Metode Perancangan Program Keadaan Geografis dan Demografi

190 memelihara konsistensi model pilihan. Terdapat 3 tiga perbedaan antara PRIME dengan AHP, SMART, MCRID dan PAIRS, yaitu: 1. Perbandingan rasio secara jelas dihubungkan kepada alternatif interval nilai suatu atribut, dengan begitu masalah yang timbul akibat dugaan yang samar dapat dihindari. 2. PRIME mampu menangani pertimbangan pilihan secara holistik yang mana konsekuensi-konsekuensi dibandingkan antar atribut pada semua tingkatan pohon nilai value tree. 3. Rekomendasi keputusankebijakan dalam PRIME dilengkapi dengan informasi mengenai jumlah non-optimasi possible loss of value. Menurut Jankowski 1995 dalam Subandar 2002, secara umum pelaksanaan teknik MCDM dibagi menjadi tiga, yaitu: 1 penentuanpenetapan alternatif, 2 penentuan nilaiskor masing-masing kriteria, dan 3 prioritas pembuatan keputusan decision making preferences. Alternatif yang ditetapkan merupakan pilihan-pilihan yang relevan., seterusnya dari alternatif yang telah ditetapkan, disusun kriteria-kriteria yang mempengaruhi alternatif pilihan. Masing-masing kriteria yang telah disusun diberi nilai. Nilai dapat berupa kuantitatif, kualitatif maupun campuran. Proses normalisasi nilai dari masing- masing kriteria dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur standar linier dan non-linier. Sedangkan prioritas pembuatan keputusan dapat diformulasikan dari kriteria yang diambil, dengan membentuk nilai sendiri maksimum atau minimum atau sesuai dengan tingkat keinginan. Proses pemberian nilai menggunakan fungsi agregasi tunggal atau ganda yang menghasilkan satu atau beberapa buah solusi.

3.5. Metode Perancangan Program

Program mengembangkan wilayah pesisir sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui pengelolaan secara terpadu dalam proses yang menyatukan pemerintah dan masyarakat, ilmu pengetahuan dan manajemen, kepentingan sektor dan kepentingan publik dalam menyiapkan dan melaksanakan suatu rencana terpadu untuk perlindungan dan pembangunan ekosistem dan 191 sumberdaya pesisir. Program pengelolaan pesisir dapat diuraikan sebagai siklus pengembangan kebijakan dan proyek yang memiliki langkah-langkah berikut : a. Identifikasi dan analisa permasalahan dengan wilayah pesisir pada skala lokal, regional dan nasional langkah 1. b. Penyiapan rencana dan program langkah 2. c. Pengadopsian program secara resmi dan pembiayaan langkah 3. d. Pelaksanaan langkah 4. e. Evaluasi langkah 5. Metode perancangan program dengan lima langkah tersebut di atas dilakukan dengan model evaluasi yang didahului dengan perubahan pradigma sesuai kondisi budaya setempat Budiharsono, 2001. Tabel 3. Perubahan Paradigma yang di Analisis Paradigma Lama Paradigma Baru 1. Eksklusi Sosial 2. Orientasi pembangunan pertumbuhan ekonomi 3. Fungsi pemerintahan provider 4. Tata pemerintahan sentralisasi dekonsentrasi 5. Pelayanan birokrasi normatif 6. Pengambilan keputusan : Top Down 1. Inklusi sosial 2. Orientasi pembangunan pemerataan dan kesejahteraan 3. Fungsi pemerintahan : Enabler Fasilitas 4. Tata pemerintah : Desentralisasi 5. Pelayanan birokrasi responsif fleksibel 6. Pengambilan keputusan Bottom Up dan Top Down 192 IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PESISIR DI KABUPATEN PELALAWAN

