Metode Pengumpulan Data Primer

Gambar 7. Sampling Frame Jenis Ikan sistem ekologi. Wawancara Metode wawancara dilakukan dengan bantuan daftar pertanyaan terstruktur atau kuisioner Lampiran 8. Wawancara dibagi menjadi dua, yaitu wawancara terhadap nelayan dan pedagang pengepul tauke di Desa Malang Rapat dan Desa Berakit, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Pengumpulan Data Peta Sebaran dan Jaringan SES Perikanan Skala Kecil Pengumpulan data peta jaringan pemasaran dan dinamika pemanfaatan sumberdaya perikanan ekosistem lamun oleh nelayan diperoleh melalui observasi secara langsung dengan nelayan di lokasi penelitian yang dipilih yaitu Desa Berakit dan Malang Rapat. Untuk pengambilan data peta sebaran daerah tangkapan fishing ground perikanan skala kecil dengan pendekatan deliniasi untuk mengeksplorasi sebaran tangkapan dari perikanan skala kecil kaitannya dengan pemanfaatan jasa ekosistem lamun dengan teknik observasi langsung di lapangan dan ada beberapa hasil wawancara participatory fishing ground mapping dalam melakukan pemetaan sistem sosial-ekologi Modifikasi metode Torre-Castro et al., 2014; Parsram, 2008. Dari pengamatan secara langsung, maka penentuan titik sampling dimana para nelayan melakukan penangkapan yaitu dengan menggunakan alat bantu GPS. Penetuan titik koordinat dengan GPS menurut Semedi 2008 bahwa karakteristik penentuan dari posisi atau titik koordinat yang dilakukan dengan alat GPS; 1 titik yang ditentukan posisinya bisa diam statis atau bergerak kinematik; dan 2 ketelitian posisi berkisar antara 5 sampai 10 meter. Berikut adalah diagram alir pengambilan data peta sebaran dan jaringan SES dapat dilihat pada Gambar dibawah ini. + Gambar 8. Diagram Alir Pengambilan Data Peta Sebaran Perikanan Skala Kecil. Gambar 9. Diagram Alir Pengambilan Data Peta Jaringan Dinamika Tangkapan. Gambar 10. Diagram Alir Pengambilan Data Peta Jaringan Pemasaran. Pengumpulan Data Hasil Tangkapan dan Jenis Ikan Pengumpulan data ikan yang berasosiasi dengan ekosistem lamun yaitu dengan melihat hasil tangkapan yang didaratkan oleh nelayan yang menangkap ikan di sekitar ekosistem lamun. Untuk pencatatan hasil tangkapan yang didaratkan oleh nelayan dilakukan di tempat ikan dijual kepada pedagang pengepul ikantauke. Semua data hasil tangkapan nelayan di Desa Berakit dan Malang Rapat dicatat dari penjualannya kepada pedagang pengepul tauke secara berkala dan difoto untuk informasi yang di back-up Torre-Castro et al., 2014. Untuk pemastian jenis sumberdaya perikanan dari hasil tangkapan nelayan di daerah ekosistem lamun yaitu dengan metode memasang Trammel Net dan Gill Net Unsworth et al., 2007, kemudian biota dan beberapa jenis ikan yang tertangkap difoto dan diidentifikasi untuk pemastian hasil tangkapan nelayan di ekosistem lamun. Identifikasi dilakukan berdasarkan buku panduan identifikasi biota dan jenis ikan Gerry Allen 1997. Berikut ini dapat dilihat gambar diagramalir pengambilan data produksi jenis ikan. Gambar 11. Diagram Alir Pengumpulan Data Hasil Tangkapan dan Jenis Ikan. Pengamatan di lokasi penjualan Peta jaringan pemasaran Wawancara Identifikasi jenis ikan Hasil tangkapan perikanan skala kecil Pencatatan dan pengambilan foto hasil tangkapan Pengelompokan jenis ikan Observasi dan participatory fishing ground mapping Peta jaringan dinamika tangkapan Delienasi GPS dan Peta Lokasi + Peta sebaran Observasi dan participatory fishing ground mapping GPS dan Peta Lokasi Delienasi Gambar 12. Diagram Alir Pemastian Jenis Ikan yang Tertangkap. Pengumpulan Data Pendapatan dan Persepsi Masyarakat Pengumpulan data primer untuk pendapatan dari nelayan dan persepsi masyarakat yaitu dengan cara melakukan wawancara dengan menggunakan bantuan daftar pertanyaan terstruktur kuisioner, selain itu untuk mendapatkan data pendapatan nelayan dilakukan pencatatan hasil penjualan tangkapan mereka kepada pedagang pengepul tauke secara berkala dan hasilnya kemudian dirata- rata. Pengambilan data dilaukan dengan menunjuk sebanyak 15 responden dari informasi tipe nelayan dan pedagang pengepul yang ditunjuk secara permanen permanent respondents untuk pengambilan data presepsi masyarakat di setiap desa Torre-Castro et al., 2014. Dalam hal ini yang menjadi pertimbangan adalah responden nelayan yang memanfaatkan ekosistem lamun dalam melakukan penangkapan hasil perikanan. Informasi yang dikumpulkan yaitu mengenai pemahaman atau persepsi nelayan tentang manfaat dari keberadaannya ekosistem lamun. Berikut ini adalah diagram alir dari pengumpulan data pendapatn dan persepsi nelayan dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Diagram Alir Pengumpulan Data Pendapatan dan Persepsi Nelayan.

