Hubungan antara Gagal Bayar dengan Tujuan Pinjaman Hubungan antara Pekerjaan Utama dengan Tujuan Pinjaman Hubungan antara Pendidikan dengan Pekerjaan Utama

Tabel 5.2 Hubungan antara Pekerjaan Utama dengan Tujuan Pinjaman Pekerjaan Utama Tujuan Pinjaman orang Total Keperluan Dagang Ternak Input pertanian Lainnya Bertani 7 5 41 7 60 persen 31,8 71,4 91,1 100 74,1 Dagang 10 1 11 persen 45,5 2,2 13,6 Usaha bid.Jasa 1 1 persen 14,3 1,2 Usaha bid.pengolahan 1 1 2 persen 4,5 2,2 2,5 Beternak 1 1 persen 14,3 1,2 Lainnya 4 2 6 persen 18,2 4,4 7,4 Total 22 7 45 7 81 Persen 100 100 100 100 100 Sumber: Data Primer, 2011 diolah

5.2.10. Hubungan antara Pendidikan dengan Pekerjaan Utama

Tabel 5.3, menunjukkan hubungan pendidikan responden dengan pekerjaan utama. Separuh petani memiliki pendidikan hanya selama 1-6 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa petani yang menerima dana program PUAP hanya memiliki pendidikan yang rendah. Dengan demikian, terbukti bahwa daerah yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi, memiliki tingkat pendidikan yang rendah pula. Tabel 5.3. Hubungan antara Pendidikan dengan Pekerjaan Utama Pendidikan Pekerjaan Utama orang Total Bertani Dagang Usaha bidang jasa Usaha bidang pengolahan Beternak Lainnya Tidak pernah sekolah 6 1 1 8 persen 10 9,1 16,7 9,9 1-6 tahun 30 6 1 1 1 3 42 persen 50 54,5 100 50 100 50 51,9 6-9 tahun 17 4 21 persen 28,3 36,4 25,9 9-12 tahun 6 1 1 8 persen 10 50 16,7 9,9 lebih dari 12 tahun 1 1 2 persen 1,7 16,7 2,5 Total 60 11 1 2 1 6 81 persen 100 100 100 100 100 100 100 Sumber: Data Primer, 2011 diolah

VI. PERKEMBANGAN PUAP DAN MEKANISME KREDIT GAPOKTAN

6.1. Perkembangan Program PUAP

Program PUAP berlangsung pada tahun 2008 Kabupaten Cianjur mendapatkan dana PUAP untuk 41 Gapoktan, sedangkan yang mendapatkan dana program terbanyak adalah Kabupaten Sukabumi dengan jumlah sebanyak 49 Gapoktan Gambar 6.1. Sumber: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Jawa Barat, 2011 Gambar 6.1 Jumlah Gapoktan Penerima PUAP 2008 KabKota Jawa Barat Berdasarkan Gambar 6.2, menunjukkan tahun 2009 Kabupaten Cianjur mendapatkan dana PUAP terbanyak dari beberapa kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Barat. Tahun 2008 sebanyak 41 Gapoktan mendapatkan dana tersebut. Kemudian tahun 2009 meningkat menjadi 103 Gapoktan yang tersebar di 31 kecamatan dengan dana sebesar Rp 10,3 milyar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, 2011. Hal ini mengindikasikan, masyarakat Kabupaten Cianjur yang banyak bergerak dalam sektor pertanian adalah masyarakat petani miskin. Sumber: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Jawa Barat, 2011 Gambar 6.2 Jumlah Gapoktan Penerima PUAP 2009 KabKota Jawa Barat

6.2. Mekanisme Kredit Gapoktan

Program PUAP Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan memberikan kebebasan kepada setiap Gapoktan untuk mengelola dana. Sebagai contoh, dalam menentukan besaran persentase kredit untuk Gapoktan dan anggota, persentase bunga atau bagi hasil, periode kredit, reward atau punishment bagi petani yang gagal atau telat bayar. 6.2.1. Kecamatan Sukaresmi 6.2.1.1. Gapoktan Desa Ciwalen Desa Ciwalen memiliki Gapoktan yang bernama Tani Raharja. Tani Raharja berdiri sebelum dikeluarkannya program PUAP yaitu pada tahun 2000 tapi dikukuhkan pada tahun 2009 sebelum pengajuan program PUAP. Gapoktan ini terdiri dari 5 kelompok tani yang memiliki simpanan anggota yaitu Rp 20.000