4.1. Keadaan Geografis dan Demografi

Kabupaten Pelalawan merupakan kabupaten yang terletak di bagian Timur Riau Daratan. Daerah ini tersebar di sepanjang hilir Sungai Kampar. Kabupaten Pelalawan adalah salah satu kabupaten yang besar dan memiliki posisi strategis karena sebagian besar daerahnya dilalui oleh jalan darat utama dari Sumatera ke Pulau Jawa. Sedangkan daerah perairannya juga sangat strategis karena daerah yang berdekatan dengan jalur pelayaran internasional Selat Malaka dan dekat dengan pusat perdagangan internasional Batam, Malaysia dan Singapura. Secara geografis Kabupaten Pelalawan terletak antara 1°25’ LU dan 0°20’ LS serta antara 100°42’ - 103°28’ BT. Wilayah Kabupaten Pelalawan ini secara admisnitratif berbatasan dengan: 1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Siak dan Bengkalis. 2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Kuantan Singingi. 3. Sebelah Barat dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. 4. Sebelah Timur dengan Kabupaten Karimun dan Kabupaten Bintan.. Kabupaten Pelalawan berada di daerah seluas 12.490,42 km 2 dan terdiri dari 12 dua belas kecamatan. Ibukota Kabupaten Pelalawan adalah Kota Pangkalan Kerinci, selain itu juga terdapat beberapa kota penting lainnya, seperti Pangkalan Kuras, Ukui, Sorek, Langgam dan Teluk Meranti. Jumlah penduduk Kabupaten Pelalawan pada tahun 2005 mencapai 247.849 jiwa, dan di Pangkalan Kerinci berjumlah 56.623 jiwa. BPS Kab. Pelalawan, 2005 Sebagian besar wilayah Kabupaten Pelalawan adalah daratan dan hanya sebagian kecil yang berupa perairan. Kabupaten Pelalawan memiliki beberapa pulau yang relatif besar, diantaranya Pulau Mendol, Pulau Serapung, Pulau Lebuh, Pulau Muda dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Ketam, Pulau Tugau dan Pulau Labu. Sebagian besar daratan wilayah Kabupaten Pelalawan merupakan dataran rendah dan sebagian merupakan daerah perbukitan yang bergelombang. Secara umum ketinggian beberapa daerahkota berkisar antara 193 3-6 meter di atas permukaan laut, dengan kemiringan lahan rata-rata 0-15 dan 15- 40 . Daerahkota yang tinggi adalah Sorek I dengan ketinggian rata-rata 6 meter dan yang terendah adalah Teluk Dalam Kecamatan Kuala Kampar dengan ketinggian rata-rata 3.5 meter. Gambar 3. Peta Kabupaten Pelalawan Di wilayah Kabupaten Pelalawan terdapat Sungai Kampar yang panjangnya rata-rata 413.5 Km, dengan kedalaman rata-rata 7,7 meter dan lebar rata-rata 143 meter. Sungai ini dan anak sungainya berfungsi sebagai prasarana perhubungan, sumber air bersih, budidaya perikanan dan irigrasi. Wilayah dataran rendah Kabupaten Pelalawan pada umumnya merupakan dataran rawa gambut, dataran aluvium, dan sungai dengan daerah dataran banjirnya. Dataran ini dibentuk oleh endapan aluvium muda dan aluvium tua yang terdiri dari endapan pasir, danau, lempung, sisa tumbuhan dan gambut. Sedangkan wilayah lainnya kontur tanahnya bergelombang dan termasuk jenis orgonosal hostosal dan humus yang mengandung bahan organik. Secara topografi, Kabupaten Pelalawan memiliki lokasi yang berbukit dan bergelombang. Sungai terbesar, yaitu Sungai Kampar langsung bermuara ke Selat Malaka. Sungai Kampar juga berfungsi sebagai media transportasi, air minum, dan irigasi. Kabupaten ini beriklim tropis dan memiliki temperatur antara 22 – 32 C. Jalan nasional yang menghubungkan Kota Pekanbaru – Kota Jambi dan U 194 Kota Pekanbaru – Kuala Enok, melalui Pangkalan Kerinci. Sementara jalan yang menghubungkan kecamatan masih berupa jalan tanah yang keras. Tabel 4. Luas Area dan Topografi Kabupaten Pelalawan Luas Area Ha No Kecamatan 0 - 2 Datar 2 - 15 Datar, Berombak, Bergelombang 15 – 40 Berbukit- Bergunung Jumlah Ha 1 Langgam, Pangkalan