kredit kepada perusahaan-perusahaan dan lembaga yang aktif di sektor usaha formal yang memiliki agunan, sejarah kredit dan menggunakan sistem akuntansi.
Sedangkan untuk masyarakat miskin pedesaantidak bisa memberikan jaminan, tidak memiliki sejarah kredit, dan administrasi yang kurang sehingga
tidak dapat mengakases pasar kredit formal Ross dan Savanti, 2005. Sehingga akses terhadap kredit dari MFI Micro Finance Institution menggunakan
mekanisme yang memungkinkan perjanjian kredit dengan menggunakan mekanisme seperti jaringan sosial, ikatan sosial dan sanksi sosial oleh LKM
dalam mengurangi masalah seleksi, insentif dalam transaksi kredit, yang mungkin tidak efektif digunakan di lembaga-lembaga keuangan formal.
2.5. Teori
Group Lending
Kredit berbasis kelompok atau dikenal dengan group lending diberikan kepada individu-individu yang tergabung dalam sebuah kelompok sehingga dapat
memiliki akses terhadap layanan keuangan dalam sebuah program. Biasanya program yang dilakukan ditujukan untuk masyarakat miskin yang tidak memiliki
agunan untuk mendapatkan kredit. Menurut Mehrteab 2004, kredit berbasis kelompok ini dibuat untuk individu tetapi semua anggota kelompok
bertanggungjawab untuk pembayaran utang prinsip tanggung renteng, diberlakukan jangka waktu tertentu biasanya satu tahun, pembayaran dilakukan
mingguan atau bulanan. Hal ini dilakukan dalam pertemuan kelompok atau langsung ke lembaga keuangan mikro. Saat ini, banyak program di seluruh dunia
menggunakan pinjaman berbasis kelompok untuk melanjutkan pinjaman kepada orang miskin.
Ukuran keberhasilan program pinjaman kelompok dapat dilihat dari tingkat pengembalian. Diantara program yang berhasil adalah program yang
dilaksanakan oleh Grameen bank Bangladesh dan Bancosol Banco Solidario Bolivia, yang menunjukkan tingkat pengembalian yang tinggi dan dapat
menjangkau jutaan masyarakat miskin. Adapun beberapa contoh lain yaitu: a Bank Desa, model Keuangan Mikro dari Amerika Latin pada tahun 1980, b
koperasi kredit atau credit unions dimana kredit koperasi sebagai lembaga keuangan berasal dari Jerman di abad kesembilan belas.
Ada beberapa kontribusi positif yang didapat jika menggunakan sistem group lending
yaitu: 1 mengurangi masalah adverse selection, bahwa ketika dalam pembentukan anggota kelompok ada beberapa yang harus diperhatikan
yaitu mengenai kelayakan kredit dengan bantuan jaringan sosial, sehingga mencegah kredit yang tidak bertanggungjawab serta yang berisiko. 2 mengurangi
masalah moral hazard, dimana setelah anggota telah menerima pinjaman maka masing-masing anggota harus saling memantau satu sama lain untuk memastikan
bahwa anggota menggunakan dana kredit untuk proyek yang aman, sehingga akan menjamin pembayaran kredit. 3 tekanan antar anggota kelompok, yang
dihasilkan mekanisme kelompok sehingga masing-masing anggota dapat mengurangi moral hazard dan melakukan pembayaran tepat waktu. Anggota
diwajibkan untuk saling memantau untuk menjamin akses kredit di masa yang akan datang jika ada anggota yang tidak bersedia membayar maka anggota lain
dapat menggunakan tekanan sesama anggota dan sanksi sosial Mehrteab, 2004.