Analisis Data Analisis Peta Sebaran dan Jaringan SES Perikanan Skala Kecil
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini sama dengan yang analisis data yang digunakan oleh Damayanti 2011, yang menyebutkan bahwa analisis deskriptif
ini digunakan untuk memberikan deskripsi suatu hasil pengamatan atau penelitian. Tujuan dari analisis ini yaitu dapat digunakan untuk mendeskriptifkan bagaimana
pola konektivitas sosial-ekologi yang terjadi di lokasi penelitian. Data yang dianalisis dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Sedangkan untuk penyajian
data penelitian berupa gambar, grafik histogram dan penjelasan secara kualitatif dari gambar peta yang telah diolah sebelumnya. Bentuk dari analisis deskripsi ini
dipilih sesuai dengan keperluan analisis agar tujuan dari penelitian ini dapat tercapai dan tersampaikan.
Analisis Komposisi Jenis Ikan
Hasil sampling jenis dari tangkapan baik dari perangkap Trammel Net dan Gill Net maupun dari hasil tangkapan nelayan dari Desa Berakit dan Malang
Rapat kemudian dianalisis untuk mengetahui jenis sumberdaya perikanan dan hasil tangkapan nelayan. Analisis ini dapat mengetahui bagaimana komposisi
jenis ikan yang berasosiasi dengan ekosistem lamun sistem ekologi dengan keterkaitan hasil tangkapan nelayan yang dapat menunjang mata pencaharian
nelayan di lokasi penelitian. Komposisi jenis ini dapat diperoleh dari data berat tangkapan dan jumlah spesies yang diperoleh dari stasiun pengamatan. Sedangkan
untuk perhitungan komposisi jenis dari ikan yang tertangkap dan dimanfaatkan oleh nelayan dilakukan perhitungan prosentase jumlahnya. Persamaan yang
digunakan adalah formulasi metode Torre-Castro et al. 2014:
100 x
N ni
Ks
Dimana : Ks
= Komposisi Jenis Spesies ni
= Jumlah dari individu spesies ke-i N
= Jumlah total individu semua spesies yang tertangkap
Analisis Struktur Komunitas Jenis Ikan
Analisis struktur komunitas jenis ikan karang dibagi menjadi indeks keanekaragamaan H’, indeks keseragaman E, dan indeks dominasi C. Tujuan
dilakukan analisis ini yaitu dapat berfungsi sebagai pengetahuan tentang peran ekologi dari keberadaan ekosistem lamun bagi sumberdaya perikanan yang
berasosiasi dengan ekosistem lamun. Hal tersebut terkait juga dalam menunjang mata pencaharian nelayan skala kecil dan upaya pengelolaan terhadap ekosistem
lamun secara berkelanjutan. Perhitungan keanekaragaman ikan lamun dilakukan dengan menggunakan indeks Shannon-
Wiener H’ dengan rumus sebagai berikut Krebs 1972 dalam Latuconsina et al., 2012:
pi pi
H
n i
ln
1
Dimana, H’ adalah indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, pi adalah perbandingan jumlah ikan lamun spesies ke-i ni terhadap jumlah total N = ni
N. Perhitungan indeks keseragaman ikan lamun dilakukan dengan rumus :
max H
H E
Dimana, E adalah indeks keseragaman, H ′ adalah keseimbangan spesies, H′ max
adalah indeks keanekaragaman maksimum yaitu = ln S, dan S adalah jumlah total spesies. Perhitungan indeks dominasi diperlukan untuk mengetahui tingkat
dominasi suatu spesies ikan di perairan. Indeks dominasi Simpson C diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
n i
pi C
1 2
Dimana, C adalah indeks dominasi, pi adalah proporsi jumlah individu pada spesies ikan lamun, N adalah jumlah individu seluruh spesies, ni adalah jumlah
individu dari spesies ke-i, dan i adalah 1,2,3....n. Berikut ini adalah diagram alir analisis data untuk jenis ikan dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Diagram Alir Analisis Data Pengelompokan Jenis Ikan Lamun.
Analisis Distribusi Frekuensi
Hasil dari tangkapan nelayan dari Desa Berakit dan Malang Rapat kemudian dianalisis sesuai dengan metode Damayanti 2011 untuk mengetahui hasil
tangkapan berdasarkan jenis alat tangkap dan persepsi tentang nelayan terhadap manfaat dari keberadaan ekosistem lamun sebagai jasa ekosistem ecosystem
services yang didapat dari nelayan lokal. Tujuan dari analisis ini yaitu dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana pandangan dari para nelayan yang telah
memanfatkan keberadaan ekosistem lamun dalam menunjang mata pencaharian mereka, sehingga dengan demikian dapat tergambar secara baik manfaat lamun
dalam pengelolaan ekosistem lamun yang berkelanjutan.
Analisis distribusi frekuensi ini merupakan salah satu penyajian data berupa tabel, diagram, dan grafis yang digunakan dalam statistik sederhana. Analisis ini
lebih berkenaan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta penyajian hasil data tersebut. Data-data yang diperoleh dari hasil survei dan pengamatan langsung
umumnya masih bersifat acak mentah dan tidak terorganisisr dengan baik raw data. Berikut diagram tahapan analisis distribusi frekuensi dapat dilihat pada
Gambar 16. Pengumpulan
data identifikasi Pengelompokan
berdasarkan spesies Komposisi
jenis ikan
Struktur komunitas
Gambar 16. Diagram Analisis Distribusi Frekuensi.
Analisis Data Pendapatan
Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan softwere MS Excel, selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan gambaran pendapatan usaha
perikanan tangkap yang dijalankan oleh nelayan di lokasi penelitian. Analisis pendapatan dari penangkapan dilakukan untuk mengetahui keuntungan per hari
yang diperoleh nelayan berdasarkan jenis alat tangkap. Keuntungan ini didapat berdasarkan nilai penjualan nelayan ke pengepul dari suatu jumlah hasil produksi.
Dengan demikian secara umum akan dapat tergambar besaran manfaat yang dapat diterima dengan keberadaan ekosistem lamun dalam menunjang mata pencaharian
nelayan skala kecil di lokasi penelitian. Perkiraan keuntungan secara ekonomi diperkirakan melalui perhitungan pendapatan NFR Net Fishing Revenue, dengan
persamaan yang diformulasi dari pendapat Torre-Castro et al., 2014 berikut:
NFR
ij
= B
ij
− C
ij
Dimana : B
= Benefit keuntungan yang diterima dari hasil penjualan nelayan kepada pedagang pengepul sekali melaut
C = Cost Biaya yang dikeluarkan nelayan pada saat sekali melaut
NFR = Net Fishing Revenue Pendapatan bersih dari hasil tangkapan ikan i
= Responden i= 1, ......., n j
= Desa j= 1, 2
Analisis Data Sekunder
Data sekunder yang didapat dari sumber-sumber yang relevan kemudian dianalisis dengan menggunakan anaisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk
menggambarkan kondisi dan karakteristik lokasi penelitian. Beberapa data yang dianalisis berupa data kependudukan, umur, pendidikan, dan keadaan umum
ekosistem pesisir lokasi penelitian. Penyajian hasil analisis data sekunder pada penelitian ini dijelaskan dalam bentuk diagram, pie chart, dan secara kualitatif.
Pengumpulan data lapangan
Pengelompokan data persepsi
Analisis data
Penyajian data Grafik
Ecosystem Services