bangsa mandiri Nainggolan, 2005. Sebagai negara agraris, keunggulan komparatif Indonesia adalah agribisnis. Keunggulan komparatif merupakan
fundamental perekonomian yang perlu didayagunakan melalui pembangunan ekonomi sehingga menjadi keunggulan pesaing. Usaha pertanian Indonesia
merupakan sumber pendapatan dan lapangan kerja bagi sebagian besar masyarakat.
2.2.6. Konsep Usaha Pertanian Budidaya on-farm dan Non-Budaya off-
farm 1
Konsep Usaha Pertanian Budidaya On-Farm
Salah satu subsistem dalam agribisnis yaitu budidaya on-farm atau yang dikenal dengan proses produksi atau budidaya tanaman yang merupakan proses
usaha bercocok tanam atau budidaya di lahan untuk menghasilkan bahan mentah raw material. Bahan segar tersebut dijadikan bahan baku untuk menghasilkan
bahan setengah jadi work in process atau barang jadi finished product di industri-industri pertanian atau dikenal dengan nama agroindustri. Di dalam
program PUAP yang menjadi bagian off-farm yaitu budidaya pangan, budidaya hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
2 Konsep Usaha Pertanian Non-Budidaya
Off-Farm
Agribisnis juga mengedepankan aspek bisnis dan pelaku bisnisnya. Dilihat dari sudut pandang ini, agribisnis dapat diartikan sebagai kegiatan yang terkait
dengan pertanian yang pengelolaan organisasinya dilakukan secara rasional dan dirancang untuk mendapatkan nilai tambah komersial yang menghasilkan barang
dan jasa. Oleh karena itu, dalam agribisnis proses transformasi material yang
diselenggarakan tidak terbatas pada budidaya, tetapi juga proses pra usahatani, pascapanen, pengolahan, dan niaga yang secara struktural diperlukan untuk
memperkuat bargaining position dalam interaksi dengan mitra transaksi di pasar. Kegiatan-kegiatan tersebut disebut sebagai kegiatan off-farm, dalam program
PUAP yaitu Industri Rumah Tangga Pertanian, Pemasaran Hasil Pertanian Skala Mikro Bakulan dan lain-lain dan Usaha Lain Berbasis Pertanian.
2.3. Kredit Pertanian
Menurut Undang-Undang perbankan No.7 tahun 1992 tentang pokok- pokok perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan berdasarkan persetujuan atau kesapakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan
atau pembagian hasil keuntungan.
Peningkatan produksi salah satunya dapat dicapai dengan adanya penambahan input yang diikuti dengan penambahan modal, sedangkan modal
dapat bersumber dari modal sendiri atau dari modal pinjaman kredit. Berdasarkan kepentingan, jenis kredit dapat dibagi menjadi dua yaitu kredit
konsumsi dan kredit produksi. Kredit konsumsi diberikan kepada peminjam yang kekurangan dana untuk membiayai konsumsi keluarga. Sedangkan kredit produksi
yaitu kredit yang diberikan kepada peminjam untuk membiayai kegiatan usaha yang bersifat produktif.
Sektor pertanian pada dasarnya memerlukan empat unsur pokok yang harus selalu ada, dikenal dengan faktor-faktor produksi yaitu tanah, tenaga kerja,