Gapoktan Desa Langensari Gapoktan Desa Sukamanah

Jika terjadi masalah pengembalian atau telat bayar, maka akan diberikan kontrak baru bagi petani yang meminjam dengan membayar administrasi kembali untuk pengajuan kontrak baru. Sampai pada tahun 2011, tidak ada insiden petani dikeluarkan dari kelompok. Gapoktan Subur Makmur tidak menggunakan sistem tanggung renteng dalam kelompok. Pinjaman diberikan kepada masing-masing individu sehingga pada pembayaran cicilan ditanggung sendiri.

6.2.2.2. Gapoktan Desa Langensari

Desa Langensari mempunyai Gapoktan yang bernama Berkah Tani terdiri dari 6 kelompok tani. Tidak ada syarat khusus yang diberlakukan dalam perekrutan anggota, hanya petani yang menggarap sawah dan persyaratan administrasi umum. Seluruh dana PUAP disalurkan ke anggota. Pinjaman yang paling besar adalah sebesar Rp 3.000.000 dan yang paling kecil Rp 500.000. Gapoktan ini memiliki simpanan anggota yaitu simpanan pokok Rp 25.000 dan simpanan wajib Rp 5000 per bulan dengan imbalan jasa sebesar 2 persen per bulan. Pengembalian dapat dilakukan bulanan atau mingguan dan gagal bayar tidak diperbolehkan lebih dari 4 minggu. Adapun sanksi yang akan diberlakukan yaitu pinjaman selanjutnya tidak akan diberikan. Gagal bayar terjadi akibat gagal panen. Ketua Poktan bertanggungjawab atas anggota dan pengelola keuangan. Gapoktan ini tidak menggunakan sistem tanggung renteng sehingga pinjaman dilakukan oleh individu dan masing-masing individu bertanggungjawab sendiri atas pinjamannya.

6.2.2.3. Gapoktan Desa Sukamanah

Desa Sukamanah memiliki Gapoktan bernama Bakti Mandiri terbaik di Provinsi Jawa Barat pada 2010, dengan administrasi dan pembukuan yang lengkap, serta usaha yang berkembang. Sebelum adanya dana PUAP Gapoktan ini sudah memiliki beberapa usaha Gapoktan yang sudah berkembang, sehingga dana PUAP dijadikan sebagai tambahan modal Gapoktan. Akan tetapi, prestasi yang diraih melahirkan beberapa efek negatif yang dirasakan oleh Gapoktan, yaitu keterlambatan yang dilakukan oleh para anggota karena ada anggapan bahwa Gapoktan sudah banyak menerima investasi dari banyak investor sehingga telat bayar pun tidak menjadi masalah. Gapoktan ini terdiri dari 5 kelompok tani dan 1 kelompok Wanita Tani. Gapoktan memiliki waktu rutin untuk pertemuan dengan semua anggota yaitu sebulan sekali, sedangkan Gapoktan dengan para ketua kelompok bertemu seminggu sekali setiap hari jum’at. Dana PUAP digunakan 40 persen untuk off- farm dan 60 persen on-farm. Pembentukan kelompok dilakukan ketika masing- masing petani memiliki visi dan misi yang sama, kemudian dilaporkan ke Gapoktan dan BPP untuk mendapatkan legalitasnya, ketua kelompok dipilih berdasarkan musyarawah anggota kelompok. Mekanisme pengajuan kredit usaha dilakukan petani melalui pengajuan usaha ke ketua kelompok, kemudian ketua kelompok ke manajer keuangan Gapoktan. Tim survey akan dikerahkan dari salah satu divisi di Gapoktan. Dalam penagihan kredit atau cicilan, Gapoktan ini mempunyai kolektor masing-masing Poktan yang biasanya diambil dari anggota Poktan. Permasalahan yang terjadi di Gapoktan ketika pencairan dana, masing- masing kelompok tidak searah dengan rancangan usaha yang sudah disepakati sebelumnya, sehingga perlu dibuat berita acara. Gapoktan Bakti Mandiri memberikan dana PUAP kepada Poktan langsung dalam bentuk uang, dan dana yang digulirkan sebesar 60 persen terlebih dahulu. Gagal bayar juga terjadi pada Gapoktan ini, misalkan yang seharusnya 4 bulan jadi 5 bulan pembayaran. Untuk gagal bayar yang diakibatkan oleh gagal panen, toleransi akan diberikan sampai 3 masa panen. Siklus kredit memiliki masa jatuh tempo per 10 bulan. Adapun yang memiliki tugas keras dalam penagihan yaitu dari LKM yaitu bagian kolektor yang ada di masing-masing kelompok tani. Gapoktan ini tidak menggunakan sistem tanggung renteng karena dirasakan bukan akan mengurangi beban anggota melainkan bahkan akan membebankan anggota ketika ada anggota yang gagal bayar.

6.2.3. Kecamatan Pacet