Gambar 5.5 menunjukan bahwa pekerjaan utama responden adalah bertani dengan jumlah sebanyak 59 orang atau sebesar 73 persen. Program dana PUAP
ini memang ditujukan untuk para petani baik itu petani penggarap, pemilik, buruh tani, dan rumah tangga tani sehingga pada demografi responden dapat dilihat
pekerjaan utama yang paling banyak adalah sebagai petani. Tetapi tidak menutup kemungkinan yang terjadi di lapangan, bahwa ternyata ada peminjam yang
memiliki pekerjaan utama bukan sebagai petani melainkan petani menjadi pekerjaan sampingan.
5.2. Mekanisme Kredit Responden
5.2.1. Tujuan Pinjaman PUAP
Sumber: Data Primer, 2011 diolah
Gambar 5.6 Tujuan Pinjaman Responden
Gambar 5.6 menunjukkan bahwa tujuan pinjaman dari dana PUAP yaitu sekitar 55 persen digunakan para petani untuk kebutuhan membeli input
pertanian. Adapun pembelian input pertanian yang dimaksud adalah untuk pupuk, bibit, ataupun benih. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa para petani
10 20
30 40
1000000 2000000
3000000 4000000
5000000 Pinjaman
menggunakan dana PUAP sesuai dengan tujuan dikeluarkan program ini, sehingga dengan adanya modal untuk pembelian input diharapkan dapat
meningkatkan output. Akan tetapi, menurut responden modal yang diterima dari dana PUAP sebagian besar bersifat sebagai tambahan modal. Dana program
PUAP, bisa digunakan di luar pembelian input untuk bertani, sebagai contoh untuk keperluan dagang atau pemasaran. Pada penelitian ini sebesar 27 persen
responden menggunakan dana PUAP untuk keperluan tersebut dan sebesar 9 persen membeli ternak.
5.2.2. Besar Pinjaman PUAP Responden
Sumber : Data Primer, 2011 diolah
Gambar 5.7 Besar Pinjaman PUAP Responden
Gambar 5.7 menunjukkan bahwa lebih dari 35 persen petani meminjam dana PUAP pada angka Rp 1.000.000, ini dikarenakan kesanggupan para petani
dalam pengembaliannya dan dirasakan cukup untuk menjadi modal pertanian. Selain itu petani yang menjadi anggota yang dapat memanfaatkan program ini
adalah petani dengan ekonomi menengah ke bawah yang sangat membutuhkan modal sehingga pengajuan kreditnya harus sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki. Sedangkan untuk pengajuan dana yang lebih banyak ada rasa ketakutan dalam waktu pengembalian. Pinjaman di atas Rp 1.000.000 kebanyakan
digunakan untuk modal pemasaran yang memang membutuhkan modal yang cukup tinggi, seperti yang terjadi di Desa Ciherang yang dominan petaninya
merupakan petani sayuran organik yang sudah memiliki pasar sendiri, seperti perhotelan dan restoran.
5.2.3. Pembentukkan Kelompok Tani