Strategi Peningkatan Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu 1 Pembangunan Ekonomi Wilayah Pesisir

172 Selanjutnya strategi pengembangan KSN pada sektor pertanian : 1 pembenahan aspek hukum, 2 pengembangan infrastruktur, 3 realokasi dan optimisasi pemanfaatan aset lahan untuk penanggulangan kemiskinan, 4 pengembangan kerjasama multipihak, 5 pengembangan investasi bagi diversifikasi produk sawit dan pengembangan industri hilir kelapa sawit, dan 6 pengembangan sumberdaya manusia. Pembangunan KSN merupakan langkah strategis bagi Provinsi Riau dalam rangka penciptaan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan perekonomian daerah. Upaya penanggulangan kemiskinan dan keterbelakangan merupakan bagian integral dari program pengembangan ekonomi daerah dan masyarakat. Oleh karena itu, dimensi pemberdayaan masyarakat itu harus dilakukan secara integral dengan program pertumbuhan ekonomi, dan dibarengi program peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan dan latihan.

2.7.5 Strategi Peningkatan

Pendapatan Hasil penelitian Abdul Rahman 2005 menjelaskan bahwa strategi peningkatan pendapatan asli daerah PAD dalam kerangka pelaksanaan otonomi daerah mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun, khususnya di Kabupaten Pelalawan. Namun demikian, kontribusi kenaikan PAD tersebut terhadap total penerimaan daerah TPD di Kabupaten Pelalawan masih rendah. Efektivitas PAD Kabupaten Pelalawan selama tahun 2000-2003 berfluktuasi, relatif tinggi dan cenderung mengalami peningkatan. Elastisitas PAD terhadap PDRB memiliki nilai positif. Rasio kemandirian cenderung menunjukan peningkatan, namun ada 6 enam kendala utama di dalam manajemen penggalian potensi PAD di Kabupaten Pelalawan, yaitu disebabkan oleh; 1 masih rendahnya kemampuan SDM aparat, 2 masih minimnya sarana dan prasarana, 3 rendahnya kesadaran masyarakat, 4 kurangnya koordinasi antar instansi terkait, 5 tidak akuratnya data yang diperoleh, dan 6 belum lancarnya standar pengukuran PAD yang signifikan. 173 Kontribusi PAD melalui retribusi pemanfaatan perairan umum dan usaha perikananpun di Kabupaten Pelalawan masih rendah dan realisasi PAD dari sub sektor perikanan dimulai tahun 2002 mencapai Rp. 9.422.000,00 atau 0,93 kontribusinya terhadap realisasi PAD Kabupaten Pelalawan tahun 2002. Sedangkan tahun 2003 realisasi PAD mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebesar Rp. 11.055.000,00, namun terjadi penurunan kontribusi dibandingkan tahun 2002, yaitu 0,62 dari total penerimaan PAD sebesar Rp. 1.785.040.268,00. Permasalahan masih rendahnya penggalian PAD di Kabupaten Pelalawan diperlukan rancangan program untuk meningkatkan PAD yaitu melalui; 1. Peningkatkan keahlian SDM aparatur yang menuju profesionalitas. 2. Peningkatan sarana dan prasarana yang relevan dan efektif. 3. Pensosialisasian Peraturan daerah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. 4. Pengkoordinasian antar instansi yang berkesinambungan 5. Perbaikan sistem informasi manajemen data data base management system. 6. Melakukan benchmarking dengan pemerintah daerah yang memiliki PAD yang relatif tinggi, untuk mendapatkan ukuran yang standar. Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini dilakukan di salah satu daerah yang telah terjadi pemekaran wilayah. Jadi dengan adanya pemekaran wilayah tersebut maka akan terjadi pergeseran sektor basis, sehingga hal ini akan berpengaruh pada strategi pengembangan. Selain itu, sebelumnya tidak pernah ada penelitian mengenai kajian yang sama, yaitu mengenai strategi pengembangan wilayah pesisir di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. 174 III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran