Analisis Deskriptif Metode Pengolahan dan Analisis Data

181 Pembangunan dan Multi - Pendapatan nelayan dengan Pengembangan Criteria - Sumber modal stakeholders Wilayah Pesisir di Decision - Akses pasar dan data Kabupaten Pelalawan Making Untuk atribut sosial : sekunder dari MCDM - Persepsi masy. thd. Perikanan berbagai menggunak an - Konflik antar nelayan instansi software - Penyerapan tenaga kerja PRIME - Partisipasi masy. nelayan Untuk atribut ekologis : - Ketersediaan stok - Pencemaran Untuk atribut kelembagaan : - Peran kelembagaan - Efektivitas kelembagaan Data-data tersebut dianalisis sebagai berikut :

3.4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji potensi dan keadaan wilayah pesisir, selain itu analisis deskriptif juga digunakan untuk mempelajari program serta karakteristik dan keragaman kelembagaan yang ada di nelayan. Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui sebaran kuesioner tersebut, dilakukan interpretasi dan generalisasi keadaan masyarakat wilayah pesisir dengan adanya kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Analisis deskriptif ini difokuskan kepada beberapa hal yaitu kelembagaan modal, pasar, serta kondisi sosial masyarakat yang ada di wilayah pesisir Kabupaten Pelalawan. Aspek modal sangat penting bagi nelayan untuk melakukan aktivitas usaha di wilayah pesisir terutama dalam bidang perikanan dan kelautan. Untuk melakukan aktivitas penangkapan dan usaha perikanan lain diperlukan sarana dan prasarana untuk investasi maupun biaya oprasional yang nilainya terus meningkat mahal. Keberadaan kelembagaan permodalan sangat dibutuhkan di wilayah pesisir Kabupaten Pelalawan untuk menunjang kebutuhan akan dana tersebut. Berdasarkan data yang di peroleh nantinya akan diinterpretasikan dan di generalisasi keadaan permodalan masyarakat wilayah pesisir Kabupaten 182 Pelalawan yang selanjutnya akan dikemukakan alternatif pemecahan yang mungkin dapat diterapkan di wilayah pesisir Kabupaten Pelalawan. Aspek pasar juga sangat penting bagi kehidupan nelayan Kabupaten Pelalawan, terutama untuk menjual hasil penangkapan dan usaha perikanan lainnya. Kebanyakan hasil usaha dan hasil olahan ikannya tidak dijual langsung tetapi melalui para tengkulak, namun untuk ikan segar para nelayan langsung menjual ikan hasil usahanya langsung ke konsumen dengan berjualan di pasar. Masuknya produk-produk hasil olahan ikan atau produk ikan segar dari daerah lain memberikan daya saing semakin tinggi, kalahnya kualitas produk membuat para nelayan Kabupaten Pelalawan susah untuk memasarkan atau menjual hasil usahanya. Berdasarkan data yang diperoleh nantinya akan di analisis sehingga didapatkan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh para nelayan di wilayah pesisir Kabupaten Pelalawan. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat usaha secara ekonomi yang telah dikembangkan di wilayah pesisir. Analisis usaha ini meliputi beberapa analisis yaitu : 1. Analisis usaha budidaya 2. Analisis usaha tangkapan 3. Analisis usaha pengolahan Analisis-analisis tersebut diperlukan untuk memberikan gambaran kondisi ekonomi dari suatu usaha apakah memberikan keuntungan atau kerugian. jadi, analisis-analisis tersebut melihat komponen biaya investasi maupun operasional dan penerimaan, sehingga dari selisih kedua komponen tersebut dapat diketahui apakah usaha-usaha tersebut memberikan keuntungan atau tidak. Dengan diketahuinya besaran ekonomi dalam usaha di wilayah pesisir tersebut, nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

3.4.2 Analisis Location Quotient LQ