Kerinci, Pelalawan 53.501 53.700 46.100 153.301 2 Pangkalan Kuras, Pangkalan Lesung, Ukui 181.416 66.500 560 303.916 3 Bunut, Kerumutan 166.209 520 8.850 227.059 4 Kuala Kampar, Teluk Meranti 514.166 22.300 28.300 564.760 T O T A L 915.292 194.500 139.250 1.249.042 73,3 15,6 11,1 100 Sumber : BKPMD Kabupaten Pelalawan, 2005 4.2. Sarana dan Prasarana Ketersediaan sarana dan parasarana sangatlah diperlukan untuk suatu daerah sebagai penunjang dalam percepatan pembangunan daerah. Adapun ketersediaan sarana dan prasarana Kabupaten Pelalawan adalah sebagai berikut ini : 1. Transportasi Jalan sepanjang 1.700 km dapat menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya. Sementara untuk yang lainnya adalah jalan tanah yang dipadatkan. Kabupaten Pelalawan diseberangi oleh Sungai Kampar. Untuk melalui sungai ini, dapat digunakan media transportasi berupa speedboat atau sampan motor. Untuk transporatsi udara, terdapat bandar udara di Kota Pangkalan Kerinci, yang dibangun oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper PT. RAPP, yang bernama Bandara Sultan Syarif Haroen Setia Negara, dengan landasan selebar 23 m, dan panjang 1.300 m di area seluas 89 Ha. Namun begitu, untuk hubungan ke kota–kota yang lebih jauh, penduduk Kabupaten Pelalawan juga menggunakan Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru yang berjarak 70 km dari 195 Ibukota Kabupaten Pelalawan. Untuk kedepannya, direncanakan dibangun Bandar Udara di Desa Lalang Kabung, yang berjarak 4 km dari Kota Pangkalan Kerinci. 2. Listrik Sumber tenaga listrik yang ada di Kabupaten Pelalawan pada saat ini berasal dari PT. PLN, industri-industri dan masyarakat. Sumber tenaga listrik PT. PLN untuk wilayah Kota Pangkalan Kerinci berasal dari energi listrik yang dibeli dari PT. RAPP. Daya yang dibeli PT. PLN dari PT. RAPP sebesar 2,5 MW. Untuk wilayah lain, PT. PLN memiliki delapan wilayah sub ranting dengan sistem pembangkitan isolated. Daya mampu total yang dapat disalurkan PT. PLN dengan sistem isolated ini rata-rata 2,4 MW. Sumber tenaga listrik yang disalurkan oleh BUMD Tuah Sekata yang pada saat ini beroperasi di Kota Pangkalan Kerinci berasal dari PT. RAPP juga. Dengan daya yang disalurkan ke konsumen sebesar kurang-lebih 1 MW. Sumber-sumber tenaga listrik lain yang disalurkan oleh industri-industri yang berada pada suatu daerah berdasarkan dari data 11,8 MW Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah RUKD Kabupaten Pelalawan, 2005. 3. Telekomunikasi Jaringan telepon sudah dapat dilayani di berbagai kecamatan di Kabupaten Pelalawan. Sementara itu faksimili dan telepon selular baru dapat dilayani di Kota Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, dan Bunut. Pada tahun 2002, jaringan telepon mencapai 2.451 sambungan yang tersebar di Kota Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, dan Ukui. Layanan pos juga sudah mencapai ke seluruh daerah di Kabupaten Pelalawan. 4. Air Bersih Air bersih disalurkan melalui sistem pemipaan dan tanpa pipa. Layanan air bersih ini ditangani oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Kampar, yang terdiri dari empat unit produksi dengan kecepatan 5-10 literdetik, dan terbatas sebagian kecilnya untuk kebutuhan rumah tangga. 5. Fasilitas Pendukung Lainnya Terdapat tiga Bank komersial yang telah beroperasi di Kabupaten Pelalawan, yaitu Bank Rakyat Indonesia BRI di Kota Pangkalan Kerinci dan Sorek, Bank Pembangunan Daerah BPD, dan Bank Negara Indonesia BNI di 196 Kota Pangkalan Kerinci. Untuk layanan kesehatan terdapat Rumah Sakit Umum 1 Unit dan Puskesmas sebanyak 207 Unit yang ditunjang 114 tenaga medis. 4.3. Perekonomian Wilayah 4.3.1 Produk Domestik Regional Bruto PDRB