Gapoktan Desa Rawabelut Gapoktan Desa Kubang

untuk simpanan pokok dan Rp 5000 per bulan untuk simpanan wajib. Gapoktan ini tidak memiliki ketentuan menabung untuk anggotanya. Penyaluran dana pada Gapoktan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 40 persen dari total dana untuk usaha Gapoktan dan 60 persen digunakan anggota Poktan untuk usaha produktif budidaya dan non-budidaya dengan jasa sebesar 2 persen. Dana yang ditujukan untuk budidaya yaitu tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan, juga untuk non-budidaya industri rumah tangga dan pemasaran hasil pertanian skala mikro. Gapoktan Desa Ciwalen mengunakan sistem kredit bayar panen untuk para petani dan juga sistem bulanan untuk yang bukan petani. Mayoritas Petani di Desa Ciwalen merupakan petani padi sehingga ketika terjadi telat bayar dalam pembayaran akibat adanya gagal panen, yang diakibatkan terkena hama, ataupun akibat salah perhitungan waktu masa panen. Gapoktan ini tidak memiliki kebijakan punishment bagi petani yang telat bayar tidak ada, karena masih diberikan kebijakan waktu. Sedangkan untuk reward bagi petani yang selalu tepat bayar maka di periode kredit selanjutnya akan diutamakan terlebih dahulu dan bisa mendapatkan pinjaman lebih banyak dari periode sebelumnya.

6.2.1.2. Gapoktan Desa Rawabelut

Desa Rawabelut mempunyai Gapoktan yang bernama Lestari yang terdiri dari 5 kelompok tani. Dana program PUAP dibagi 40 persen untuk usaha Gapoktan dan 60 persen untuk anggota tani. Dalam penggunaan dana 40 persen, Gapoktan tersebut membuka usaha penjualan pupuk tetapi hanya bertahan beberapa bulan. Pada rencana awal usaha tersebut dikhususkan untuk anggota Gapoktan terlebih dulu dengan harga yang lebih murah, akan tetapi pada pelaksanaannya dijual untuk siapa saja dengan harga yang sama baik untuk anggota Gapoktan maupun bukan anggota Gapoktan. Semua dana pengembalian dari anggota di masing-masing kelompok didistribusikan kembali. Setiap ketua kelompok memberikan laporan keuangan setiap bulan kepada Gapoktan. Adapun untuk sistem bayar anggota bisa mingguan, bulanan, atau bayar panen sesuai dengan kemampuan petani selama 10 bulan dengan imbalan jasa 2 persen per bulan. Tidak ada sistem tanggung renteng dalam masalah pengembalian dikarenakan hal tersebut akan membebankan anggota yang lain. Imbalan jasa tersebut untuk mengantisipasi simpanan- simpanan pokok dan wajib yang sering tidak lancar. Pinjaman paling besar adalah sebesar Rp 2.000.000 dan minimal sebesar Rp 500.000. Simpanan wajib sebesar Rp 65.000 dari pinjaman sebesar Rp 1.000.000 dan berlaku sama untuk kelipatan.

6.2.1.3. Gapoktan Desa Kubang

Desa Kubang mempunyai Gapoktan yang bernama Mutiara Tani dengan 11 kelompok tani. Gapoktan ini memiliki simpanan yaitu simpanan pokok sebesar Rp 25.000 dan simpanan wajib Rp 5000 per bulan. Dana PUAP 100 persen disalurkan kepada petani. Pinjaman maksimal yang dapat diperoleh petani sebesar Rp 5.000.000 dan pinjaman minimal sebesar Rp 300.000. Sistem bayar dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk on-farm dan 1 bulan sekali untuk off-farm, masing- masing dengan imbalan jasa 2 persen setiap bulan. Permasalahan yang sering terjadi yang menyebabkan gagal bayar adalah gagal panen karena hama dan telat panen. Kebanyakan petani di Gapoktan ini tergolong sebagai tani padi. Adapun yang dilakukan oleh Gapoktan kepada petani yang telat bayar adalah memanggil ketua kelompok kemudian ketua kelompok meneruskannya kepada anggota yang bermasalah, Gapoktan akan memberikan keringanan kepada petani tetapi ada sanksi atau punishment yang diterapkan dengan mengambil barang berharga petani yang akan dikembalikan pada saat pelunasan pinjaman. Gapoktan ini tidak menggunakan sistem tanggung renteng yang ada yaitu pinjaman individu maka harus tanggung jawab individu, sehingga tidak membebankan orang lain. Desa Kubang ini banyak petani padi kecil sehingga dalam berbagi tanggungjawab akan sulit dilakukan karena untuk keperluan sendiri masih kurang cukup. 6.2.2. Kecamatan Karang Tengah 6.2.2.1. Gapoktan Desa Sukasari