Kerangka Pemikiran Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

dalam Nuryartono 2011 juga menemukan bahwa joint liability merupakan salah satu mekanisme untuk pembagian resiko risk sharing bagi rumah tangga miskin yang sulit untuk menyediakan agunan dan tidak memiliki asuransi. Sehingga mekanisme joint liability di dalam group lending programs adalah kondusif terhadap ketentuan asuransi selama terdapat mekanisme bagi investor anggota yang memiliki resiko tinggi untuk mengkompensasi anggota yang memiliki resiko rendah.

2.8. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan permasalahan dan tujuan, maka secara garis besar kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.3. Kerangka pemikiran penelitian ini berawal dari program pemerintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian Indonesia yaitu Program PUAP. Program ini dijalankan pada tahun 2008 ditujukan untuk petani pemilik, penggarap, buruh dan rumah tangga miskin yang memiliki keunggulan komoditi dengan tujuan mengurangi kemiskinan dan pengangguran di pedesaan. Program PUAP terdiri dari tiga fasilitas yaitu modal usaha, penyuluhan dan pelatihan, serta teknologi. Penelitian ini berfokus pada pemberian dana program PUAP. Program ini menggunakan sistem kredit kelompok untuk menyalurkan dana PUAP. Kabupaten Cianjur dipilih sebagai lokasi penelitian, karena paling banyak mendapatkan dana Program PUAP tahun 2009. Kabupaten Cianjur memberikan kebijakan skema pemberdayaan dana PUAP sepenuhnya kepada masing-masing Gapoktan yang ada setiap desa, sehingga kemungkinan besar setiap Gapoktan memiliki mekanisme kredit yang berbeda-beda. Setelah itu, menganalisis penyebab indikasi moral hazard pada pelaksanaan program PUAP di Wilayah Utara Kabupaten Cianjur. Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian

2.9. Hipotesis

1. Peer selection seleksi anggota atau mengenal calon anggota sebelum bergabung dalam kelompok signifikan dan berpengaruh negatif terhadap indikasi moral hazard. PROGRAM PUAP Modal Dana PUAP Teknologi Pelatihan atau Penyuluhan dan Pendampingan Mekanisme Sistem kredit kelompok Penyebab Moral hazard Mengurangi kemiskinan dan pengangguran di perdesaan Gapoktan Kabupaten Cianjur PUAP 2009 Indikator penyebab adanya insiden Moral hazard : - Peer monitoring - Peer selection - Sosial Ekonomi 2. Peer monitoring, ketua kelompok memantau atau bertanggungjawab untuk mengunjungi masing-masing anggota signifikan dan berpengaruh negatif pada indikasi moral hazard. 3. Peer monitoring, saling mengunjungi atau memantau diantara anggota kelompok berpengaruh signifikan dan berpengaruh negatif terhadap indikasi moral hazard. 4. Sosial ekonomi, pekerjaan utama sebagai petani berpengaruh signifikan dan berpengaruh positif terhadap indikasi moral hazard.

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1.

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2011 di Kabupaten Cianjur dimana yang dipilih yaitu Wilayah Utara. Pemilihan lokasi didasarkan pada lokasi yang telah mendapatkan Program Dana PUAP 2009.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuisioner dengan para petani yang tergabung dalam Gapoktan yang mendapatkan dana PUAP. Sedangkan untuk data sekunder berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, Badan Pusat Statistika Kabupaten Cianjur, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, laporan Gapoktan terkait, dan literatur-literatur lainnya seperti buku, jurnal, aritikel, dan lain-lain.

3.3. Metode Pemilihan Sampel

Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, dilihat dari penyaluran dana program PUAP dengan pemilihan wilayah yaitu Wilayah Utara Kabupaten Cianjur. Wilayah ini merupakan salah satu sentral pertanian baik komoditi padi maupun sayuran. Ada 16 kecamatan yang berada di wilayah Utara yaitu Cianjur, Cilaku, Warungkondang, Gekbrong, Cibeber, Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung, Mande, Cikalongkulon, Cugenang , Sukaresmi, Cipanas, Pacet, dan Haurwangi. Dari 16 kecamatan, semua menjadi kecamatan yang mendapatkan dana program PUAP 2009. Dilihat dari tingkat kemiskinan indikator Pra-KS Kesejahteraan dan KS1, kecamatan miskin yaitu