yang  lama,  sejarah  kredit  yang  baik,  serta  tingkat  suku  bunga  yang  relatif  besar yang  susah  dijangkau  untuk  petani.  Sementara  itu,  petani  membutuhkan  dana
cepat dan tidak memiliki sejarah kredit. Selain  itu,  ada  beberapa  desa  penelitian  jauh  dari  akses  bank,  sehingga
informasi tidak terjangkau. Hal tersebut menjadikan para petani tidak mengetahui bagaimana  prosedur  dan  birokrasi  pinjaman  dari  bank.  Akan  tetapi,  alasan  yang
paling  banyak  dikemukan  oleh  petani  adalah  rasa  ketakutan  yang  tinggi  ketika tidak  bisa  membayar  cicilan  karena  kemudian  jaminan  yang  diberikan  sebagai
syarat pinjaman mungkin akan beralih menjadi asset bank.
5.2.6.   Sistem Kredit yang Diminati Responden
Sumber : Data Primer, 2011 diolah
Gambar 5.11 Sistem Kredit yang Diminati Responden
Gambar  5.11  menunjukkan  bahwa  sebesar  38  persen  atau  sebanyak  31 responden  cenderung  lebih  memilih  kredit  personal  dan  sebesar  72  persen  atau
sebanyak  50  responden  menyukai  kredit  kelompok.  Kredit  kelompok  yang dimaksudkan  oleh  responden  hanya  sebatas  pengelolaan  dana  bersama  program
PUAP  dan  ketua  kelompok  dijadikan  sebagai  jaminan  untuk  anggota  kelompok yang akan mengajukan pinjaman. Hal ini berbeda dengan teori yang ada mengenai
sistem kredit kelompok. Menurut  respoden,  sistem  tanggung  renteng  masih  belum  bisa
dilaksanakan karena tingkat kedekatan antar personal masih kurang sehingga akan menyebabkan  ketidakharmonisan  antar  individu.  Ketika  ada  beberapa  individu
yang bermasalah, anggota lain harus tanggungjawab atau masing-masing anggota belum sepenuhnya memiliki kepercayaan terhadap anggota lain. Selain itu, masih
ada  dugaan  bahwa  pinjaman  tersebut  digunakan  untuk  kepentingan  sendiri, sehingga seharusnya dipertanggungjawabkan sendiri pula.
5.2.7.   Sasaran Program PUAP
Sumber: Data primer, 2011 diolah
Gambar 5.12. Sasaran Program PUAP
Gambar  5.12  menunjukkan  bahwa  sasaran  program  PUAP  Kabupaten Cianjur  tidak  tercapai  karena  hanya  27  persen,  yang  berada  di  bawah  garis