang-Surut
Pasang-Surut Surut
Pasang-Surut 12 jam
12 jam 6
– 8 jam 12 jam
Sumber: Data Primer 2014.
5.2. Peta Jaringan Sistem Sosial-Ekologi Lamun
Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa nelayan pesisir yang berada di desa tersebut sebagian besar melakukan penangkapan di sekitar
ekosistem lamun dekat dengan desa masing-masing. Sedangkan untuk beberapa nelayan dengan alat tangkap jenis pancing melakukan penangkapan di ekosistem
lamun desa lainnya. Nelayan di Desa Malang Rapat melakukan penangkapan di perairan Desa Berakit begitu juga sebaliknya. Peta jaringan dinamika tangkapan
perikanan skala kecil dilokasi penelitian tersaji pada Gambar 24. Sedangkan untuk peta jaringan pemasaran sendiri ditunjukkan dari hasil tangkapan nelayan yang
dijual kepada pedagang pengepul tauke di sekitar desa. Kemudian pengepul yang ada di desa menjual ikan hasil tangkapan nelayan kepada pedagang pengepul
yang ada di Kota Tanjung Pinang. Peta jaringan pemasaran hasil tangkapan perikanan skala kecil tersaji pada Gambar 25. Komponen sosial perikanan skala
kecil di lokasi penelitian dengan jaringan pemasarannya juga tersaji pada Tabel 5. Tabel 5. Komponen Sosial-Ekologi dalam Jaringan Pemasaran Perikanan Skala
Kecil di Desa Malang Rapat dan Berakit Jenis Nelayan
Daerah Penangkapan Penjualan ikan Pemasaran ikan
Nelayan bubu
ketam - Ekosistem lamun
Desa Berakit - Ekosistem lamun
Desa Malang
Rapat Pengepul di desa
Masyarakat setempat,
pengepul di
kota, dan
restaurant Nelayan Jaring
- Ekosistem lamun Desa Berakit
- Ekosistem lamun Desa
Malang Rapat
Pengepul di desa Masyarakat
setempat, pengepul
di kota,
dan restaurant
Tabel 5. Lanjutan Jenis Nelayan
Daerah Penangkapan Penjualan ikan Pemasaran ikan
Nelayan Pancing
- Perairan Desa
Berakit - Perairan
Desa Malang Rapat
Pengepul di desa Konsumsi
sendiri, pengepul
kota, dan restaurant
Nelayan Kelong Karang
Perairan Desa
Berakit Pengepul di kota
dan di desa Masyarakat
setempat, pengepul
kota, dan restaurant
Sumber: Data Primer Diolah 2014 Pola jaringan pemasaran yang terbentuk selain penjualan ke pedagang
pengepul di desa ada beberapa nelayan yang menjual hasil tangkapannya langsung ke pedagang pengepul tauke yang ada di Tanjung Pinang seperti nelayan yang
ada di Desa Berakit, hal ini dikarenakan nelayan yang menjual hasil tangkapannya langsung ke tauke di Kota Tanjung Pinang memiliki modal sendiri dalam
melakukan penangkapan. Modal yang diberikan oleh pedagang pengepul tauke di desa kepada para nelayan supaya menjual hasil tangkapan kepada mereka yaitu
berupa sarana prasarana dalam melakukan penangkapan seperti kapal, alat tangkap, dan pinjaman uang pada saat musim paceklik. Hasil penelitian dari
Damayanti 2011 menyebutkan bahwa kekuatan ekonomi pedagang pengepul membentuk ikatan kerja yang kuat antara nelayan dengan pedagang pengepul. Hal
ini menjadikan hasil tangkapan nelayan akan selalu dijual pada tauke yang memberikan modal awal tersebut. Hasil tangkapan nelayan yang telah dijual ke
tauke karena ketergantungan modal telah dikurangi dari hutang modal awal. Berikut adalah interaksi kinerja nelayan Desa Malang Rapat dan Berakit tersaji
pada Gambar 23.
Penjualan hasil
tangkapan
Pemberi modal
Gambar 23. Interaksi Kinerja Nelayan Desa Malang Rapat dan Desa Berakit. Tauke di Tanjung Pinang
Pedagang Pengepul di Desa
Nelayan Pemilik
Nelayan Buruh