yaitu gagal bayar atau telat bayar. Peubah tak bebas berupa Y=1 ada gagal bayar dan Y=0 tidak ada gagal bayar. Sedangkan yang menjadi peubah bebas adalah
pekerjaan utama Dummy, ketua bertanggungjawab atas kelompok Dummy, Homogenitas dalam memiliki usaha Dummy, adanya pelatihan Dummy,
saling mengunjungi Dummy, kenal dengan anggota sebelum bergabung di kelompok Dummy, dan adanya pertemuan rutin Dummy. Model persamaan
regresinya ditulis sebagai berikut: Y= a
+ βX
1
+ βX
2+
βX
3
+βX
4
+βX
5
+βX
6
+βX
7
+ ε
Keterangan: a
= konstanta Y = 1 ada gagal bayar
= 0 tidak ada gagal bayar X1 = Dummy pekerjaan utama
X1 = 0 pekerjaan petani X1 =1 pekerjaan selain petani
X2 = Dummy kenal anggota sebelum gabung di kelompok
X2 = 0 kenal dengan anggota X2 =1 tidak kenal dengan anggota
X3 = Dummy pertemuan ruti X3 = 0 ada pertemuan rutin
X3 =1 tidak ada pertemuan rutin X4 = Dummy ketua kelompok yang
bertanggungjawab X4 = 0 ketua bertanggungjawab
X4 =1 ketua tidak bertanggungjawab X5 = Dummy saling mengunjungi antar
anggota X5 = 0 ada saling mengunjungi
X5 = 1 tidak ada saling mengunjungi X6 = Dummy ada pelatihan
X6 = 0 ada pelatihan X6 =1 tidak ada pelatihan
X7 = Dummy Homogen Usaha yang dimiliki
X7 = 0 usaha anggota homogen X7=1usaha anggota tidak homogen
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1.
Deskripsi Wilayah
Deskripsi mengenai karakteristik Wilayah Utara Kabupaten Cianjur dikelompokkan dalam beberapa aspek, yaitu 1 keadaan geografi, 2 pertanian,
dan 3 deskripsi Gapoktan contoh.
4.1.1. Keadaan Geografi
Kabupaten Cianjur memiliki luas wilayah sebesar 350.148 km
2
dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 sebanyak 2.138.465 jiwa yang tersebar di 32
kecamatan dengan jumlah desa 348. Kabupaten ini memiliki secara administratif Pemerintah Kabupaten Cianjur terbagi dengan batas-batas administratif :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta.
2. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi. 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
Secara geografis, Kabupaten Cianjur dapat dibedakan dalam tiga wilayah pembangunan yakni wilayah Utara, Tengah dan wilayah Selatan. 1 Wilayah
Utara, meliputi 16 Kecamatan: Cianjur, Ciaku, Warungkondang, Gekbrong, Cibeber, Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung, Mande,
Cikalongkulon, Cugenang, Sukaresmi, Cipanas, Pacet dan Haurwangi. 2 Wilayah Tengah, meliputi 9 Kecamatan: Sukanagara, Takokak, Campaka, Campaka
Mulya, Tanggeung, Pagelaran, Leles, Cijati dan Kadupandak. 3 Wilayah Selatan, meliputi 7 Kecamatan: Cibinong, Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun, Naringgul,
Cikadu dan Pasirkuda.
4.1.2. Keadaan Pertanian
Mata pencaharian penduduk Kabupaten Cianjur berada di sektor: 1 Pertanian 372.422 orang, 2 Industri 17.671 orang, 3 Perdagangan 109.965
orang, 4 Jasa-jasa 21.891 orang, 5 sektor lain 87.535 orang Badan Statistik Pusat Kabupaten Cianjur, 2011.
Sebagaimana daerah beriklim tropis, wilayah Cianjur Utara tumbuh subur tanaman sayuran, teh dan tanaman hias. Di Wilayah Cianjur Tengah tumbuh
dengan baik tanaman padi, kelapa dan buah-buahan. Sedangkan di wilayah Cianjur Selatan tumbuh tanaman palawija, perkebunan teh, karet, aren, cokelat,
kelapa serta tanaman buah-buahan. Sebagai daerah agraris yang pembangunananya bertumpu pada sektor
pertanian, Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah swasembada padi. Produksi padi pertahun sekitar 625.000 ton. Produksi pertanian padi terdapat
hampir di seluruh wilayah Cianjur, kecuali di Kecamatan Pacet dan Sukanagara yang didominasi oleh tanaman hias dan tanaman sayuran yang di pasok ke daerah
Jabodetabek. Potensi perkebunan di Kabupaten Cianjur cukup besar ada sekitar 19,4
persen dari seluruh luas merupakan area perkebunan. Selama ini dikelola oleh Perkebunan Besar Negara PBN seluas 10.709 hektar, Perkebunan Besar Swasta
PBS sekitar 20.174 hektar dan Perkebunan Rakyat PR seluas 37.167 hektar.