VII. ANALISIS FAKTOR MORAL HAZARD PUAP
7.1. Faktor Penyebab
Moral hazard
Tabel 7.1 menunjukkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software STATA 10 dengan model binary Probit. Nilai Pseudo R2 persamaan
tersebut menunjukkan 0,1208 artinya peubah tak bebas gagal bayar pada program PUAP 2009 dapat dijelaskan sebesar 12,08 persen oleh variabel-variabel yang
terdapat dalam model dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Nilai ProbChi sebesar 0,071 lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan
a=10persen. Jika H = peubah bebas tidak berpengaruh nyata terhadap peubah
tak bebas dan H
1
= peubah bebas berpengaruh nyata terhadap peubah tak bebas,
karena 0,0710,1 maka tertolak H . Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama
variabel-variabel independen berpengaruh nyata terhadap variablel dependen ada atau tidak ada gagal bayar.
Tabel 7.1 Hasil estimasi koefisien faktor-faktor yang penyebab moral hazard pada program PUAP 2009
Moral hazard Gagal Bayar
Coef. p|z|
Dummy Pekerjaan Utama
0,769 0,056 Dummy
Kenal anggota sebelum gabung kelompok 0,411 0,311
Dummy Pertemuan Rutin
-0,480 0,205 Dummy
Ketua kelompok yang bertanggungjawab -0,712 0,068
Dummy Saling mengunjungi antar anggota
-0,614 0,071 Dummy
Adanya pelatihan 0,753 0,154
Dummy Homogen usaha
-0.856 0,056 _cons
0,829 0,142 Number Of Obs
81 LR chi2 7
13,02 ProbChi
0,071 Pseudo R2
0,1208 signifikan= taraf nyata 10
Dummy Pekerjaan Utama berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan
terhadap moral hazard pada taraf nyata 10 persen. Pekerjaan utama sebagai petani akan menyebabkan peluang terjadi moral hazard semakin besar. Seperti yang
terjadi di lapangan, para petani kebanyakan tidak memiliki pekerjaan sampingan atau pekerjaan lain yang dapat menambah pendapatan. Para petani akan selalu
mengandalkan hasil panen. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari didapat dari penyisihan modal bertani.
Dummy ketua kelompok yang bertanggungjawab atas anggota
berpengaruh negatif dan berpengaruh signifikan terhadap moral hazard pada taraf nyata 10 persen. Ketua kelompok yang bertanggungjawab atas anggota pada
penelitian ini, yaitu ketua Poktan melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab terhadap semua anggota tani. Ketua kelompok pada masing-
masing Gapoktan dalam penelitian ini, ada beberapa peran yaitu sebagai jaminan untuk anggota yang akan meminjam dana PUAP, sebagai koordinator dalam
pengumpulan dana pembayaran kredit yang kemudian diserahkan kepada Gapoktan, sebagai orang yang mengatur keuangan dana PUAP dalam Poktan,
sebagai kolektor dan sebagai orang yang bertanggungjawab ketika ada anggota yang mengalami kesusahan pembayaran cicilan. Berdasarkan hal tersebut, jika
ketua kelompok dapat bertanggungjawab terhadap anggotanya dalam membayar pinjaman maka peluang terjadi moral hazard semakin kecil.
Dummy saling mengunjungi antar anggota kelompok berpengaruh negatif
dan berpengaruh signifikan terhadap moral hazard pada taraf nyata 10 persen. Variabel saling mengunjungi antar anggota yang dimaksud dalam penelitian ini,
adalah adanya saling mengunjungi antar anggota kelompok sehingga dapat saling menukar informasi dan saling memantau sesama anggota. Ketika salah satu dari
anggota sedang menghadapi masalah maka anggota yang lain pun akan mengetahui dan dapat secara bersama-sama mencari solusi. Semakin sering
masing-masing anggota saling mengunjungi, maka peluang terjadi moral hazard semakin kecil.
Dummy homogen usaha yang dimiliki berpengaruh negatif dan
berpengaruh signifikan terhadap moral hazard pada taraf nyata 10 persen. Homogen usaha yang dimaksud yaitu adanya kesamaan usaha yang dimiliki
masing-masing anggota. Sehingga dengan begitu dapat memudahkan pengawasan diantara anggota, karena masing-masing anggota mengetahui usaha yang
dijalankan anggota lain serta mengetahui prospek dan kondisi usaha. Adanya kesamaan atau homogen usaha yang dimiliki masing-masing anggota akan
menyebabkan peluang
terjadi moral
hazard semakin
kecil.
VIII. PENUTUP