3.6 Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mencari beberapa sumber-sumber data atau pustaka yang relevan dengan penelitian ini. Sumber- sumber data sekunder dipilih secara struktural dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten kota, provinsi hingga pusat dengan beragam institusi yang terkait dengan tujuan penelitian seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan, BAPPEDA, selain itu dengan studi literatur pada penelitian yang terkait. Responden yang dipilih dalam pengambilan data primer ditunjuk secara permanen permanent respondents. Identifikasi jenis ikan Pemastian jenis ikan Memasang Trammel Net dan Gill Net Penyesuaian dengan hasil tangkapan + Pendapatan Wawancara dan pencatatan penjualan Persepsi Nelayan Kuisioner Pedagang pengepul

3.7 Analisis Data Analisis Peta Sebaran dan Jaringan SES Perikanan Skala Kecil

Analisis peta sebaran dan jaringan SES dalam perikanan skala kecil dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak sistem informasi geografis SIG dengan softwere ArcGIS. Tujuan dari analisis ini yaitu dapat memetakan konektivitas sosial-ekologi sistem yang terjadi dalam perspektif jaringan SES antara sistem ekologi lamun dengan aktivitas nelayan sistem sosial. SIG digunakan untuk merubah data peta dan memasukkan titik koordinat dari tangkapan nelayan menjadi data polygon, line, dan point data raster ke vektor. Hasil analisis spasial akan didapatkan titik-titik penangkapan dari nelayan lokal dalam memanfaatkan ekosistem lamun dari data titik koordinat yang didapat dari GPS. Setelah didapatkan hasil overlay ditarik garis dari setiap titik yang didapat pada peta untuk hasil sebaran hasil tangkapan. Kemudian peta jaringan pemasaran dan dinamika perikanan skala kecil dijelaskan secara deskriptif dari hasil peta lokasi penangkapan digunakan untuk menggambarkan spasial dinamika dan pemasaran hasil tangkapan nelayan lokal dengan jaringan garis line yang menghubungkan keterkaitan antara satu dengan yang lain Torre-Castro et al., 2014; Parsram, 2008. Selain itu ada beberapa pemetaan dengan menggunakan participatory fishing ground mapping dengan nelayan. Berikut ini diagram analisis spasial perikanan skala kecil dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Diagram Analisis Peta Jaringan dan Sebaran Tangkapan Perikanan Skala Kecil. Pengumpulan Data 1. Data Dasar 2. Data Tematik Data SHP file Ekosistem lamun Kabupaten Bintan Titik tangkapan Titik Koordinat dari GPS Overlay dari program ArcGIS Peta Sebaran Tangkapan dan Peta Jaringan SES-SSF Participatory fishing ground mapping